Calon Pemain Naturalisasi Indonesia Terbaru 2025
score.co.id – Sepakbola Indonesia terus menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kualitas Tim Nasional (Timnas) dengan membuka pintu bagi pemain-pemain naturalisasi. Pada 2025, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) kembali memproses naturalisasi tiga pemain keturunan Indonesia yang dianggap potensial memperkuat skuad Garuda. Emil Audero Mulyadi, Joey Pelupessy, dan Dean James menjadi sorotan utama dalam agenda PSSI tahun ini. Artikel ini akan mengupas profil, potensi, dan dampak kehadiran mereka bagi masa depan Timnas Indonesia.
Proses Naturalisasi: Strategi PSSI Memperkuat Timnas
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, secara resmi mengumumkan bahwa proses naturalisasi ketiga pemain ini sedang dalam tahap finalisasi. Langkah ini bukanlah yang pertama, mengingat sebelumnya nama-nama seperti Sandy Walsh dan Rafael Struick telah sukses memperkuat Timnas. Namun, Emil, Joey, dan Dean diyakini membawa angin segar berkat pengalaman mereka di liga-liga Eropa.
Thohir menegaskan, naturalisasi bukan sekadar untuk menambah jumlah pemain, melainkan memastikan setiap individu yang dipilih memiliki kualitas teknis dan mental yang sesuai dengan kebutuhan tim. “Kami ingin memastikan mereka tidak hanya kuat di atas kertas, tetapi juga siap beradaptasi dengan filosofi permainan Timnas,” ujarnya dalam konferpers pers terakhir.
Profil Calon Pemain Naturalisasi 2025
Emil Audero Mulyadi: Kiper Berpengalaman dari Serie B Italia
Posisi: Penjaga Gawang
Usia: 28 Tahun
Klub Saat Ini: Palermo (Serie B Italia)
Emil Audero Mulyadi lahir di Italia dari ayah asal Mataram, Nusa Tenggara Barat, dan ibu berkebangsaan Italia. Meski tumbuh di Eropa, darah Indonesia yang mengalir di tubuhnya membuatnya antusias untuk membela Timnas Garuda. Karirnya dimulai di akademi Juventus, salah satu klub tersukses di Serie A. Setelah menjalani masa peminjaman di beberapa klub, Emil akhirnya menemukan pijakan di Sampdoria sebelum bergabung dengan Palermo pada 2024.
Potensi Kontribusi untuk Timnas
Sebagai kiper, Emil dikenal dengan refleks cepat dan kemampuan membaca pergerakan lawan. Pengalamannya di liga kompetitif seperti Serie B bisa menjadi modal berharga untuk mengamankan gawang Indonesia, terutama dalam menghadapi serangan tim-tim Asia yang semakin agresif. Kehadirannya juga diharapkan bisa menjadi mentor bagi kiper muda seperti Ernando Ari.
Tantangan yang Mungkin Dihadapi
Meski berkualitas, Emil perlu beradaptasi dengan gaya permainan Timnas yang lebih mengandalkan fisik dan kecepatan. Selain itu, koordinasi dengan lini pertahanan yang mungkin belum pernah ia kenal sebelumnya juga menjadi ujian tersendiri.
Joey Pelupessy: Gelandang Tangguh Berdarah Maluku
Posisi: Gelandang
Usia: 31 Tahun
Klub Saat Ini: Lommel SK (Challenger Pro League Belgia)
Joey Pelupessy adalah pemain kelahiran Belanda dengan akar keluarga dari Maluku. Meski lahir dan besar di Eropa, Joey kerap menyatakan ketertarikannya untuk bermain bagi Indonesia. Karirnya dimulai di SC Heerenveen, lalu ia merambah ke Sheffield Wednesday (Inggris) dan Heracles Almelo (Belanda) sebelum bergabung dengan Lommel SK di Belgia.
Keunggulan yang Dibawa ke Timnas
Sebagai gelandang bertahan, Joey dikenal dengan tackling tajam dan kemampuan distribusi bola yang akurat. Pengalamannya di berbagai liga Eropa memberinya wawasan taktis yang bisa dimanfaatkan Timnas, terutama dalam menghadapi tim-tim Asia Tenggara yang kerap mengandalkan serangan balik.
