Score – Nasib Stefano Pioli di AC Milan tengah menjadi pertanyaan.

Pasalnya, performa AC Milan pada musim 2023-2024 bisa dibilang cukup mengecewakan.

I Rossoneri masih berada di posisi kedua klasemen sementara Liga Italia.

AC Milan sudah mengumpulkan 69 poin dari 33 laga.

Akan tetapi, mereka terpaut 17 poin dari Inter Milan yang ada di puncak tabel dengan torehan 86 poin dari 33 pertandingan.

Bahkan, Inter Milan sudah memastikan diri meraih scudetto musim ini usai mengalahkan AC Milan di Derby della Madonnina.

Selain itu, Pioli juga gagal membawa AC Milan lolos dari fase grup Liga Champions musim ini.

I Rossoneri harus turun ke ajang Liga Europa dan lagi-lagi tersingkir di babak perempat final.

AC Milan kalah dari AS Roma dalam dua leg dengan agregat 1-3.

Dengan kekalahan di panggung Eropa, AC Milan dipastikan tidak akan meraih trofi apa pun pada musim ini.

Kondisi tersebut membuat isu soal pemecatan Pioli pun kemabli menguat.

Sebelumnya, sudah ada sejumlah nama yang masuk bursa calon pelatih AC Milan.

Namun, ada satu nama yang tampaknya difavoritkan untuk menjadi pengganti Pioli, yaitu Thiago Motta.

Thiago Motta bahkan dijagokan oleh dua sosok legendaris sekaligus, yaitu Fabio Capello dan Arrigo Sacchi.

Menurutnya, Motta memiliki satu keunggulan karena pernah bermain sebagai gelandang tengah.

“Dia adalah salah satu pemain favorit saya,” kata Capello.

“Dia memiliki pengalaman di klub-klub top, berkat kariernya sebagai pesepakbola dan dia telah melakukan hal-hal menarik di Bologna.”

“Ia juga merupakan mantan gelandang. Lihatlah para pelatih terbaik di dunia; Anda akan menemukan Conte, Xabi Alonso, Ancelotti, Arteta, Allegri, dan Xavi di dalam grup.”

Baca Juga  Bobroknya Ruang Ganti Man United Terungkap, Tak Kompak Sama Sekali dan Masa Depan Suram

“Mereka semua memiliki kesamaan, bukan? Para gelandang memiliki sesuatu yang lebih.”

“Bisa jadi itu adalah visi, keseimbangan, atau kemampuan untuk mengatur serangan dan pertahanan,” lanjutnya.

Sementara itu, Sacchi menyebut bahwa Motta merupakan sosok yang ideal bagi AC Milan pada musim depan.

Menurut Sacchi, keberhasilan Motta membawa Bologna tembus empat besar merupakan sebuah portofolio yang luar biasa.

“Lihat saja Bologna. Dia telah memberikan gaya bermain yang menarik kepada sekelompok pemain yang sebagian besar tidak dikenal,” ucap Sacchi.

“Di sebuah negara yang berfokus pada pemain tunggal, dia telah menularkan ide kolektif.”

“Dia akan ideal (untuk Milan), tapi dengan satu syarat.”

“Saya menyukai pelatih dan saya ingin mereka ditempatkan dalam kondisi terbaik. Di sini, di Milan, saya masih belum memahami garis komando.”

“Saya tidak pernah berhenti mengatakan bahwa kesuksesan selalu dimulai dari klub. Bagaimana struktur Milan? Siapa yang memutuskan?”

“Thiago Motta sangat ideal karena seorang pelatih yang berjuang untuk Liga Champions bersama Bologna harus memiliki kualitas yang unggul.”

“Namun, Milan harus menyambutnya dengan ketersediaan dan kesabaran yang dibutuhkan oleh seorang pelatih,” pungkas eks pelatih AC Milan itu.

Motta sendiri saat ini menjadi sorotan lantaran performa apiknya bersama Bologna di Liga Italia.

Juru taktik asal Italia tersebut bahkan diperkirakan akan menjadi calon pelatih sukses pada masa depan.

Sebelumnya, Motta sempat mengejutkan UEFA dengan nilai ujian lisensi kepelatihan yang ia dapatkan.

Pada 2020 lalu, Motta menjadi pelatih Italia paling cerdas di angkatannya karena mendapatkan nilai tertinggi.

Eks pelatih Genoa dan Spezia itu memperoleh nilai 108 dari maksimal 110 dalam ujian akhir lisensi kepelatihan UEFA Pro.

Baca Juga  Respons Persis Solo soal Opsi Tukar Guling Jacksen F Tiago dengan Ayah Arkhan Kaka

Ia unggul tipis dari eks pelatih Juventus, Andrea Pirlo, yang mendapatkan nilai 107 dari 110.

Selain alasan subjektif, Barcelona juga ingin mendatangkan Motta karena irit biaya.

Pasalnya, kontrak pelatih berusia 41 tahun itu bersama Bologna akan habis pada 30 Juni 2024.

Artinya, Barcelona tidak perlu menebus biaya kepindahan Motta apabila ia benar-benar berlabuh ke Camp Nou.