Valentino Rossi Punya Luka Saat Jadi Pembalap Honda, tapi Izinkan Adiknya Pindah ke Tim Itu Tahun Depan

Valentino Rossi Punya Luka Saat Jadi Pembalap Honda, tapi Izinkan Adiknya Pindah ke Tim Itu Tahun Depan

000 mvd2003092013646jpg 20231209010102 SCORE.CO.ID

Score – Rossi tercatat 4 tahun bersaing dengan merek sayap emas di kategori premier, baik di kelas 500cc maupun pada MotoGP.

Namun, dia tidak keluar dari tahun-tahun itu dengan bahagia sama sekali sebelum pindah ke Yamaha dan akhirnya sukses di posisi tertinggi.

“Mereka tidak memperlakukan saya seperti seorang juara. Saya harus berterima kasih kepada mereka jika saya menang,” kata Rossi dilansir dari MotoSan.

Itulah mengapa saya memutuskan untuk pergi,” ujar Rossi.

Dia yakin bahwa dia tidak berada di tempat yang tepat dan itulah sebabnya dia memutuskan untuk pindah ke Yamaha.

“Mereka mengira jika dia melakukannya, dia akan menang bersama pembalap lain seperti (Sete) Gibernau dan (Max) Biaggi. Nah, sekarang kita lihat saja,” ucap The Doctor tentang pembalap yang bergabung di Honda sebelum dia.

Topik-topik ini biasanya tidak dibicarakan, tetapi Rossi tidak berbasa-basi ketika dia tidak menyukai sesuatu.

“Ada arogansi tertentu di Honda, mereka terlalu percaya diri,” ujarnya terkait sikap yang dimiliki anggota boks Repsol Honda tersebut.

Situasi tersebut sama sekali tidak menyenangkan bagi Rossi yang harus hidup di lingkungan tersebut selama empat tahun berturut-turut pada MotoGP.

“Mereka tidak menunjukkan rasa hormat atas apa yang dilakukan Valentino Rossi untuk mereka,” kata juara dunia sembilan kali itu

Rossi yakin Honda tidak memperlakukannya sebagaimana mestinya, tetapi untungnya saat itu dia tahu bagaimana mengambil keputusan dan pergi ke Yamaha, yang memberinya segalanya untuk menang di MotoGP.

Bahkan hingga saat ini, pemilik tim VR46 tersebut masih dikaitkan dengan tanda tangan tim garpu tala.

Pada akhir 2003 Rossi menjadi musuh Honda karena menolak perpanjangan kontrak untuk merapat ke Yamaha setelah merasa perannya dalam kesuksesan hattrick juara dunia dikecilkan.

“Kalau dia pergi, kami akan membangun motor yang lebih baik lagi dan menghancurkannya,” ujar manajer Honda saat itu, Suguru Kanazawa, yang akhirnya justru malu karena kalah bolak-balik.

Ditahannya motor Honda NSR500 yang membawa Rossi menjadi juara dunia terakhir era GP500 pada 2001 sampai sekarang menandai bahwa relasi keduanya masih belum baik-baik saja.

Meski demikian, Rossi tetap senang Marini bergabung dengan Honda.

Setidaknya itulah pendapat sahabatnya sekaligus Direktur Tim VR46, Alessio “Uccio” Salucci walau tanpa mengonfirmasi kabar kepindahan Marini.

“Tidak, Valentino sangat bahagia karena HRC (Honda Racing Corporation, red) adalah salah satu pabrikan terbaik di dunia,” ujar Salucci kepada Speedweek.com.

“Honda adalah nomor satu di dunia motor.”

Buruknya hubungan Rossi dengan Honda juga menjadi buruk karena rivalitas panasnya dengan Marc Marquez

Sampai sekarang Rossi belum bisa memaafkan Si Semut dari Cervera karena kerusakan yang disebabkan dalam misinya mencetak gelar juara dunia ke-10 pada MotoGP 2015.

Sementara itu, Marquez menganggap enteng soal faktor permusuhannya dengan Rossi.

Menurutnya, itu tidak ada hubungannya dengan peluang Marini dijadikan suksesornya di Honda.

Exit mobile version