SCORE.CO.ID – Akhirnya Komdis atau Komisi Disiplin PSSI mengeluarkan statement terbaru dimana Arema FC di denda dengan menerima hukuman akibat imbas insiden oknum suporter lempar batu ke bus Persik Kediri beberapa waktu lalu.
Sanksinya berupa menggelar laga tanpa penonton dan denda sebesar Rp 20 juta. Ini tak main-main.
Sanksi tersebut tertuang dalam surat keputusan bernomor 179/L1/SK/KD-PSSI/V/2025 tertanggal 15 Mei 2025. Berdasarkan surat keputusan Komdis PSSI, Panpel Arema FC dinyatakan melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 Pasal 68 huruf (c) jo Pasal 69 ayat 1 dan ayat 2.
Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC, Erwin Hardiono, menyampaikan tanggapannya terkait sanksi ini.
Pihaknya menghormati sanksi dan menegaskan bahwa insiden ini menjadi pelajaran sangat berharga bagi seluruh pihak terkait, termasuk panpel, klub, Aremania, dan pihak keamanan secara keseluruhan.
“Kami dari Panpel Arema FC menerima keputusan dari Komdis PSSI. Ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kami semua untuk melakukan introspeksi dan berbenah diri,” ujar Erwin Hardiono melalui keterangan resminya, Jumat (16/5).
“Kami juga memohon kepada pihak kepolisian untuk mengevaluasi pola pengamanan dan penertiban, terutama di area zona 4 di luar stadion. Kami percaya pihak kepolisian akan segera mengungkap dan menangkap pelaku penyerangan,” jelasnya.
“Kami yakin dengan bantuan Presidium Aremania Utas serta banyak pihak, kita semua akan berbenah dan semakin sportif dalam menjaga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan selama pertandingan,” pungkasnya.
Meskipun mendapat hukuman, Arema FC tetap fokus menjalani sisa laga terakhir jelang penutupan musim 2024/2025.
Dalam away kali ini, manajemen Arema langsung melakukan penghematan terlebih mengingat denda yang diberikan Komdis.
Karena biaya yang dibutuhkan tidak sedikit. Untuk akomodasi tiket pesawat, satu orang saja hampir mencapai 4 juta rupiah hanya untuk keberangkatan.
Singo Edan hanya membawa 17 pemain. Tak hanya itu, dua asisten pelatih juga ditinggal di Malang. Siswantoro dan Galih Firmansyah. Maklum, saat ini pemasukan Arema masih tersendat. Lantaran penjualan tiket pertandingan masih minim.
“Kami sudah mempersiapkan tim untuk melawan PSBS. Tentu dengan tujuan untuk mendapatkan poin,” kata pelatih Arema, Ze Gomes.
Biasanya, Arema membawa 21-22 pemain untuk menjalani laga away. Namun, khusus untuk away ke Papua, 17 pemain dirasa cukup, karena ada 6 pemain di bangku cadangan. Itu sudah memenuhi untuk melakukan 5 pergantian pemain saat pertandingan.
Hanya saja, Arema tidak memberikan bocoran kepada awak media siapa saja pemain yang dibawa ke tanah Papua. Sejak ditangani Ze Gomes, pemain yang dibawa away jadi rahasia internal tim.
Itu jadi bagian strategi agar lawan tidak bisa memprediksi siapa pemain yang akan diturunkan dalam pertandingan.
Yang pasti, Arema tidak tampil dengan skuat terbaik. Kapten tim, Ahmad Alfarizi diganjar kartu merah di laga sebelumnya melawan Persik Kediri. Selain itu, mereka sudah kehilangan tiga pemain asing yang tidak bisa menuntaskan kompetisi karena alasan berbeda.
William Marcilio dan Choi Bo-kyung kontraknya sudah rampung. Sedangkan Pablo Oliveira mengalami cedera.
“Kami ingin melupakan kekalahan sebelumnya. Berharap bisa mendapatkan pengganti poin lawan PSBS. Begitu juga saat pertandingan terakhir melawan Semen Padang,” tutup Ze Gomes.