Yotsakorn Burapha Kena Mental Adu Penalti Lawan Timnas, Pelatih Tebar Ancaman ke Filipina

Yotsakorn Burapha Janji Perubahan Lawan Filipina

Yotsakorn Burapha Kena Mental Adu Penalti Lawan Timnas
Yotsakorn Burapha Kena Mental Adu Penalti Lawan Timnas
SCORE.CO.ID – Sang bintang muda, Thailand U23 yaitu Yotsakorn Burapha ternyata kena mental ketika melakukan tendangan adu penalti, meskipun pada pertandingan dia berhasil mencetak gol.

Ya itu terjadi pada menit ke-60 di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang bergemuruh, satu nama berhasil membungkam puluhan ribu suara. Yotsakorn Burapha. 

Dengan satu sontekan dingin, ia merobek jala gawang Indonesia, membawa Thailand U-23 unggul. Untuk sesaat, pemuda berusia 20 tahun itu adalah pahlawan. Ia adalah momok bagi pertahanan Garuda, sang penakluk yang berdiri angkuh di tengah kandang lawan.

Namun, di stadion yang sama, di bawah tekanan yang sama, panggung itu bisa berubah dari surga menjadi neraka dalam sekejap.

Indonesia melawan. Gol balasan dari Jens Raven menyalakan kembali api di SUGBK. Laga berlanjut hingga 120 menit yang menguras jiwa dan raga, sebelum akhirnya takdir harus ditentukan lewat drama paling kejam dalam sepak bola: adu penalti.

Satu per satu eksekutor maju. Dan tibalah giliran Yotsakorn Burapha. Sang pahlawan dari waktu normal itu berjalan dari tengah lapangan menuju titik putih. Langkah kakinya terasa berat. 

Auman puluhan ribu suporter Indonesia bukan lagi sekadar suara latar, melainkan sebuah dinding tekanan yang tak terlihat, yang meremas kepercayaan dirinya. Ia menatap kiper Muhammad Ardiansyah, namun lawannya yang sesungguhnya ada di dalam kepalanya sendiri.

Benar saja. Sepakannya yang mengarah ke kiri gawang, yang seharusnya menjadi penentu, berhasil ditepis. SUGBK meledak dalam suka cita. 

Di tengah riuh rendah itu, Yotsakorn Burapha tertunduk lesu. Momen kepahlawanannya satu jam lalu seolah menguap tak berbekas, digantikan oleh kegagalan yang menentukan nasib negaranya. Thailand tersingkir.

Usai laga, di hadapan sorotan kamera, tak ada lagi arogansi sang pencetak gol. Yang ada hanyalah seorang pemuda dengan mata yang berkaca-kaca, menelan pil pahit dari kesalahannya sendiri. Ia tidak mencari kambing hitam. Dengan jujur, ia membuka penyebab kegagalannya.

Baca Juga  Piala Asia U-23 Dinilai Produktif : Rata-Rata 3 Gol Setiap Laga

“Saya sedih karena tidak bisa lolos ke final. Itu adalah kesalahan saya sendiri. Saya sudah berusaha sebaik mungkin,” katanya lirih, sebuah pengakuan yang tulus.

Lalu, ia mengungkap pertarungan batin yang ia alami saat berjalan menuju titik putih itu. “Tapi mungkin saya kurang percaya diri saat akan mengeksekusi tendangan. Saya benar-benar sedih karena tidak bisa melakukannya,” sambungnya.

Ia mengaku telah “kena mental”. Tekanan maha dahsyat di SUGBK telah meruntuhkan benteng kepercayaan dirinya.

Dengan jiwa besar, ia menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh rakyat Thailand. Namun, di ujung pengakuannya yang pahit, terselip sebuah janji. Sebuah tekad untuk tidak terus terpuruk dalam penyesalan.

“Saya minta maaf kepada semua orang. Terima kasih kepada semua yang telah memberikan semangat kepada saya,” ujarnya. “Saya sudah melakukan yang terbaik, dan saya akan kembali berlatih untuk mengembangkan diri demi menghadapi pertandingan berikutnya.”

Dengan ini sang juru taktik, Thawatchai Damrong-Ongtrakul hanya ingin anak asuhnya all out melawan Filipina untuk meraih gelar juara 3 di Final Piala AFF U23 malam ini, Selasa (29/7/2025) pukul 20.00 WIB.

“Segalanya berubah ketika kami kalah melawan tuan rumah, tapi final kali ini, tempat ketiga akan kami usahakan dan saya berharap kejadian itu tak terulang lagi”.