score.co.id – Wayne Rooney, legenda Manchester United, membeberkan momen epik dalam kariernya bersama Sir Alex Ferguson. Pada musim 2009/2010, Rooney mengalami teguran pedas dari sang manajer saat menghadapi Portsmouth. Meski telah mencetak 253 gol dalam 559 pertandingan bersama Setan Merah sejak 2004, hubungannya dengan Ferguson tidak selalu lancar. Kejadian memanas terjadi di ruang ganti ketika United bertandang ke Fratton Park.
Pada pertandingan tersebut, Rooney merasakan tekanan keras dari Ferguson, yang membuat momen itu menjadi salah satu yang paling menegangkan dalam karier Rooney. Meskipun dikenal sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah klub, kejadian ini menunjukkan bahwa hubungan antara Rooney dan Ferguson tidak selalu harmonis. Ruang ganti di Fratton Park menjadi saksi ketegangan yang dialami Rooney saat itu.
Rooney mengungkapkan bahwa insiden di Fratton Park menjadi titik kritis dalam hubungannya dengan Ferguson. Meskipun keduanya telah menciptakan sejarah bersama, konflik tersebut menunjukkan bahwa di balik kesuksesan mereka, ada momen-momen tegang yang harus dihadapi. Kejujuran Rooney tentang momen tersebut menggambarkan kompleksitas hubungan antara pemain dan pelatih di dunia sepak bola.
Sebagai bagian dari perjalanan panjangnya dengan Manchester United, Rooney tidak hanya meraih sukses gemilang tetapi juga menghadapi tantangan dan konflik. Momen tegang di ruang ganti Fratton Park menjadi bagian dari narasi perjalanan Rooney bersama Ferguson, yang menunjukkan bahwa di balik gemerlapnya karier, ada cerita unik dan kompleks yang melandasi hubungan antara pemain dan pelatih di level tertinggi sepak bola.
Cerita Wayne Rooney
Rooney menciptakan keajaiban untuk United dengan membuka skor dalam pertandingan tersebut, namun Kevin-Prince Boateng dengan dingin menyamakan kedudukan melalui titik putih. Babak pertama berlangsung tanpa kepuasan bagi Ferguson, yang marah terpancar di ruang ganti, khususnya ditujukan kepada Rooney.
Rooney, penuh keberanian, mempertahankan pendapatnya melawan sang pelatih yang berpengaruh. Namun, kesadarannya segera menyentuhnya, menyadari bahwa sikapnya melampaui batas dan kurang menghormati Ferguson.
Dalam wawancara dengan BBC, Rooney mengungkapkan momen menyadari kesalahannya. Ferguson dengan tegas mengingatkannya bahwa ada batasan dalam berkomunikasi, memberikan pelajaran berharga untuknya dalam hubungan yang penuh tekanan ini.
Teguran yang Berbuah Manis
Meskipun sempat terlibat dalam pertikaian, momen tersebut justru membawa berkah bagi Rooney. Ia kembali ke lapangan dengan semangat yang membara dan berhasil meraih hat-trick dengan dua gol tambahan. Tak ketinggalan, Ryan Giggs ikut menyumbang satu gol untuk memastikan kemenangan gemilang 4-1 bagi United.
Setelah pertandingan usai, Ferguson memperlihatkan sisi uniknya dalam menenangkan suasana. Saat berada di dalam bus tim menuju pulang, ia menyapa Rooney, mengambil cangkir teh, lalu menepuk lembut kepala sang striker sebuah gestur penuh makna bahwa segala ketegangan telah dilunaskan.
“Itulah caranya. Jika tak demikian, saya malah akan semakin cemas,” ujar Rooney sambil tersenyum.
Walaupun Ferguson dikenal sebagai figur yang tegas dan karismatik, Rooney menekankan bahwa sang manajer juga memiliki sisi kehumoran. Namun, ketika marah, Ferguson bisa menjadi sosok yang menakutkan bagi seluruh pemainnya.