SCORE.CO.ID – Xavi Hernandez telah mengumumkan niatnya untuk mundur dari posisi pelatih Barcelona pada akhir musim panas 2024. Keputusannya tersebut diambil setelah evaluasi buruknya performa Barcelona musim ini, yang mencakup kesulitan dalam mempertahankan gelar LaLiga, kekalahan di Piala Supercopa melawan Real Madrid, dan eliminasi dari Copa Del Rey oleh Bilbao.
Kontrak Xavi Masih Berlaku Hingga 2025
Meski kontrak Xavi sebenarnya masih berlaku hingga musim panas 2025, dia telah memutuskan untuk mengakhiri masa tugasnya. Performa yang kurang memuaskan di musim ini diyakini menjadi faktor utama di balik keputusan ini.
“Pada 30 Juni mendatang, saya akan meninggalkan klub. Ini adalah sebuah keputusan yang telah kami diskusikan bersama, antara saya, presiden klub dan juga staff lainnya. Saya percaya bahwa perubahan arah akan membantu dinamika klub, dan saya masih yakin kita dapat memiliki musim yang sangat baik. Saya harus memikirkan kepentingan klub di atas kepentingan pribadi saya sendiri,” ujar Xavi.
Keputusan Xavi untuk mundur memberikan Barcelona dua kesempatan terakhir untuk meraih gelar juara, yaitu di Liga Spanyol dan Liga Champions. Meski begitu, keputusan ini terlihat sudah bulat dan menandai akhir dari masa kepemimpinan Xavi sebagai pelatih Barcelona.
Xavi Hernandez secara menarik menyatakan bahwa keputusannya untuk mundur sebagai pelatih Barcelona tidak akan berubah meskipun Barcelona berhasil meraih gelar Liga Champions. Pernyataannya ini disampaikan dalam konteks pernyataannya setelah Barca melaju ke babak 16 besar Liga Champions dan akan menghadapi Napoli.
“Saya tidak akan mengubah keputusan saya, meskipun saya berhasil mendapatkan juara. Saya akan mengatakannya ke para pemain besok, saya paling bertanggung jawab atas ini, jadi pemain akhirnya akan merasa bebas,” ungkap Xavi.
Meskipun Barcelona masih memiliki peluang untuk meraih gelar LaLiga, media-media Spanyol menginterpretasikan bahwa Xavi mungkin sudah menyerah di kompetisi domestik tersebut, terutama dengan posisi Barcelona yang berada di peringkat keempat di klasemen sementara, tertinggal cukup jauh dari pemimpin klasemen, Girona, dengan selisih 11 poin.
Meskipun demikian, LaLiga masih menyisakan belasan pertandingan, dan peluang Barcelona masih terbuka. Namun, mungkin Xavi menyadari bahwa persaingan yang ketat membuat peluang timnya kecil, dan itulah yang mungkin membuatnya mengambil keputusan untuk mundur dari jabatannya sebagai pelatih Barcelona.
Kandidat Kuat Pengganti Xavi Hernandez
Beberapa kandidat yang potensial untuk menggantikan Xavi sebagai pelatih Barcelona meliputi Roberto De Zerbi, seorang pelatih berusia 44 tahun dari Brighton, yang dianggap sebagai kandidat paling mungkin untuk mengambil alih posisi tersebut. Selain itu, Thiago Motta, mantan pemain Barcelona yang saat ini menangani Bologna, juga menjadi salah satu opsi yang dipertimbangkan.
Mikel Arteta, pelatih Arsenal yang memiliki pengalaman bermain untuk Barcelona, juga masuk dalam daftar kandidat potensial. Di sisi lain, Rafael Marquez, mantan pemain Barcelona yang kini melatih tim cadangan Barcelona, juga menjadi salah satu opsi yang mungkin dipertimbangkan oleh manajemen klub.
Marco Rose, pelatih Borussia Monchengladbach, diakui sebagai salah satu pelatih muda paling menjanjikan di Eropa dan juga masuk dalam daftar kandidat yang dapat menggantikan Xavi sebagai pelatih Barcelona. Dengan beberapa pilihan yang beragam, keputusan akhir akan menjadi pertimbangan penting dalam menentukan arah baru bagi kepemimpinan pelatih di Barcelona.