SCORE.CO.ID – Thailand baru-baru ini menghebohkan publik pasalnya tim gajah putih ini menolak agar timnas Indonesia bermain di jalur ASEAN bersama Malaysia, Filipana, Singapura, termasuk timnas Thai.
Bukan hal tabu lagi saat ini hampir 90% skuad Indonesia diisi oleh pemain Eropa, khususnya Belanda.
Sebut saja ada Tom Haye, Ragnar Oratmangoen, Nathan, dan yang terbaru Martin Paees. Membuat skuad Indonesia dipantau oleh Thailand.
Jengkel dengan PSSI, Kenapa?
Thailand langsung jengkel terhadap PSSI karena pergerakan proses naturalisasi semakin kuat.
Tim Gajah Putih yang selama ini dikenal sebagai king sepak bola ASEAN, mengaku jika kedepan Indonesia akan menjadi pesaing terberatnya.
Bahkan jika melihat gambaran skuad yang dibesut oleh Shin Tae-yong, sungguh mengerikan.
“Sekarang rival utama kami adalah Indonesia dengan para pemain naturalisasinya,” tulis pernyataan Thailand dilansir dari laman sportstream, Sabtu (16/3/2024).
Ingin Indonesia Keluar dari Zona ASEAN
Thailand juga menyebut bahwa Vietnam bukanlah lawan yang sepadan lagi.
“Mereka ( Timnas Vietnam) sudah kadaluwarsa, saat ini adalah tim yang biasa saja. Kekuatan sebelumnya dari tim ini sudah benar hilang ditangan Phillie Trousier.”
Lebih lanjut tim Gajah Putih ingin Indonesia diusir dari zona ASEAN karena kebanyakan pemainnya menggunakan pemain EROPA.
“Ada baiknya jika Indonesia bergabung dengan zona lainnya agar bisa mendapat lawan yang seimbang,” tutup pernyataan dari Thailand.
Dibalas Oleh Anggota PDI
Anggota PDI, Ferdinand Hutahaean langsung membalas pernyataan kubu timnas Thailand dengan menyebut PSSI dan Erick Tohir memalukan.
Ia memberikan sindiran dengan menyebut Timnas Indonesia saat tidak lagi Nusantara.
Alasanya karena hadirnya beberapa pemain dari benua Eropa dan Federasi pun disebut sebagai penikmat fasilitas Pro Player.
“Saya sampaikan bahwa Timnas kita saat ini sudah tidak lagi Nusantara tp diisi oleh para penikmat fasilitas pemain pro. Jd tdk ada semangat kebangsaan lg didada mereka,” terangnya.
Ia juga meminta PSSI agar menghormati pemain lokal yang sudah berjuang untuk bisa menjadi pemain bola profesional.