Score – Kali ini, rumor yang kembali berembus adalah mengenai potensi pergantian posisi manajer tim di Repsol Honda.

Manajer Tim Honda Racing Corporation, Alberto Puig, terancam menjadi korban dari revolusi yang terjadi di jajaran petinggi tim pabrikan asal Asaka ini.

Krisis berkepanjangan di MotoGP membuat Honda telah mencopot figur-figur penting di tim balap motor mereka.

Direktur Teknis Takeo Yokoyama dan General Manager Divisi Pengembangan Shinichi Kokubu telah digantikan. Sang Direktur yaitu Tetsuhiro Kuwata juga dirumorkan akan pensiun.

Situasi makin menarik karena calon pengganti yang muncul ke permukaan adalah Davide Brivio yang pernah punya pengalaman menjadi manajer tim di Yamaha dan Suzuki.

Brivio tentunya bukan sosok yang asing di MotoGP, apalagi bagi Honda.

Sebab, Brivio lah yang menginisiasi pembajakan Valentino Rossi dari Pabrikan Sayap Emas ke Yamaha yang berujung berakhirnya dominasi Honda di MotoGP pada 2004.

Prestasi Brivio memang mentereng dan tak cukup bersama Yamaha serta Rossi.

Brivio juga membawa Suzuki merengkuh gelar juara pada 2020, lima tahun setelah kembali ke kelas para raja pada 2015.

Keberhasilan Brivio dalam menyinergikan kultur Jepang dengan Eropa disebut menjadi salah satu rahasia Suzuki meraih sukses kendati dengan tim yang terbilang kecil.

Dengan skuad Repsol Honda saat ini pun Brivio telah mengenal sejumlah figur penting.

Selain Direktur Teknis Ken Kawauchi yang mantan orang Suzuki, Brivio juga mengenal dengan baik kedua pembalap Repsol Honda yaitu Joan Mir dan Luca Marini.

Soal Mir, seperti halnya Rossi, juara dunia dua kali ini juga pernah diserobot Brivio dari Honda walau akhirnya kembali pulang.

Tawaran memperkuat tim pabrikan Suzuki membuat Mir melepas kans promosi ke kelas para raja dengan jalur Honda hingga akhirnya mengakhiri paceklik gelar Suzuki di MotoGP.

Baca Juga  Hasil China Masters 2023 - Lee Zii Jia Dikalahkan Musuh Bebuyutan Jonatan Christie, Wakil Malaysia Habis

Sedangkan Luca Marini merupakan adik tiri Rossi. Brivio merupakan salah satu orang kepercayaan The Doctor hingga sempat menangani bisnis VR46 sebelum direkrut Suzuki.

Bahkan, kabarnya, alasan Rossi mendukung langkah Marini untuk keluar dari tim VR46 ke Repsol Honda karena tahu bakal ada pergantian manajer tim di sana.

Rossi bak mendukung kepindahan Marini ke Honda sampai melempar kode dengan mengunggah foto lamanya semasa menjadi pembalap mereka.

Padahal, seperti diketahui, relasi Rossi dengan Honda renggang karena ‘pengkhianatan’ di masa lalu dan konfliknya dengan Marc Marquez.

Brivio sebenarnya telah menepis kabar akan bergabung dengan Repsol Honda karena masih punya kontrak dengan Alpine, tim F1 di mana dia telah bekerja sejak 2021.

Kepada Speedweek, Brivio menyatakan kontraknya dengan Alpine “masih berlangsung hingga tahun depan”, “tidak berencana mengambil posisi lain”, dan “tidak menerima tawaran apapun”.

Kini keadaannya berubah ketika Alpine mengumumkan kepergian salah satu direktur tim mereka tersebut pada Selasa (12/12/2023).

Bahkan wakil presiden motorsport Alpine, Bruno Famin, secara gamblang menyebut keputusan ini diambil karena Brivio sudah punya rencana lain.

“Davide ingin meninggalkan Alpine untuk mengejar kesempatan lainnya dan kami telah menerima keinginannya dengan saling sepakat untuk berpisah,” ujar Famin dalam keterangan resmi.

“Kami menyampaikan harapan terbaik baginya untuk kiprah berikutnya dalam sebuah karier yang sudah mengesankan di dunia motorsport.”

Brivio menegaskannya dalam siaran pers yang sama.

“Saya berterima kasih kepada Alpine yang telah mengakomodasi keinginan saya untuk mengejar kesempatan lain yang mungkin (dan saya harap akan) muncul di masa depan,” katanya.