Score – Timnas U-17 Indonesia sempat melakoni pemusatan latihan di Jerman selama sebulan.
Pemusatan latihan ini bertujuan untuk mematangkan persiapan Garuda Asia menghadapi Piala Dunia U-17 2023.
Pada ajang tersebut, Timnas U-17 Indonesia bakal satu grup dengan Ekuador, Panama, dan Maroko.
Iqbal Gwijangge dan kawan-kawan tentu tak hanya melakoni sesi latihan selama berada di Jerman.
Garuda Asia juga melakoni beberapa pertandingan uji coba.
Tercatat Timnas U-17 Indonesia melakoni tujuh laga uji coba selama di Jerman.
Tujuh lawan mereka merupakan tim lokal di Jerman.
Rincian hasilnya, menang dua kali atas VFL Osnabruecrk U-19 (2-1) dan SC Paderborn Youth U-17, U-19 (1-0).
Imbang melawan SV Meppen U-17 (1-1).
Kemudian kalah dari Mainz U-19 (0-3), Eintracht Frankfurt U-19 (0-3), TSV Meerbusch (0-1), dan FC Koeln U-17 (2-3).
Pelatih Timnas U-17 Indonesia, Bima Sakti, menjelaskan maksud dari rangkaian pertandingan uji coba selama TC di Jerman.
Bima Sakti bermaksud untuk meningkatkan mental bertanding para pemain Timnas U-17 Indonesia.
Untuk itulah, dia mendesain tujuh pertandingan uji coba dengan sistem sedemikian rupa.
Bima Sakti menyusun level lawan dari yang divisi terendah dan naik setahap demi setahap agar bisa tampil maksimal.
“Itu sebabnya kami mendesain tujuh pertandingan persahabatan selama berada di Jerman.”
“Pada awalnya, kami menghadapi tim-tim dari divisi bawah.”
“Kemudian kami menghadapi Paderborn, Osnabruck, dan setelah itu kami menghadapi tim-tim Bundesliga yang memiliki pemain-pemain yang sangat bagus.”
“Kami pun memilih menghadapi lawan yang lebih tua dari kami, tim U-18 dan U-19, untuk merasakan tekanan maksimal,” lanjutnya.
Bima Sakti bersyukur bahwa pemusatan latihan di Jerman tidak sia-sia.
Menurutnya, mental bertanding Timnas U-17 Indonesia semakin solid saat bermain melawan tim-tim kasta tertinggi Bundesliga.
“Saat menghadapi Eintracht Frankfurt, Mainz, dan FC Koeln,” ujar Bima Sakti.
“Saya bersyukur mental pemain sudah solid,” lanjutnya.