Gaji Pemain Asing Borneo FC
Borneo FC dan Misteri Gaji Fantastis Pemain Asing
score.co.id – Klub kebanggaan Samarinda, Borneo FC, kembali menjadi sorotan setelah kabar mengejutkan tentang besaran gaji pemain asingnya terkuak ke publik. Sebagai salah satu klub dengan daya finansial terkuat di Liga 1 Indonesia, Borneo FC dikabarkan mengalokasikan dana luar biasa besar untuk membayar bintang-bintang internasionalnya. Angka-angka yang beredar bahkan disebut mampu menyaingi standar liga regional Asia Tenggara, jauh melampaui ekspektasi banyak pihak. Bagaimana detailnya? Simak analisis eksklusif dari score.co.id berikut ini.
Profil Pemain Asing Borneo FC dan Gaji yang Mengguncang Liga
Borneo FC diketahui merekrut empat pemain asing berkualitas tinggi pada musim 2024/2025. Mereka tidak hanya membawa pengalaman internasional, tetapi juga mencatatkan nilai kontrak yang mencengangkan. Berikut profil lengkap dan estimasi penghasilan mereka berdasarkan data terkini.

Mariano Peralta Bauer: Striker Termahal dari Argentina
Mariano Peralta Bauer, penyerang asal Argentina, menjadi rekrutan paling mahal Borneo FC dengan estimasi gaji bulanan Rp 300-500 juta. Pemain berusia 28 tahun ini sebelumnya membela CA Cerro di Uruguay sebelum direkrut Agustus 2024. Nilai pasarnya yang mencapai Rp 5,21 miliar (Transfermarkt, Maret 2025) menjadi bukti kualitasnya. Gajinya yang fantastis sebanding dengan bintang-bintang di klub besar seperti Persija atau Bali United, menegaskan ambisi Borneo FC untuk mendominasi kompetisi.
Christophe Nduwarugira: Gelandang Berbayar Tinggi dari Burundi
Christophe Nduwarugira, gelandang internasional Burundi, disebut menerima Rp 250-400 juta per bulan. Pemain berpaspor Portugal ini telah mencetak 2 gol dan 3 assist dalam 15 pertandingan, menunjukkan kontribusi signifikan di lini tengah. Gajinya yang melampaui rata-rata pemain ASEAN di Liga 1 menjadi bukti betapa klub menganggapnya sebagai aset kunci.
Lucas Salinas dan Ronaldo Rodrigues: Duo Brasil Penopang Tim
Lucas Salinas, gelandang kreatif asal Brasil, diperkirakan mendapatkan Rp 200-350 juta per bulan. Meski baru bergabung Juni 2024, ia langsung menjadi motor serangan dengan 4 assist dan 87% akurasi umpan. Sementara Ronaldo Rodrigues, bek tengah berdarah Brasil, menerima Rp 200-300 juta per bulan berkat perannya dalam menciptakan 10 clean sheets. Keduanya menjadi fondasi tak tergantikan di skuad Borneo FC.
Mengapa Angka Gaji Ini Dinilai Luar Biasa?
Fenomena gaji tinggi pemain asing Borneo FC memicu perdebatan di kalangan pecinta sepak bola Indonesia. Bagaimana klub ini mampu membayar angka yang jauh di atas standar Liga 1?
Lonjakan Standar Finansial di Liga 1
Berdasarkan laporan Bola.com (2024), gaji pemain asing non-ASEAN di Liga 1 sebelumnya berkisar Rp 100-200 juta per bulan. Namun, Borneo FC disebut menggebrak dengan angka hingga 5 kali lipat lebih tinggi. Sebagai perbandingan, pemain lokal top seperti Nadeo Argawinata hanya mendapat Rp 50-150 juta per bulan. Kesenjangan ini menimbulkan pertanyaan tentang prioritas investasi klub.
Fasilitas Mewah dan Bonus Tambahan
Selain gaji pokok, para pemain asing tersebut mendapatkan tunjangan seperti rumah mewah, kendaraan pribadi, dan bonus performa. Total tambahan ini bisa mencapai 20-30% dari penghasilan utama. Kebijakan ini dinilai sebagai strategi untuk menarik talenta global di tengah persaingan transfer yang semakin ketat.
Borneo FC vs Klub ASEAN: Siapa Lebih Unggul?
Gaji pemain asing Borneo FC bahkan mendekati standar liga Malaysia atau Thailand. Misalnya, pemain ASEAN di Malaysia biasanya dibayar Rp 105-200 juta per bulan (Vocket FC, 2021). Dengan angka Rp 500 juta, Borneo FC seolah menantang klub regional untuk merebut pasar pemain internasional.
Dampak Investasi Besar pada Performa Tim
Lantas, apakah kebijakan finansial berani ini membuahkan hasil? Data statistik musim 2024/2025 menunjukkan tren positif.
Kontribusi Nyata di Lapangan Hijau
Borneo FC saat ini berada di posisi 3 klasemen Liga 1 dengan 45 poin dari 22 pertandingan. Mariano Bauer telah mencetak 9 gol, sementara Salinas menjadi penyuplai assist terbanyak. Di sektor pertahanan, Ronaldo Rodrigues membantu tim mencatatkan 10 pertandingan tanpa kebobolan. Performa ini membuktikan bahwa investasi besar berbanding lurus dengan hasil di lapangan.
Tekanan Finansial dan Risiko ke Depan
Meski sukses sementara, kebijakan gaji tinggi berisiko membebani keuangan klub. Apalagi, pendapatan dari sponsor dan tiket belum tentu stabil. Jika performa tim menurun, beban kontrak pemain asing bisa menjadi bom waktu. Manajemen Borneo FC dituntut untuk menjaga keseimbangan antara ambisi dan keberlanjutan finansial.
Masa Depan Borneo FC di Tengah Kompetisi Ketat
Kebijakan gaji fantastis ini membuka babak baru dalam persaingan Liga 1. Borneo FC telah menaikkan standar transfer, memaksa klub lain untuk mengejar ketertinggalan. Namun, kesuksesan jangka panjang hanya bisa diraih jika tim tetap konsisten di lapangan dan manajemen mampu mengelola ekspektasi.
Sebagai penutup, skandal gaji ini menjadi bukti bahwa sepak bola Indonesia terus berkembang, meski diiringi tantangan kompleks. Borneo FC, dengan segala keberaniannya, telah menantang status quo. Apakah ini awal dari era baru kompetisi yang lebih profesional?
Hanya waktu yang akan menjawab. Pantau terus perkembangan terbaru di score.co.id












