Zulkifli Syukur Komentar Soal Tragedi Tonjok Wasit: Seharusnya Dia Juga Diadili

zulkifli syukur tak bisa menyembunyikan amarahnya soal tragedi tonjok wasit.

SCORE.CO.ID – Terjadi kejadian memalukan pada Sabtu (14/9) malam tepatnya di Stadion Dirmurthala, Banda Aceh yang menjadi saksi bisu sebuah drama sepak bola yang memalukan. 

Pertandingan perempat final PON XXI antara tuan rumah Aceh dan Sulawesi Tengah (Sulteng) berubah menjadi ajang adu mulut dan kekerasan. 

Saat itu Muhammad Rizki Saputra pemain dari Sulteng tak mampu menahan amarah karena ketidakadilan wasit di laga pertandingan sehingga langsung memukulnya.

Dari kejadian ini ia mendapat 6 bulan larangan bermain, juga terancam mendapat sanksi berat.

Tapi yang paling geram melihat kejadian ini adalah Zulkifli Syukur, legenda Timnas Indonesia sekaligus pelatih Sulteng.

Zulkifli tak bisa menyembunyikan amarahnya. Menurutnya, wasit Eko Agus Sugiharto telah bertindak sangat tidak adil dan merugikan timnya. 

Sejak peluit pertama ditiup, keputusan-keputusan wasit selalu menguntungkan Aceh. Kartu merah yang diberikan kepada dua pemain Sulteng, sementara pelanggaran keras pemain Aceh dibiarkan begitu saja, semakin membuat Zulkifli naik pitam.

Puncaknya terjadi di penghujung pertandingan. Ketika skor masih 1-0 untuk Sulteng, wasit memberikan waktu tambahan hingga 13 menit. Tak hanya itu, ia juga memberikan hadiah penalti kepada Aceh untuk sebuah pelanggaran yang sangat ringan. 

Pemain Sulteng, Muhammad Rizki, tak kuasa menahan emosinya. Ia melayangkan pukulan ke wajah wasit hingga sang pengadil lapangan terkapar.

Insiden ini membuat pertandingan semakin memanas. Aceh kembali mendapat hadiah penalti dan berhasil menyamakan kedudukan. 

Pertandingan harus dilanjutkan ke babak tambahan, namun pemain Sulteng yang sudah kehilangan banyak pemain akibat kartu merah memilih untuk walk out. Aceh pun lolos ke semifinal.

Setelah pertandingan, Zulkifli dengan tegas meminta PSSI untuk mencabut lisensi wasit Eko Agus Sugiharto. “Kalian akan dicabut lisensinya, percaya sama saya,” tegas Zulkifli.

Insiden ini menjadi sebuah noda hitam dalam sejarah sepak bola Indonesia. Pertandingan yang seharusnya menjadi ajang unjuk gigi bagi para atlet muda, justru berubah menjadi ajang kekerasan dan ketidakadilan. 

Bahkan kejadian ini sampai ke telinga PSSI, dan membuat Erick Thohir ikut campur di laga PON XXI.

“Memalukan, sangat memalukan. PSSI akan mengusut tuntas peristiwa ini dan akan menjatuhkan sanksi terberat,” kata Erick dalam keterangan tertulisnya yang diterima situs kami pada Selasa (17/9/2024).

Exit mobile version