Susunan Pemain Al-Hilal vs Al-Nassr
score.co.id – Sepakbola itu seperti teater besar: ada rivalitas yang membakar semangat, talenta yang memukau mata, dan cerita yang tak pernah habis untuk dibahas. Nah, pada 4 April 2025, Kingdom Arena di Riyadh jadi saksi dari salah satu drama paling seru musim ini—Al-Hilal melawan Al-Nassr. Bukan cuma soal tiga poin, laga yang disebut “Riyadh Derby” ini adalah pertarungan dua raksasa Liga Profesional Arab yang sama-sama ngotot menunjukkan siapa yang terbaik, sekaligus menjaga asa ke AFC Champions League Elite. Skor akhirnya? 1-3 untuk Al-Nassr. Keren, kan? Ada strategi cerdas, kejutan tak terduga, dan aksi individu yang bikin kita geleng-geleng kepala. Apa yang bikin laga ini spesial? Yuk, kita kupas bareng susunan pemain dan cerita di baliknya!
Coba bayangin: malam yang ramai, sorak sorai penonton memenuhi stadion, lampu-lampu terang benderang, dan dua tim besar saling tatap dengan penuh ambisi. Tanggal 4 April 2025, Al-Hilal yang duduk manis di posisi kedua dengan 57 poin bertemu Al-Nassr, peringkat tiga dengan 54 poin. Bukan cuma soal angka di klasemen, ini pertarungan harga diri dan taktik yang bikin jantungan. Hasilnya? Al-Nassr bikin kejutan dengan menang 3-1 di kandang lawan. Di tulisan ini, kita bakal masuk ke dalam detail pemain yang turun, jalannya pertandingan, sampai efek dari laga yang bikin heboh Liga Arab. Siap ikut nyemplung ke ceritanya?

Riyadh Derby: Pertarungan Dua Raksasa
Ini bukan laga biasa yang cuma numpang lewat. Al-Hilal, tim dengan segudang prestasi dan pemain top, ketemu Al-Nassr yang punya Cristiano Ronaldo sebagai senjata andalan. Digelar di Kingdom Arena jam 18:00 UTC, pertandingan ini langsung jadi sorotan. Al-Hilal pegang bola lebih lama, 59,3%, dan coba serang dengan 16 tendangan—tapi cuma tiga yang beneran nyaris gol. Al-Nassr? Mereka lebih jago manfaatin peluang: 18 tendangan, delapan ke arah gawang, dan tiga jadi gol.
Kemenangan ini bikin Al-Nassr balik percaya diri, apalagi sebelumnya mereka ketinggalan tiga poin dari Al-Hilal. Pemain yang dipilih pelatih jelas punya peran besar. Al-Hilal main rapi dengan bola di kaki, sedangkan Al-Nassr lebih suka cepet dan langsung ke sasaran. Penasaran gimana susunan mereka bikin cerita ini? Ayo kita lihat lebih dekat.
Susunan Pemain Al-Hilal: Kekuatan yang Terhenti
Al-Hilal turun dengan formasi favorit mereka, 4-3-3. Pelatih pilih kombinasi pemain berpengalaman di belakang dan gelandang yang pinter ngatur permainan. Ini dia susunan yang kemungkinan besar jadi starting XI, berdasarkan apa yang kita lihat di lapangan:
- Kiper: Bono
Kiper dari Maroko ini jago banget nangkap bola dan baca situasi. Tapi malam itu, dia ketemu lawan yang susah dilupain—serangan Al-Nassr bikin dia pontang-panting. - Bek: Hamad Yami, Ali Al-Bulayhi, Kalidou Koulibaly, Renan Lodi
Koulibaly, bek Senegal yang badannya kekar, jadi tumpuan di tengah bareng Ali Al-Bulayhi yang udah makan asam garam. Hamad Yami sama Renan Lodi di sisi sayap bantu serang sambil jaga benteng. - Gelandang: Ruben Neves, Mohammed Kanno, Sergej Milinkovic-Savic
Trio ini bikin lini tengah Al-Hilal hidup. Neves jagonya kasih umpan cantik, Kanno lari-lari terus di tengah, dan Milinkovic-Savic punya tendangan jauh yang bikin deg-degan. - Penyerang: Malcom, Aleksandar Mitrovic
Mitrovic itu mesin gol di depan kotak penalti, sementara Malcom bawa kecepatan dan trik di sayap.
Sayangnya, walaupun timnya kuat, Al-Hilal kayak kehabisan ide buat nembus pertahanan Al-Nassr. Gol satu-satunya cuma jadi pelipur lara.
Susunan Pemain Al-Nassr: Kejutan dari Lini Depan
Al-Nassr juga pakai 4-3-3, tapi gaya mereka lebih agresif dan langsung. Pelatih pilih pemain yang bisa nyanyi bareng di lapangan, manfaatin setiap kesalahan lawan. Ini susunan yang kemungkinan jadi starting XI:
- Kiper: Nawaf Al-Aqidi
Kiper muda ini tenang banget meski diserang bertubi-tubi. Beberapa kali dia selamatin gawang dengan cerdas. - Bek: Sultan Al-Ghannam, Ali Lajami, Abdulelah Al-Amri, Ahmed Bamsaud
Lini belakang ini kompak. Sultan Al-Ghannam suka naik bantu serang dari kanan, sementara Ali Lajami jadi tembok di tengah. - Gelandang: Luiz Gustavo, Abdullah Madu, Abdulaziz Yahya
Luiz Gustavo, yang pernah main di Bayern Munich, jadi penutup lubang di tengah. Madu sama Yahya bantu kasih bola ke depan dengan rapi. - Penyerang: Anderson Talisca, Saad Al-Najdi, Abdulrahman Ghareeb
Talisca sama Ghareeb bikin repot lawan, tapi bintangnya tetep Ronaldo. Meski mungkin masuk belakangan, dia cetak dua gol dan bikin semua orang takjub.
