Score – Musim ini World Tour Finals memperebutkan hadiah uang dengan nilai yang cukup besar yaitu 2,5 juta dolar AS atau 38,9 miliar rupiah menurut kurs saat berita ini ditulis.

Nominal ini naik 500.000 dolar AS dari hadiah World Tour Finals tahun lalu sekaligus 1 juta dolar lebih tinggi dari empat penyelenggaraan pertama turnamen akhir tahun.

BWF mencanangkan peningkatan lain pada tahun 2025 dan 2026.

World Tour Finals 2025 akan menawarkan prize money sebesar 3 juta dolar AS sedangkan untuk perhelatan berikutnya angkanya bertambah lagi menjadi 3,5 juta dolar AS.

Dalam keterangan resmi yang dihimpun dari BWFBadminton.com, Sekretaris Jenderal BWF, Thomas Lund, menyebutnya sebagai dorongan yang signifikan untuk komunitas bulu tangkis.

“Kami sangat senang untuk bisa memastikan (dana) 11,5 juta dolar AS selama empat tahun mendatang untuk kompetisi final khas kami untuk HSBC BWF World Tour,” ujar Lund.

“Ini mewakili komitmen yang lebih besar secara menyeluruh bagi pemain-pemain kami dan berkontribusi pada peningkatan produk olahraga kelas dunia yang kami cari.”

“Kami sangat tertarik dengan prospek menjadikan Hangzhou sebagai rumah baru bagi final akhir musim dan tidak sabar untuk melihat bintang-bintang top dunia bertarung demi kejayaan.”

Sebagai perbandingan, hadiah juara World Tour Finals musim ini sudah melebihi dua kali lipat dari standar hadiah level turnamen sirkuit paling tinggi yaitu Super 1000.

Pada Indonesia Open 2023 misalnya, dengan total hadiah 1.250.000 dolar, juara sektor tunggal mendapat 87.500 dolar sedangkan juara sektor ganda mendapat 92.500 dolar.

Sedangkan pada World Tour Finals 2026, para juara bakal mendapatkan bagian yang lebih banyak yaitu 280.000 dolar untuk tunggal dan 294.000 untuk ganda. Itu 3,2 kali lipat lebih banyak.

Baca Juga  BWF World Tour Finals 2023 - Head to head Fajar/Rian vs Liang/Wang, Waspadai Revans Ganda Putra No 1 Dunia di Sarang Naga

TOTAL HADIAH WORLD TOUR FINALS DARI MASA KE MASA (DALAM USD)

Tentunya, untuk mencapai World Tour Finals juga tidak mudah.

Dengan hanya ada delapan slot kontestan di setiap nomornya, pemain diuji untuk tampil konsisten sepanjang musim berjalan.

Jangan lupa bahwa ada pembatasan kontestan senegara dengan maksimal dua wakil di setiap nomornya.

Keaktifan pemain juga menentukan karena jumlah poin ranking terbaik yang masuk hitungan lebih banyak daripada peringkat dunia yaitu 14 berbanding 10.

Satu-satunya jalan pintas untuk tampil di World Tour Finals adalah dengan menjuarai Kejuaraan Dunia atau Olimpiade, tergantung turnamen akbar yang berlangsung pada tahun itu.

Indonesia sendiri belum banyak merasakan sukses di World Tour Finals.

Hingga penyelenggaraan kelima, baru ganda putra veteran, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, yang mampu menaklukkan turnamen penutup musim.

The Daddies juga menjadi wakil Tanah Air tersukses dalam hal pencapaian karena menembus dua babak final pada edisi 2020 dan 2022.

Sementara itu tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting, menjadi penampil terbaik berikutnya dari Indonesia dengan hasil runner-up pada 2019 dan 2022.