Pemain Keturunan Indonesia yang Belum Dinaturalisasi
score.co.id – Di tengah semangat membangun Timnas Indonesia yang lebih kompetitif, nama-nama pemain keturunan terus mencuri perhatian penggemar sepak bola Tanah Air. Dengan ambisi lolos ke Piala Dunia 2026 dan bersaing di Piala Asia, PSSI gencar mencari talenta diaspora yang mampu mengangkat performa skuad Garuda. Namun, hingga April 2025, sejumlah pemain keturunan berbakat masih belum menjalani proses naturalisasi. Siapa saja mereka, dan bagaimana potensi mereka bisa mengubah wajah Timnas Indonesia? Artikel ini mengupas tuntas talenta-talenta tersembunyi yang siap menjadi game-changer.
Mengapa Pemain Keturunan Penting bagi Timnas Indonesia?
Program naturalisasi pemain keturunan telah menjadi pilar strategi PSSI dalam memperkuat Timnas Indonesia. Di bawah kepemimpinan Erick Thohir, federasi menunjukkan komitmen untuk mendatangkan pemain berkualitas dari Eropa, tempat banyak diaspora Indonesia meniti karier di liga-liga top. Langkah ini bukan sekadar menambah jumlah pemain, tetapi juga membawa mentalitas profesional dan pengalaman kompetisi tingkat tinggi ke dalam skuad.
Penunjukan Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala pada Januari 2025 menjadi angin segar. Dengan jaringan luas di sepak bola Belanda, Kluivert diharapkan mampu menarik minat pemain keturunan untuk membela Merah Putih. Fokus pada talenta “Grade A” menunjukkan visi jangka panjang PSSI: membangun tim yang tak hanya kuat saat ini, tetapi juga sustainable untuk masa depan.

Namun, proses naturalisasi bukan tanpa tantangan. Aturan FIFA, minat pemain, hingga garis keturunan yang memenuhi syarat menjadi faktor penentu. Di tengah dinamika ini, sejumlah pemain keturunan berpotensi besar masih menunggu “panggilan Garuda”. Berikut adalah analisis mendalam tentang talenta-talenta tersebut.
Talenta Keturunan yang Belum Dinaturalisasi: Siapa Mereka?
Hingga April 2025, beberapa nama menonjol sebagai kandidat potensial untuk memperkuat Timnas Indonesia. Mereka bermain di liga-liga kompetitif Eropa, memiliki darah Indonesia, dan menunjukkan performa yang membuat PSSI melirik. Berikut adalah profil beberapa di antaranya:
Pascal Struijk: Benteng Kokoh dari Leeds United
Pascal Struijk, bek tengah berusia 25 tahun, menjadi salah satu target utama PSSI. Bermain untuk Leeds United di Championship Inggris, Struijk dikenal sebagai bek solid dengan kemampuan membaca permainan yang mumpuni. Ia juga fleksibel, mampu beroperasi sebagai bek kiri atau gelandang bertahan. Dengan pengalaman di sepak bola Inggris yang kompetitif, Struijk bisa menjadi jawaban atas kebutuhan lini belakang Timnas yang sering rapuh.
Struijk memiliki darah Indonesia dari kakeknya. Meski pernah membela Timnas Belanda U-17, ia belum debut untuk tim senior Oranje, membuka peluang naturalisasi. PSSI dikabarkan telah menjalin komunikasi intensif, dan Struijk menunjukkan sinyal positif. Kehadirannya akan menambah kedalaman di lini pertahanan, terutama dalam menghadapi lawan-lawan kuat di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Million Manhoef: Sayap Eksplosif dari Stoke City
Million Manhoef, winger berusia 23 tahun, adalah talenta serba bisa yang kini bersinar bersama Stoke City di Championship Inggris. Dengan kecepatan, teknik, dan kemampuan bermain di kedua sayap, Manhoef menawarkan dimensi baru di lini serang. Ia juga mampu mengisi posisi bek kiri atau gelandang tengah, menjadikannya aset berharga untuk fleksibilitas taktik.
