Stadion Kanjuruhan Jadi Angker Bagi Tim Tamu: Penuh Emosi, Hingga Dijuluki Kuburan Massal

Stadion Kanjuruhan Jadi Angker Bagi Tim Tamu: Penuh Emosi, Hingga Dijuluki Kuburan Massal
Stadion Kanjuruhan Jadi Angker Bagi Tim Tamu

SCORE.CO.ID – Sekarang Stadion Kanjuruhan jadi angker dan paling menakutkan bagi tim-tim tamu yang akan bertandang ke markas kebanggaan Arema ini, kenapa?

Menilik Flashback Tragedi Kanjuruhan Malang

Jika menilik kilas balik mengenai tragedi Kanjuruhan memang membuat siapapun gentar. Senin (3/10/2022) adalah puncaknya. 

Di pintu 13 dan pintu 14 adalah saksi bahwa disinilah tempatnya para korban meninggal dunia dan pakar jurnalis T kami menjuluki “Kuburan Massal”.

Disanalah 125 orang meninggal dunia dengan 320 orang lainnya luka-luka bahkan setiap malam konon katanya suka terdengar jeritan seperti orang teriak!

Menurut saksi tragedi Kanjuruhan itu terjadi ketika Arema kalah 2-3 melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan. Fans yang disebut Aremania emosi dan langsung turun ke lapangan.

Saat itu polisi menembakkan gas air mata dan semua pintu di tutup. Ini seperti pembunuhan massal, anak kecil, orang tua dan dewasa sesak nafas dan gas air mata yang membuat mata mereka perih. Saking tidak kuat, mereka berdesakan dan saling tumpang tindih hingga terinjak-injak dan akhirnya tewas.

Penuh Emosi di Tengah Kekalahan Arema di Kanjuruhan 

Akibat tragedi Kanjuruhan itu, tetap saja memori dan goresan luka bagi korban yang sudah meninggal masih menyisakan trauma bagi Aremania.

Aremania masih saja kesal karena klub kebanggaan mereka mencatatkan rekor yang jauh dari harapan. Dalam enam laga kandang beruntun, Arema FC tidak pernah meraih kemenangan. Rentang waktu tanpa tiga poin itu berlangsung selama 109 hari.

Baca Juga  Kerusuhan PSIM vs Persib: Fakta Terbaru & Kronologi Lengkap

Periode negatif tersebut terjadi antara 13 September hingga 30 Desember 2025. Dalam kurun itu, Kanjuruhan tak lagi menjadi benteng kokoh bagi Arema FC.

Catatan ini jelas berdampak pada posisi Arema FC di klasemen. Dukungan Aremania belum mampu mengangkat performa tim secara signifikan saat bermain di kandang.

Rangkaian hasil buruk Arema FC di Stadion Kanjuruhan dimulai pada pekan ke-5. Saat itu, Singo Edan kalah 1-2 dari Dewa United pada 13 September 2025, setelah kebobolan gol Alex Martins dan Taisei Marukawa.

Setelah itu, Arema FC terus terpeleset. Mereka kalah dari Persib Bandung, Borneo FC, dan Persija Jakarta, sebelum akhirnya hanya mampu bermain imbang 2-2 melawan Madura United. Dari enam laga kandang, Arema hanya meraih satu poin.

Kemenangan kandang terakhir Arema terjadi pada 22 Agustus saat mengalahkan Bhayangkara FC 2-1. Setelah itu, sejak melawan Dewa United pada 13 September lalu, Arema FC selalu gagal menang di Kanjuruhan. Dari enam pertandingan, lima kekalahan dan sekali imbang diraih mereka.

Suporter Arema FC, Aremania, pun melampiaskan amarahnya usai laga melawan Persita Tangerang. Tampak puluhan Aremania menghadang bus yang dinaiki pemain Arema FC. Mereka menyalakan flare, bom asap, hingga kembang api, sebagai bentuk protes.

Tak ketinggalan, cacian dan makian juga mengiringi pemain Arema FC saat keluar area Stadion Kanjuruhan. Protes itu tak direspons sama sekali oleh pemain. Mereka tetap di dalam bus untuk meneruskan perjalanan keluar stadion.

Bus pemain tersendat ketika keluar stadion sekitar pukul 18.24 WIB. Steward bersiaga mengiringi kepulangan tim Arema FC dari Stadion Kanjuruhan. Di sisi lain, bus Persita tak mendapat halangan berarti ketika keluar area stadion sekitar pukul 18.15 WIB.

Baca Juga  Andre Rosiade Selaku Penasihat Semen Padang Akui Target Musim 2024/2024 Agak Berat
Momen ketika Aremania menghadang bus Persita
Momen ketika Aremania menghadang bus Persita di Stadion Kanjuruhan, Selasa (30/12/2025)

Akibatnya disana dipenuhi adegan yang mencekam dan membuat Pemain Persita ketakutan. Sekarang jika melihat semua tragedi ini, siapa yang harus disalahkan?