X diperkirakan rugi hingga Rp1,1 triliun akibat eksodus pengiklan

2023 11 24T225614Z 2036987773 RC20E2AWGFXK RTRMADP 3 TWITTER ADVERTISING SCORE.CO.ID

Score – Perusahaan media sosial X yang dimiliki oleh Elon Musk diperkirakan bisa mengalami kerugian hingga 75 juta dollar AS (sekitar Rp1,1 triliun) dalam pendapatan iklan hingga akhir tahun ini karena puluhan merek besar menghentikan kampanye pemasaran mereka.

Seperti dilaporkan New York Times, Jumat (24/11), dukungan Musk terhadap sebuah postingan yang mengandung konten antisemit pada platform tersebut pekan lalu telah menyebabkan beberapa perusahaan, termasuk Walt Disney dan Warner Bros Discovery, menghentikan iklan mereka di situs yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter itu.

X telah memberikan respons dan menggugat kelompok pengawas Media Matters, dengan tuduhan bahwa organisasi tersebut mencemarkan nama baik platform tersebut dengan laporan yang menyebutkan iklan untuk merek-merek besar, termasuk Apple dan Oracle, muncul di sebelah posting yang mempromosikan Adolf Hitler dan Partai Nazi.

Dokumen internal yang dilihat oleh New York Times minggu ini mencantumkan lebih dari 200 unit iklan dari perusahaan-perusahaan seperti Airbnb, Amazon, Coca-Cola, dan Microsoft, banyak di antaranya telah menghentikan atau sedang mempertimbangkan untuk menghentikan iklan mereka di jaringan sosial itu.

X pada Jumat mengatakan bahwa 11 juta dollar AS (sekitar Rp1,71 miliar) pendapatan berada dalam risiko dan angka pastinya fluktuatif karena beberapa pengiklan kembali ke platform dan yang lainnya meningkatkan pengeluaran, menurut laporan tersebut.

Namun perusahaan itu belum menanggapi permintaan Reuters untuk memberikan komentar.

Pengiklan telah meninggalkan X sejak akuisisi oleh Musk pada Oktober 2022 dan pengurangan moderasi konten, yang mengakibatkan peningkatan tajam terhadap ujaran kebencian di situs tersebut, menurut kelompok hak sipil.

Pendapatan iklan X di AS telah turun setidaknya 55 persen year-on-year (YoY) setiap bulan sejak pengambilalihan oleh Musk, seperti yang telah dilaporkan sebelumnya oleh Reuters. Demikian disiarkan Reuters, Sabtu (25/11).

Exit mobile version