Manhoef memiliki darah campuran Belanda, Indonesia, dan Suriname. PSSI telah melakukan pendekatan, meskipun prosesnya terhambat oleh kebutuhan bukti garis keturunan yang jelas. Dengan performa apiknya di level klub, Manhoef bisa menjadi solusi untuk lini serang Timnas yang masih mencari konsistensi.
Julian Oerip: Playmaker Masa Depan dari AZ Alkmaar
Di usia 18 tahun, Julian Oerip sudah mencuri perhatian sebagai gelandang serang AZ Alkmaar U-21 di Keuken Kampioen Divisie Belanda. Dengan visi permainan luar biasa dan kemampuan menciptakan peluang, Oerip digadang-gadang sebagai talenta “Grade A”. Darah Indonesia mengalir dari leluhurnya di Surabaya, membuatnya eligible untuk naturalisasi.
Oerip sempat dirumorkan menjadi target PSSI untuk Timnas U-17, namun fokusnya pada karier di Belanda membuat prosesnya tertunda. Jika PSSI berhasil meyakinkannya, Oerip berpotensi menjadi playmaker masa depan Timnas, mengisi peran kreator di lini tengah yang selama ini menjadi titik lemah.
Robin Mirisola: Penyerang Muda Berbakat dari Jong Genk
Robin Mirisola, penyerang tengah berusia 18 tahun, adalah nama baru dalam radar PSSI. Bermain untuk Jong Genk di Challenger Pro League Belgia, Mirisola menunjukkan naluri mencetak gol yang tajam. Ia juga mampu beroperasi sebagai sayap kanan, memberikan opsi serangan yang variatif.
Mirisola secara terbuka menyatakan keterbukaannya untuk membela Timnas Indonesia. Dengan usia muda dan potensi besar, ia bisa menjadi investasi jangka panjang untuk lini depan skuad Garuda, terutama di turnamen kelompok umur seperti Piala Asia U-20.
Tommy St. Jago: Bek Tangguh dari Willem II
Tommy St. Jago, bek tengah berusia 25 tahun, menjadi kandidat menarik lainnya. Bermain untuk Willem II di Eredivisie Belanda, St. Jago dikenal sebagai bek tangguh dengan kemampuan duel udara yang baik. Ia juga bisa mengisi posisi bek kanan atau kiri, menambah fleksibilitas di lini belakang.
Dengan darah Indonesia dari pihak ayah, St. Jago telah menunjukkan ketertarikan untuk bergabung dengan Timnas. PSSI perlu bergerak cepat, mengingat minimnya stok bek tengah berkualitas di skuad saat ini. Kehadiran St. Jago bisa menjadi solusi untuk memperkuat pertahanan di laga-laga krusial.
Luca Everink: Fullback Dinamis dari Go Ahead Eagles
Luca Everink, bek kanan berusia 24 tahun, adalah talenta lain yang patut diperhitungkan. Bermain untuk Go Ahead Eagles di Eredivisie Belanda, Everink dikenal dengan stamina tinggi dan kemampuan menyerang dari sisi kanan. Darah Indonesia mengalir dari ayahnya, dan ia secara terbuka menyatakan minat membela Timnas, terutama dengan kehadiran Patrick Kluivert sebagai pelatih.
Posisi bek kanan menjadi salah satu area yang perlu diperkuat di Timnas. Everink, dengan pengalamannya di liga top Belanda, bisa menjadi opsi ideal untuk mengisi kekosongan ini.
Tantangan dan Strategi Naturalisasi
Meski potensi pemain keturunan ini sangat besar, proses naturalisasi tidak selalu berjalan mulus. Aturan FIFA menjadi hambatan utama, terutama bagi pemain yang pernah membela timnas negara lain di level junior atau senior. Misalnya, Ian Maatsen, yang telah debut untuk Timnas Belanda senior pada Maret 2025, hampir pasti tidak bisa dinaturalisasi. Begitu pula dengan Jairo Riedewald, yang pernah bermain untuk Belanda senior, memerlukan jalur hukum tambahan untuk beralih federasi.
