SCORE.CO.ID – Setelah bertubi-tubi meraih hasil minor, Arema FC nyaris saja keluar dari 10 besar klasemen sementara di pekan ke 20 Liga 1 musim 2024-2025.
Kegagalan PSBS meraih poin di laga kandang pekan ini membuat posisi Arema FC dipastikan aman di peringkat 10 dengan 28 poin.
PSBS sendiri tertahan di peringkat 12 dengan 27 poin.
Pekan ini boleh saja Arema FC lolos bertahan di posisi 10 besar di klasemen tapi, skuat Singo Edan tak boleh lega karena ancaman yang sama masih ada di pekan 21.
Malut United dan PSBS masih menjadi penantang terdepan untuk menggeser posisi Arema di klasemen.
Saat ini Malut United di posisi 11 mengoleksi 28 poin sama dengan Arema FC, sedangkan PSBS (27 poin) di posisi 12.
Meskipun posisi aman, Arema FC langsung melakukan evaluasi usai dikalahkan Persib Bandung pada laga pekan ke-20 tersebut.
Manajemen Arema FC, Wibie Dwi Andriyas, berharap timnya dapat segera bangkit.
“Tentunya kami harus segera bangkit dari periode negatif ini. Apalagi laga selanjutnya di kandang kan.”
“Sesuai evaluasinya, kami akan benahi semua.”
“Begitu juga kami telah menerima masukan, semangat, dan kritikan,” kata Wibie.
Wibie Dwi Andriyas juga memberikan ultimatum kepada pelatih Arema FC, Ze Gomes.
Peringatan ini diberikan, usai Singo Edan mengalami tiga kekalahan beruntun di kompetisi Liga 1 2024/2025. Tak hanya kepada pelatih, namun juga kepada para pemain.
“Tiga kekalahan beruntun ini harus jadi semangat pelatih,” katanya.
“Dia harus punya target, meski di satu sisi dia harus beradaptasi,” ujar Inal.
Melihat jadwal kompetisi ke depan, peluang Arema FC untuk bangkit dari keterpurukan cukup terbuka lebar. Karena akan bermain di 4 laga kandang beruntun. Manajemen Arema FC menargetkan Singo Edan dapat menyapu bersih empat laga kandang tersebut.
“Kami sudah bilang ke pemain dan pelatih, di Februari 2025 ini Arema ada empat laga kandang. Itu yang harus dimaksimalkan, kalau target kami ya harus sapu bersih,” Tegasnya.
Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas, menegaskan bahwa tim harus segera bangkit dan memanfaatkan laga kandang ini untuk meraih poin maksimal.
“Tentunya kami harus segera keluar dari periode negatif ini. Apalagi laga selanjutnya di kandang sendiri,” ujar Wiebie.
Menurut Wiebie, evaluasi telah dilakukan secara menyeluruh. Masukan, semangat, dan kritik dari berbagai pihak juga menjadi motivasi bagi tim untuk memperbaiki performa.
“Kami telah menerima berbagai masukan dan kritikan, dan sesuai evaluasi, kami akan membenahi semuanya,” tambahnya.
Bila keadaan singo edan masih saja terpuruk bisa saja manajemen melakukan pemecatan pelatih, tetapi Aremania masih berharap klub favoritnya bisa mempertahankan performa mereka jelang penutupan BRI Liga 1 musim ini.