Setelah Piala Asia U23 Selesai, Zainudin Amali Janji Cari Pemain Keturunan

Setelah Piala Asia U23 Selesai, Zainudin Amali Janji Cari Pemain Keturunan

SCORE.CO.ID – Zainudin Amali selaku Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI berjanji akan terus cari pemain keturunan demi meningkatkan kualitas Timnas Indonesia di kancah dunia. 

Mengingat Piala Asia U23 sebentar lagi akan tiba, Zainudin akan mereview terlebih dulu bagaimana komposisi skuad yang dikirim ke Qatar. 

Sebelumnya, PSSI menargetkan tim itu untuk menembus babak perempat final di Piala Asia U-23 2024. 

Namun, Shin Tae-yong akan berusaha membawa Skuad Garuda Muda -julukan Timnas Indonesia U-23- lolos ke semifinal agar bisa lolos otomatis ke Olimpiade.

“Ya, tentu coach Shin Tae-yong tentu ada hitung-hitungannya ya, apa yang dicanangkan pasti sesuai dengan program yang ada,” katanya dinukil dari laman bolaokezone pada SCORE. CO. ID, Kamis 3 April 2024.

Ia juga menambahkan akan terus menambahkan pemain naturalisasi jika memang saat ini sangat dibutuhkan. 

“Kita lihat yang dalam pemain lokal biar mereka improve. Kayak di posisi kiri, Arhan dulu dia gak ada saingannya. Sekarang ada Nathan dan Shayne. Itu kan karena ada pemain naturalisasi,” terangnya lagi. 

“Jadi kami akan terus mencari pemain keturunan sepanjang memang kualifikasinya kaya gitu kan. Sejak saya disini saya harus bilang harus ada darah Indonesia. Saya gak mau kaya sebelumnya gak ada darah Indonesia, harus permintaan pelatih dan kemudian dia ada datang ada darah Indonesia,” katanya menjelaskan. 

Zainudin menambahkan bahwa saingannya adalah Malaysia. Ia melihat bagaimana Harimau Malaya merekrut pemain naturalisasi. 

” Memang ada pasal sih yang 5 tahun bermain di Indonesia, kaya Malaysia. Malaysia gitu kan pemain naturalisasi yang bukan menetap. Kan pasalnya gitu ya bukan cuma menetap, harus main dan tidak keluar dari Indonesia selama 5 tahun tapi kalau keluar masuk 10 tahun,” lanjutnya. 

Baca Juga  Keciduk! Ada 5 Pemain Timnas Vietnam Pakai Narkoba Saat Berlaga di Piala Asia U23

“Jika dibandingkan dengan Malaysia tadi jujur kita tidak mau ambil itu karena bagaimanapun rasa memilikinya pasti berbeda dengan orang yang neneknya kakeknya berdarah Indonesia,” tutup politisi partai Golkar tersebut.