SCORE.CO.ID – Tiket terakhir secara otomatis untuk Olimpiade Paris dari Piala Asia U23 AFC Qatar 2024 akan diperebutkan pada hari Kamis ketika Irak dan Indonesia akan bertemu dalam playoff tempat ketiga.
Irak berharap untuk tampil untuk kali keenam dan yang pertama sejak 2016, sementara keterlibatan tunggal Indonesia datang pada tahun 1956 sebelum turnamen sepak bola pria Olimpiade menjadi ajang U23.
Tim yang kalah masih akan memiliki satu kesempatan terakhir untuk lolos, melalui playoff melawan Guinea pada 9 Mei di Paris.
Akan tetapi hal itu tidak ada dalam pikiran kedua tim karena mereka berusaha bangkit dari kekalahan di babak semifinal untuk bersiap menghadapi kesempatan kedua di Stadion Abdullah Bin Khalifa.
Bagi Radhi Shenaishil, itu berarti melepaskan beban harapan dari para pemain sebanyak mungkin, menyusul kekalahan 2-0 mereka dari Jepang dua hari yang lalu.
Kualifikasi Timur Tengah pada tahun 2016 juga terjadi di Doha pada tahap yang sama, ketika mereka mengalahkan Qatar untuk memastikan tempat mereka di Olimpiade Rio de Janeiro.
Harapan Pelatih Irak
Shenaishil berharap sejarah akan berulang, tetapi pria berusia 57 tahun itu sangat menyadari kekuatan Indonesia, yang harus dihadapi Irak tanpa duo belakang yang dijatuhi hukuman, yakni bek kanan Mustafa Saadoun dan bek tengah Zaid Tahseen, yang keduanya telah bermain setiap menit dalam kampanye mereka sejauh ini.
“Kami telah mengikuti perkembangan Indonesia dengan sangat dekat sejak awal turnamen – mereka sangat bagus, berkembang, dan layak di lapangan,” kata mantan bek internasional Irak itu.
Diakui oleh sang mantan bek, bahwa sepakbola ASEAN dikenal karena transisi yang sangat cepat dan cepat, dan lawan harus sangat berhati-hati untuk menghentikan mereka, terutama ketika menyangkut para penyerang mereka.
Dia juga menyatakan bahwa Indonesia terbukti berhasil mengalahkan Yordania, Australia, dan Korea Selatan, dia juga menyatakan dengan tegas bahwa Indonesia mereka tidak sampai ke sini secara kebetulan atau kebetulan belaka.
Kondisi Pemain Timnas Indonesia
Sementara itu, pelatih kepala Indonesia, Shin Tae-yong, mencatat bahwa pemulihan fisik telah menjadi aspek inti dalam persiapan mereka, setelah kekalahan 2-0 dari Uzbekistan pada hari Senin yang datang setelah kemenangan perempat final melawan Korea Selatan yang berakhir dengan adu penalti di mana setiap tim mengambil 12 tendangan.
Mantan internasional Korea Selatan tersebut, yang telah membuat sejarah dengan membawa tim debutan ini sampai ke titik ini, juga akan menghadapi ketidaktersediaan bek tengah Rizky Ridho – sang kapten – dan Justin Hubner, yang merupakan komponen kunci dari pertahanan tiga orang mereka.
Shin setidaknya dapat menyambut kembali penyerang Rafael Struick, yang mencetak dua gol melawan Korea Selatan, dari hukuman untuk memimpin lini serang.