Selain itu, minat pemain juga menjadi faktor krusial. Beberapa, seperti Ryan Flamingo, masih berharap mendapat panggilan dari Timnas Belanda, membuat mereka ragu untuk berkomitmen dengan Indonesia. PSSI perlu menawarkan visi yang jelas tentang peran pemain dalam tim dan prospek jangka panjang Timnas.
Untuk mengatasi tantangan ini, PSSI dapat mengadopsi beberapa strategi:
- Pendekatan Personal melalui Patrick Kluivert: Dengan koneksi kuat di sepak bola Belanda, Kluivert bisa menjadi kunci untuk melobi pemain seperti Struijk, Everink, dan Manhoef. Pendekatan personal akan membuat pemain merasa dihargai dan termotivasi.
- Fokus pada Pemain Muda: Talenta seperti Oerip dan Mirisola, yang masih di awal karier, lebih mudah diyakinkan karena mereka belum terikat kuat dengan federasi lain. Naturalisasi mereka juga menjadi investasi untuk masa depan.
- Klarifikasi Status FIFA: Untuk pemain seperti Manhoef dan Flamingo, PSSI perlu berkonsultasi dengan FIFA untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi perpindahan federasi.
- Pemantauan Performa: Statistik terkini dari Transfermarkt dan laporan scouting harus menjadi dasar pengambilan keputusan. Pemain yang konsisten di klub mereka harus diprioritaskan.
Dampak Potensial bagi Timnas Indonesia
Jika PSSI berhasil menaturalisasi beberapa nama di atas, dampaknya bagi Timnas Indonesia akan sangat signifikan. Lini belakang, yang sering menjadi titik lemah, bisa diperkuat oleh Struijk, St. Jago, atau Everink, memberikan stabilitas saat menghadapi tim-tim kuat seperti Jepang atau Australia. Di lini tengah, Oerip bisa menjadi motor serangan, menciptakan peluang untuk penyerang seperti Rafael Struick atau Ragnar Oratmangoen.
Lini serang, yang masih bergantung pada beberapa nama, akan mendapat suntikan energi dari Manhoef atau Mirisola. Kecepatan dan kreativitas mereka akan membuat serangan Timnas lebih dinamis, terutama dalam skema transisi cepat yang diusung Kluivert.
Lebih dari sekadar teknis, kehadiran pemain keturunan akan membawa mentalitas profesional yang dibutuhkan untuk bersaing di level internasional. Pengalaman mereka di liga-liga top Eropa akan menjadi modal berharga untuk mengangkat standar permainan skuad Garuda.
Kesimpulan: Waktunya Bergerak Cepat
Pemain keturunan Indonesia yang belum dinaturalisasi hingga 2025 menawarkan potensi luar biasa untuk mengubah wajah Timnas Indonesia. Dari Pascal Struijk yang solid di lini belakang hingga Julian Oerip yang penuh kreativitas di lini tengah, talenta-talenta ini adalah aset berharga yang tidak boleh disia-siakan. Namun, PSSI harus bertindak cepat dan strategis untuk mengatasi hambatan naturalisasi, mulai dari aturan FIFA hingga meyakinkan pemain untuk berkomitmen.
Dengan Patrick Kluivert di kursi pelatih dan semangat baru di bawah kepemimpinan Erick Thohir, peluang untuk membawa talenta diaspora ke pangkuan Garuda semakin terbuka. Keberhasilan naturalisasi ini tidak hanya akan memperkuat tim untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026, tetapi juga meletakkan fondasi kokoh untuk masa depan sepak bola Indonesia.
Opini Akhir: Proses naturalisasi adalah langkah pragmatis yang harus diimbangi dengan pembinaan pemain lokal. Namun, di tengah persaingan ketat di level Asia, talenta keturunan seperti Struijk dan Manhoef adalah kunci untuk mempercepat langkah Indonesia menuju panggung dunia. PSSI harus memanfaatkan momentum ini sebelum talenta-talenta ini direbut federasi lain atau kehilangan minat.
Ingin tahu perkembangan terbaru soal naturalisasi pemain dan performa Timnas Indonesia? Ikuti terus berita sepak bola terkini di score.co.id untuk analisis mendalam dan update tercepat!