Score – Iran gagal menggelar latihan di Lapangan THOR, Surabaya pada Minggu pukul 18.00 WIB.
Penyebabnya adalah peralatan latihan yang tertinggal dan belum sampai Surabaya.
Iran bakal menghadapi Maroko di babak 16 besar Piala Dunia U-17 2023, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Selasa (21/11/2023).
Namun pada akhirnya Iran bisa menggelar latihan pada Senin (20/11/2023).
Pelatih Iran, Hossein Abdi buka suara mengenai insiden batal latihan perdana di Surabaya.
Meski begitu, skuadnya mengambil hikmah dengan adanya keterlambatan latihan tersebut.
Hossein Abdi menilai dengan batalnya latihan mereka bisa beristirahat setelah melakukan perjalanan panjang.
“Di hari keduanya kami melakukan perjalanan panjang, dari Bandung ke Jakarta, lalu dari Jakarta ke Surabaya di hari yang sama.”
“Jaraknya cukup jauh, sesampainya di hotel kami istirahat sebentar,” tambahnya.
Pelatih Iran juga merasa konyol karena terjadi keterlambatan alat latihan akibat salah pengaturan.
“Terjadi sesuatu yang sedikit konyol, soal pengiriman peralatan latihan kami dengan menggunakan truk,” kata Hossein Abdi.
“Mereka tidak datang tepat waktu, tiba di sini pukul 22.30 malam, ada sedikit kesalahan dalam pengaturan pengantaran, mereka mengatakan ke kolega saya bahwa peralatan itu seharusnya tiba di Surabaya pukul 16.35, tapi molor sampai 22.30.”
“Tapi itu bagus, karena kami sangat lelah setelah melakukan perjalanan panjang. Bangun pukul 6 pagi dan tiba di sini (lapangan latihan) sekitar pukul 6 sore, kondisi kadang baik kadang buruk.”
“Kami harus bekerja keras lagi untuk latihan, karena jarak lapangan ini dari hotel sekitar 25 menit menggunakan bus, itu sedikit menyulitkan kami.”
“Yang paling konyol ya peralatan kami tiba di Surabaya pukul 22.30 karena salah pengaturan,” tambahnya.
Hossein Abdi memastikan para pemainnya bakal berjuang untuk memburu tiket lolos perempat final Piala Dunia U-17 2023.
“Untuk melawan Maroko kami akan berjuang, berjuang, dan berjuang,” ucap Abdi.
“Semuanya bisa terjadi. Inilah sepak bola dan mungkin karena kuasa Allah yang sudah dituliskan untuk kami, memang belum muncul tapi akan terjadi.”
“Kami muslim dan inilah bagaimana kami berpikir, yang terjadi maka terjadilah,” tambahnya.