Score – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengemukakan masalah pendanaan dalam proses perawatan venue olahraga bertaraf internasional di Papua perlu melibatkan peran swasta profesional.
“Saya setuju ada event besar, perlu dikelola secara benar. Di luar negeri, stadion dikelola oleh profesional dan mereka bersifat profit oriented dan bisa,” kata Ma’ruf Amin saat menyampaikan sambutan dalam pertemuan bersama tokoh olahraga Papua di Stadion Papua Bangkit, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu.
Menurut Ma’ruf kehadiran ragam venue olahraga yang kini tersedia di Papua memicu kendala anggaran pemerintah daerah untuk proses perawatan.
Persoalan dana perawatan tersebut sedang dibicarakan para pemangku kepentingan di tingkat Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) serta Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Menurut Ma’ruf, solusi dari permasalahan itu adalah penggalangan dana yang perlu melibatkan anggaran daerah dan dana otonomi khusus Papua.
Selain itu, Ma’ruf juga menekankan tentang pentingnya pelibatan swasta profesional dalam merawat venue olahraga di Papua, termasuk 11 venue eks PON XX yang dihibahkan kepada Pemda setempat.
“Selain dana yang dari Pemda dan dari dana otonomi khusus, juga harus dicari dana-dana selain itu, dari industri olahraga itu sendiri,” katanya.
Strategi pelibatan swasta profesional, kata Ma’ruf, terbukti efektif di Stadion Jakabaring, Kota Palembang. Strategi yang sama juga bisa diterapkan untuk Stadion Papua Bangkit.
“Kalau gubernur, ‘hidungnya’ bukan mencari uang, tidak tahu cara cari uang, kalau bisnis ‘hidungnya’ tajam. Melihat saja, tahu di situ ada uang,” katanya.