Peluang dan Risiko
Di usia 31 tahun, Joey mungkin tak lagi memiliki stamina prima, tetapi kepemimpinannya di lapangan bisa menjadi nilai tambah. Tantangan terbesarnya adalah menjaga konsistensi performa di tengah jadwal padat Timnas dan perbedaan gaya permainan antara Eropa dan Asia.
Dean James: Bek Muda Serba Bisa dari Eredivisie Belanda
Posisi: Bek Kiri
Usia: 23 Tahun
Klub Saat Ini: Go Ahead Eagles (Eredivisie Belanda)
Dean James lahir di Inggris dari ibu asal Indonesia dan ayah berkebangsaan Inggris. Meski sempat membela tim muda Inggris, Dean memilih untuk mengikuti jejak ibunya dan berkomitmen pada Timnas Indonesia. Saat ini, ia menjadi bagian penting dari Go Ahead Eagles di Eredivisie, liga top Belanda.
Kelebihan yang Menjanjikan
Fleksibilitas Dean dalam bermain di beberapa posisi—bek kiri, gelandang sayap, hingga penyerang—memberikan opsi taktis bagi pelatih Timnas. Kecepatan dan teknik dribblingnya cocok untuk skema serang sayap yang kerap digunakan Indonesia. Di usia muda, ia juga memiliki potensi untuk berkembang lebih jauh.
Adaptasi yang Perlu Diperhatikan
Dean perlu cepat beradaptasi dengan kondisi lapangan dan cuaca di Asia, yang berbeda drastis dengan Eropa. Selain itu, tekanan sebagai pemain muda yang diharapkan menjadi andalan bisa mempengaruhi performanya jika tidak dikelola dengan baik.
Dampak Naturalisasi terhadap Masa Depan Timnas Indonesia
Memperkuat Sektor-Sektor Krusial
Kehadiran Emil, Joey, dan Dean diharapkan bisa menutupi kelemahan Timnas di sektor kiper, gelandang, dan bek. Emil bisa menjadi solusi atas inkonsistensi kiper lokal, Joey memperkuat lini tengah yang kerap kewalahan menghadapi tekanan lawan, sementara Dean menambah variasi serangan dari sisi kiri.
Meningkatkan Kompetisi Internal
Naturalisasi pemain asing juga memicu persaingan sehat antar-pemain. Kiper seperti Nadeo Argawinata dan Muhammad Riyandi harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan posisi, begitu pula dengan gelandang seperti Marc Klok atau Rachmat Irianto.
Proyeksi di Kancah Internasional
Dengan tambahan pemain berpengalaman, Timnas Indonesia berpotensi lebih kompetitif di ajang seperti Piala Asia 2027 atau Kualifikasi Piala Dunia 2026. Emil dan kawan-kawan diharapkan bisa membawa tim melangkah lebih jauh, bahkan menyaingi kekuatan tradisional Asia seperti Thailand atau Vietnam.
Tantangan yang Harus Diantisipasi
Respons Publik dan Integrasi Budaya
Meski banyak didukung, naturalisasi kerap menuai pro-kontra. Masyarakat mungkin mempertanyakan loyalitas pemain yang belum lama berinteraksi dengan budaya Indonesia. Untuk itu, PSSI perlu memastikan proses integrasi, termasuk pembekalan bahasa dan nilai-nilai kebangsaan.
Kesiapan Fisik dan Mental
Pemain naturalisasi harus siap menghadapi perbedaan intensitas latihan, cuaca tropis, hingga jalur kualifikasi yang padat. Dukungan dari staf pelatih dan psikolog tim sangat diperlukan agar mereka bisa beradaptasi dengan cepat.
Kebijakan Jangan Hanya Jangka Pendek
Naturalisasi kerap dikritik sebagai solusi instan. PSSI diharapkan tetap fokus pada pembinaan pemain muda lokal sambil memanfaatkan pemain naturalisasi sebagai pelengkap, bukan andalan utama.
Penutup
Proses naturalisasi Emil Audero Mulyadi, Joey Pelupessy, dan Dean James menjadi bukti ambisi PSSI dalam membawa Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi. Namun, kesuksesan mereka tidak hanya bergantung pada kemampuan individu, melainkan juga pada sinergi dengan pemain lokal, kebijakan pelatih, dan dukungan penuh dari masyarakat. Jika semua aspek ini berjalan seimbang, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi kekuatan baru yang disegani di sepakbola Asia dalam beberapa tahun mendatang.