Score – Honda kehilangan salah satu kekuatan mereka pada MotoGP 2024.
Adalah Marc Marquez, ujung tombak Honda dalam 10 tahun terakhir yang memutuskan pergi setelah lelah dengan krisis yang tiada akhir di MotoGP.
Si Alien tak lagi percaya diri setelah bakatnya untuk membawa motor melaju hingga melewati batas performa tak lagi berdampak karena motor yang “gagap” diajak berlari.
Dengan usia yang mulai menua, pembalap yang akan berusia 31 tahun pada 17 Februari 2024 itu memilih untuk mencari kesempatannya ke pabrikan lain.
Tamparan yang didapatkan Honda makin keras karena juara dunia delapan kali itu lebih memilih untuk pindah ke tim satelit.
Saga transfer Marquez barangkali menjadi salah satu faktor yang membangunkan Honda untuk berbenah dan sudah ada tanda-tandanya.
Situasi tim pabrikan asal Asaka berubah 180 derajat ketika kuda besi baru mereka terlihat begitu menjanjikan dalam tes pasca-musim pada Selasa (28/11/2023) di Valencia, Spanyol.
Pembalap utama, Joan Mir, yang sepanjang musim terjatuh 24 kali dan absen 5 kali, termasuk di balapan terakhir, langsung semringah begitu merasakan perubahan nyata.
“Sejujurnya, saya sangat senang. Ini pertama kalinya saya merasakan sebuah perbedaan sejak saya datang,” ucap Mir yang baru bergabung dengan Honda pada 2023, dilansir dari The-Race.
Peningkatan yang dipuji Mir adalah grip dan respons ban depan yang lebih baik sehingga dia tahu kapan motornya terancam mengalami selip.
Selain itu pembaruan aerodinamika juga membawa dampak positif. Kendati calon motor RC213V yang baru terlihat lebih besar, Mir justru merasakannya lebih ringan.
“Itu sedikit membantu dalam menikung, untuk berhenti. Semua hal yang bisa terbantu karena motor yang lebih ringan. Jadi itu hanya menjadi sebuah keuntungan,” tukas Mir.
Keberhasilan Honda membuat motor yang ringan inilah yang menjadi sorotan.
Sebab, kuda besi yang lebih “langsing” merupakan permintaan Marquez sejak lama, sebagaimana diberitakan media Spanyol, El Periodico.
Salah satu sumber anonim mengatakan bahwa Marquez sudah memintanya selama dua tahun. Akan tetapi, permintaan Si Semut dari Cervera ini tidak direspons.
“Marc telah meminta selama dua tahun agar mereka membuat motor yang lebih pendek, dan di atas semua itu, lebih ringan, dengan mengurangi beberapa hal,” ujarnya.
“Mereka tidak pernah mendengarkan. Sekarang, dalam dua bulan, setelah melihat bahaya nyata, mereka merancang dan membangun sebuah motor baru.”
Bahkan alarm dari manajer tim, Alberto Puig, akan potensi hengkangnya Marquez tidak banyak mengubah situasi di jajaran petinggi Honda.
Honda sebenarnya punya kesempatan untuk menunjukkan determinasi mereka kepada Marquez dalam tes tengah musim pada 11 September lalu di Sirkuit Misano, Italia.
Apes, kendati rumor keluarnya Marquez sudah ramai dibicarakan, pabrikan berlogo sayap tunggal malah membawa calon motor baru yang tidak terasa seperti motor baru.
“Tentunya, gaya berkendaranya cukup berbeda, tetapi pada akhirnya masalah kurang lebih sama,” ucap Marquez sebelum melempar tiga opsi untuk 2024. Salah satunya jelas keluar.
Ironisnya, keajaiban dibuat Honda kemudian setelah mewujudkan permintaan Marquez dengan memangkas berat motor RC213V menjadi turun delapan kilogram.
Keberhasilan Honda untuk melakukannya dalam waktu delapan bulan menuai pujian besar.
Lebih-lebih mereka dapat melengkapinya dengan pembaruan pada mesin, aerodinamika. Sebuah motor yang benar-benar baru dalam waktu singkat.
“Jika Anda bisa membuat delapan kilo dari motor dalam waktu dua pekan, Anda bisa membuat sebuah motor pemenang,” ujar sosok lainnya yang sudah meninggalkan Repsol Honda.
“Bahkan meski Anda tidak melakukan hal lain dengan motornya, yang mana berhasil mereka lakukan, motornya akan melaju lebih cepat.”
“Motornya akan berakselerasi dengan lebih baik, memiliki lebih banyak traksi, berhenti dengan lebih halus.”
“Di atas segalanya, motornya akan menjadi lebih mudah untuk dikendarai, tak peduli cara Anda mengendarainya.”
Sayangnya, semuanya terlambat. Sang pembalap andalan terlajur membuat keputusan.
Publik, termasuk orang-orang di Repsol Honda, akhirnya hanya bisa berandai-andai bagaimana jadinya jika motor yang lama diminta itu tiba lebih cepat.
“Motor itu, mungkin, setelah menjajalnya di tes Misano, akan membuatnya (Marquez) ragu dan mungkin, sekarang kami masih punya pembalap terbaik dalam sejarah,” sesal anggota tim Honda.
Honda untungnya mendapatkan dukungan dari luar untuk mengembalikan martabat mereka sebagai pabrikan tersukses di ajang balap motor grand prix.
Perubahan aturan konsesi di MotoGP membuat Honda, dan Yamaha, akan mendapat hak istimewa dalam pengembangan pada musim depan.
Honda sendiri tidak boleh jemawa. Kegagalan di musim 2022 setelah awal musim yang kuat tentu tidak bisa diabaikan begitu saja.