SCORE.CO.ID – Presiden FIGC, Gabriele Gravina, mengungkapkan harapannya agar semua pihak menghormati keputusan vonis tak bersalah bagi Francesco Acerbi dalam kasus dugaan tindakan rasis terhadap Juan Jesus.

Keputusan yang dikeluarkan ini tentunya mendapatkan berbagai tanggapan negatif dan kecaman.

Acerbi membantah tuduhan tersebut sejak awal, saat isu itu pertama kali mencuat selama pertandingan antara Inter Milan dan Napoli pada Senin (18/3/2024).

Kontroversi Bantahan Francesco Acerbi Terhadap Tuduhan Tindakan Rasis

Bantahan Francesco Acerbi terhadap tuduhan tindakan rasis membuat Juan Jesus merasa geram dan juga beberapa penggemar diluar sana.

Pilar Napoli pun angkat bicara, menyatakan bahwa Acerbi sebenarnya telah mengakui perbuatannya di lapangan.

Meskipun Acerbi sudah meminta maaf kepada Jesus, namun sikapnya yang kemudian menarik kembali pengakuannya membuat kasus ini semakin rumit dan berlarut-larut.

Dampak Bantahan Acerbi: Dicoret dari Timnas Italia dan Penyelidikan FIGC

Dampak atas keputusan ini dirasakan oleh salah seorang bek Inter Milan, Francesco Acerbi yang secara langsung namanya dicoret dari daftar Timnas Italia, hal ini terjadi pada saat jeda internasional pekan lalu.

Federasi Sepakbola Italia (FIGC) pun memulai penyelidikan terkait tindakan Acerbi terhadap Juan Jesus.

Hasil Investigasi FIGC: Francesco Acerbi Dinyatakan Tak Bersalah

Giuseppe Chine dan tim FIGC telah melakukan investigasi terkait kasus tindakan rasis yang melibatkan Juan Jesus dan Francesco Acerbi.

Hakim Olahraga Serie A, Gerardo Mastrandrea, bertanggung jawab atas proses ini. Setelah melibatkan kedua pihak, hasilnya menyatakan bahwa Acerbi tidak bersalah karena kurangnya bukti yang memadai.

Akibatnya, Acerbi terhindar dari hukuman larangan 10 pertandingan yang sebelumnya mengancamnya.

Reaksi Beragam Terhadap Vonis Tak Bersalah Acerbi: Tantangan FIGC Melawan Rasisme

Baca Juga  Conte Mulai Gabung dengan AC Milan Musim Depan : Saya Sepakati Nilai Transfer yang Diajukan

Meskipun beberapa pihak merasa tidak puas dengan vonis tersebut, FIGC dianggap kurang serius dalam melawan rasisme.

Namun, Presiden FIGC, Gabriela Gravina, menegaskan perlunya menghormati keputusan tersebut.

Menurutnya, keputusan ini adalah hasil dari keputusan hakim yang harus diterima oleh semua pihak, meskipun ada yang tidak puas.

Gravina juga menekankan pentingnya menghormati prinsip-prinsip tertentu demi menjaga integritas sistem.

Tanggapan Atas Peran FIGC dalam Memerangi Rasisme

Dalam menghadapi tantangan peran FIGC dalam memerangi rasisme, perlu adanya langkah-langkah konkret dan komprehensif.

FIGC harus meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengatasi diskriminasi rasial di dalam maupun di luar lapangan sepakbola.

Langkah-langkah preventif, seperti penyuluhan, edukasi, dan pembinaan nilai-nilai toleransi, perlu ditingkatkan secara signifikan.

Semua Pihak Harus Lebih Aktif dan Berani

Selain itu, FIGC juga harus menegakkan hukuman yang tegas dan konsisten terhadap pelaku tindakan diskriminatif, tanpa pandang bulu.

Kerjasama dengan pihak-pihak terkait, termasuk klub, pemain, dan pihak keamanan, juga perlu diperkuat untuk menciptakan lingkungan sepakbola yang inklusif dan aman bagi semua orang.

Dengan demikian, FIGC dapat memainkan peran yang lebih aktif dalam memerangi rasisme dan mendukung terciptanya sepakbola yang lebih adil dan beretika.