Ronaldo emang beda. Usia cuma angka buat dia, dan malam itu dia buktiin lagi kenapa dia legenda.
Analisis Pertandingan: Taktik dan Momen Kunci
Dominasi Al-Nassr di Lini Serang
Al-Nassr mulai laga dengan gas penuh. Mereka cepet banget nyerang, pake umpan-umpan pendek yang bikin pertahanan Al-Hilal kelabakan. Gol pertama dateng dari serangan balik: umpan silang cerdas, Ronaldo selesaiin dengan tendangan yang nggak bisa ditahan. Delapan dari 18 tendangan mereka ke gawang—itu artinya mereka bener-bener tajam.
Pelatih Al-Nassr kayaknya udah hafal banget kelemahan Al-Hilal di sisi kiri, tempat Renan Lodi sering ketinggalan. Talisca sama Ghareeb bolak-balik nyelonong dari situ, dan Ronaldo manfaatin peluang itu dengan sempurna.
Kelemahan Al-Hilal di Finishing
Al-Hilal sebenarnya pegang bola lebih lama, tapi entah kenapa mereka buntu di depan. Mitrovic, yang biasanya jago nyetak gol, malah nggak bisa maksimalin peluang. Dari 16 tendangan, cuma tiga yang beneran ke gawang—kurang greget banget. Neves sama Milinkovic-Savic coba bantu dari tengah, tapi nyambungnya sama penyerang kurang pas.
Peran Substitusi dalam Mengubah Permainan
Pergantian pemain juga bikin beda. Al-Hilal masukin N. Al-Dawsari sama M. Leonardo di menit akhir, tapi udah telat buat balikkin keadaan. Al-Nassr lebih cerdas—masukin Otavio buat jaga ritme, dan itu bikin mereka tetep unggul sampe wasit tiup peluit.
Dampak dan Proyeksi ke Depan
Al-Nassr: Momentum Menuju Puncak
Menang 3-1 ini bukan cuma soal poin, tapi juga suntikan semangat buat Al-Nassr. Jarak sama Al-Hilal di klasemen makin deket, dan mereka punya kans gede buat ngejar gelar. Ronaldo, dengan dua golnya—satu dari penalti—bikin semua orang inget dia masih raja di lapangan.
“Kalau Ronaldo main gini, siapa yang bisa nahan kita?” kata salah satu pengamat lokal. Kalau mereka bisa konsisten, Liga Arab sama kompetisi Asia bisa jadi milik mereka.
Al-Hilal: Waktu untuk Refleksi
Buat Al-Hilal, kalah di kandang itu sakit banget. Mereka masih di posisi dua, tapi harus cepet beresin masalah di depan gawang. Mitrovic nggak bisa jadi penutup matahari setiap saat—kalau dia nggak tajam, tim jadi pincang. Pelatih harus cari cara biar serangan lebih hidup.
Liga Arab: Persaingan yang Memanas
Laga ini bukti kalau Liga Arab lagi panas-panasnya. Al-Nassr sama Al-Hilal rebutan posisi atas, sementara tim kayak Al-Ittihad sama Al-Ahli pasti ngintip peluang buat nyusul. Pertandingan begini bikin liga ini makin seru dan diliat dunia.
Kutipan Menarik
“Malam ini kita buktiin kerja keras bisa ngalahin apa aja,” kata asisten pelatih Al-Nassr sambil senyum lebar. Tapi dari kubu Al-Hilal, ada suporter yang bilang, “Kalah sekarang nggak apa-apa, yang penting kita balik lebih kuat.”
Tabel Statistik Pertandingan
Tim | Penguasaan Bola | Tembakan | Tepat Sasaran | Gol |
---|---|---|---|---|
Al-Hilal | 59,3% | 16 | 3 | 1 |
Al-Nassr | 40,7% | 18 | 8 | 3 |
Liat tabel ini: Al-Hilal pegang bola lebih lama, tapi Al-Nassr jauh lebih jago nyetak gol.
Penutupan
Al-Hilal vs Al-Nassr tanggal 4 April 2025 bakal jadi cerita yang orang inget lama di Liga Arab. Ada Bono, Ronaldo, Mitrovic—bintang-bintang yang bikin laga ini penuh warna, drama, dan kejutan. Al-Nassr tunjukin mereka nggak cuma penutup lubang, tapi ancaman beneran. Al-Hilal? Mereka diingetin kalau di sepakbola, nggak ada yang abadi.
Skor 3-1 ini cuma satu bab dari rivalitas mereka yang panjang. Apa yang bakal terjadi selanjutnya? Kita tunggu aja.
Buat yang nggak mau ketinggalan kabar terbaru dan cerita seru lainnya, cek terus Score.co.id—tempatnya info olahraga yang bikin kamu betah baca!