Ogah Pakai Debt Collector, Mbappe Pilih Tuntut PSG Jalur Hukum

Ogah Pakai Debt Collector, Mbappe Pilih Tuntut PSG Jalur Hukum

SCORE.CO.ID – Kylian Mbappe, salah satu striker terbaik dunia, kembali menjadi sorotan setelah mengancam akan membawa Paris Saint-Germain (PSG) ke pengadilan jika klub tersebut tidak membayar sisa bonus dan gajinya.

Ancaman ini datang setelah peringatan terakhir yang diberikan oleh Mbappe sebelumnya, tetapi kali ini, pemain berusia 25 tahun tersebut tampaknya lebih serius dalam mengambil tindakan hukum.

Kronologi Perselisihan

Perselisihan antara Mbappe dan PSG dimulai beberapa waktu lalu ketika Mbappe menuntut pembayaran gaji dan bonus yang belum dibayar oleh klub.

Pada 22 Juni 2024, Mbappe telah mengeluarkan peringatan terakhir kepada PSG, menuntut pembayaran segera sebesar 85 juta Euro, yang terdiri dari bonus dan sebagian gaji yang belum dibayarkan.

Meskipun demikian, hubungan antara Mbappe dan PSG dilaporkan masih baik-baik saja, dan kedua belah pihak sedang dalam proses negosiasi mengenai jumlah utang tersebut.

Perkembangan Terbaru

Pada 18 Juli 2024, Mbappe mengultimatum PSG dengan ancaman langkah hukum jika sisa bonus dan gajinya tidak dibayar.

Ancaman ini bukan hanya gertakan belaka, karena Mbappe telah menunjukkan keseriusannya dengan menyatakan siap membawa masalah ini ke meja hijau.

Ketegangan antara Mbappe dan presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi, semakin memanas setelah Al-Khelaifi menolak membayar jumlah yang mencapai total 100 juta Euro.

Dampak Kepindahan ke Real Madrid

Kepindahan Mbappe ke Real Madrid menambah lapisan kompleksitas dalam perselisihan ini, Mbappe telah diperkenalkan sebagai pemain baru Real Madrid dan akan bermain untuk klub tersebut selama lima tahun ke depan.

Kepindahan ini terjadi secara gratis karena Mbappe menolak perpanjangan kontrak dengan PSG, yang mengakibatkan PSG tidak mendapatkan kompensasi finansial dari transfer tersebut. Hal ini dianggap sebagai kerugian besar bagi PSG, mengingat mereka mengeluarkan biaya 180 juta Euro untuk mendatangkan Mbappe dari AS Monaco pada tahun 2017.

Baca Juga  Ketidakhadiran Mbappe Buat Prancis Kehilangan Daya Serang

Posisi Mbappe dan Keluarganya

Keluarga Mbappe, terutama ibunya yang juga berperan sebagai agennya, Fayza Lamari, menyatakan bahwa mereka lebih memilih menyelesaikan masalah ini secara damai.

Lamari mengungkapkan harapannya agar PSG menghormati kontrak yang telah disepakati dua tahun lalu dan menyelesaikan pembayaran yang tertunda.

Dia menegaskan bahwa semua keputusan ada di tangan perwakilan Mbappe, tetapi dia yakin PSG akan segera menuntaskan masalah ini.