Score – Pertandingan laga pekan ke-23 Liga 1 2023/2024 dipimpin oleh wasit asal Jepang, Futoshi Nakamura.
Laga ini berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan Persija setelah wasit memberikan penalti jelang akhir pertandingan.
Namun, PSS menilai wasit yang memimpin laga ini bekerja kurang maksimal.
Setidaknya ada tiga keputusan yang menjadi kontroversi di pertandingan tersebut menurut PSS.
Pertama yakni pada menit ke-74 saat tendangan pemain PSS, Abduh Lestaluhu mengenai tangan Hansamu Yama di kotak penalti.
Wasit tidak menganggap kondisi tersebut handball dan meneruskan laga.
“Padahal dalam aturan terbaru IFAB (Badan Aturan Sepak Bola Internasional), menyentuh bola dengan tangan/lengan ketika hal itu membuat badan mereka menjadi lebih besar secara tidak natural.”
“Seorang pemain dianggap membuat badan mereka menjadi lebih besar ketika posisi tangan/lengan tidak menjadi sebuah konsekuensi atau justifikasi pergerakan badan sang pemain dalam situasi spesifik itu,” tulis PSS dalan rilis di website resmi klub.
Selanjutnya pada menit ke-91 saat wasit memberikan penalti pada Persija.
Saat itu Thales Lira dianggap melanggar Marko Simic di kotak penalti.
PSS menilai pemainnya tersebut hanya berusaha membuang bola dan tanpa adanya kontak untuk membuat Simic terjatuh.
“Simic terlihat menarik baju Thales agar dia terjatuh. Posisi Thales terlihat jelas hanya ingin membuang bola, namun wasit Futoshi tetap memberikan penalti kepada Persija,” lanjut PSS.
Pada menit ke-97 penyerang PSS, Ajak Riak diganggu oleh pemain Persija yang membuatnya gagal menerima bola.
Hal tersebut seharusnya masuk dalam pelanggaran karena Ajak dihalangi dengan cara ditarik bagian bajunya.
Namun, wasit Futoshi tetap pada keputusan awal.
Pelatih PSS, Risto Vidakovic juga sempat melakukan protes pada sesi jumpa pers pasca laga.
“Kami tidak tahu penyebabnya wasit asal Jepang tersebut memberikan penalti untuk tuan rumah di akhir pertandingan,” kata Risto Vidakovic.
Setelah wasit Futoshi Nakamura dianggap bekerja kurang maksimal, PSS segera melayangkan protes ke PSSI.
Mereka meyakini bahwa pada laga tersebut Super Elang Jawa mendapatkan kerugian yang cukup besar.
“Setelah kejadian ini, manajemen PSS akan melayangkan surat resmi terkait kerugian yang dialami.”
“Harapannya, hal-hal seperti ini tidak lagi terjadi di kemudian hari mengingat perjuangan untuk mendapatkan poin demi poin dilakukan dengan usaha maksimal.”
“Akan sangat menyakitkan jika harus dicederai dengan keputusan-keputusan yang merugikan tim,” tutup PSS.