Urutan Pemenang Ballon d’Or 2025
Malam Bersejarah di Théâtre du Châtelet
Malam yang dinanti-nanti seluruh pecinta sepak bola dunia akhirnya tiba. Di atas panggung megah Théâtre du Châtelet, Paris, pada tanggal 22 September 2025, France Football mengumumkan nama-nama pemenang penghargaan paling bergengsi dalam dunia sepak bola, Ballon d’Or, untuk yang ke-69 kalinya. Acara yang penuh gemerlap ini bukan sekadar seremoni, tetapi sebuah pengukuhan sejarah baru yang menandai berakhirnya satu era dan dimulainya babak segar. Jika tahun-tahun sebelumnya didominasi oleh nama-nama yang itu-itu saja, edisi 2025 ini menghadirkan kejutan dan cerita yang benar-benar berbeda, mencerminkan dinamika sepak bola yang terus berputar.
Ousmane Dembélé: Menulis Sejarah untuk Prancis dan PSG
Puncak Karier yang Penuh Liku
Suasana hening sejenak sebelum nama pemenang dibacakan. Lalu, gemuruh tepuk tangan memenuhi ruangan ketika Ousmane Dembélé disebut sebagai pemegang Ballon d’Or 2025. Ini adalah momen puncak dari perjalanan karier pemain berusia 28 tahun yang penuh liku. Musim 2024/2025 menjadi kanvas bagi Dembélé untuk melukiskan masterpiece-nya. Bersama Paris Saint-Germain, ia bukan sekadar pemain bercahaya, melainkan menjadi sang penggerak utama, otak dari setiap serangan mematikan.

Kontribusi Luar Biasa
Kontribusinya tidak lagi diragukan; segudang gol dan assist yang diciptakannya seringkali menjadi penentu dalam pertandingan-pertandingan krusial, baik di Liga Prancis maupun pada stage tertinggi Liga Champions. Konsistensi dan pengaruhnya di lapangan hijau-lah yang meyakinkan para juri. Namun, di balik angka-angka statistik yang mentereng, kemenangan Dembélé membawa makna historis yang jauh lebih dalam.
Warisan Legenda Prancis Berlanjut
Pemain Prancis Keenam
Dembélé resmi menyandang status sebagai pemain Prancis keenam yang berhasil mengangkat trofi bola emas, menyusul nama-nama besar seperti Raymond Kopa, Michel Platini, Jean-Pierre Papin, Zinedine Zidane, dan Karim Benzema. Pencapaian ini mengukuhkan Prancis sebagai salah satu penghasil talenta sepak bola terhebat.
Sejarah Baru untuk PSG
Yang tak kalah bersejarah, ini adalah kali pertama dalam sejarah Ballon d’Or trofi tersebut diraih oleh seorang pemain yang sedang aktif membela Paris Saint-Germain. Sebuah kebanggaan nasional dan kebanggaan klub yang menyatu dalam satu momen magis. Dalam pidato penerimaannya, Dembélé dengan rendah hati mengalihkan pujian kepada seluruh rekan setim, staf pelatih, dan terutama Luis Enrique, menekankan bahwa ini adalah kemenangan bersama.
Pergeseran Kekuatan: Analisis Peringkat 30 Besar
Era Baru Sepak Bola
Hasil akhir pemungutan suara Ballon d’Or 2025 seperti sebuah deklarasi: era baru telah dimulai. Podium yang diisi oleh Ousmane Dembélé (PSG), Lamine Yamal (Barcelona), dan Vitinha (PSG) adalah gambaran nyata peralihan generasi. Wajah-wajah yang menghiasi tiga besar adalah representasi dari masa depan sepak bola. Di sisi lain, terlihat betapa drastisnya penurunan performa sejumlah bintang yang sebelumnya mendominasi. Jude Bellingham, yang pada edisi lalu berada di puncak persaingan, harus rela berada di peringkat 23. Sementara mesin gol Erling Haaland juga mengalami penurunan signifikan ke posisi 26. Ini membuktikan bahwa persaingan untuk menjadi yang terbaik semakin ketat dan dinamis.
Dominasi PSG
Salah satu hal yang paling mencolok dari daftar peringkat adalah dominasi absolut Paris Saint-Germain. Dari 30 nama yang tercantum, tidak kurang dari 9 pemain berasal dari klub ibukota Prancis tersebut, dengan 3 di antaranya merebut podium. Ini adalah pernyataan tentang seberapa superior proyek yang dibangun PSG musim ini. Mereka bukan hanya tim yang menang, tetapi tim yang diisi oleh individu-individu berkelas dunia yang saling mengangkat performa satu sama lain. Keberhasilan kolektif mereka di semua kompetisi menjadi faktor penentu utama dalam pemungutan suara.
Tabel Peringkat Akhir Ballon d’Or 2025
Berikut adalah daftar lengkap 30 pemain terbaik versi France Football tahun 2025, dirancang untuk tampilan mobile:
| Peringkat | Nama Pemain | Klub |
|---|---|---|
| 1 | Ousmane Dembélé | Paris Saint-Germain |
| 2 | Lamine Yamal | Barcelona |
| 3 | Vitinha | Paris Saint-Germain |
| 4 | Mohamed Salah | Liverpool |
| 5 | Raphinha | Barcelona |
| 6 | Achraf Hakimi | Paris Saint-Germain |
| 7 | Kylian Mbappé | Real Madrid |
| 8 | Cole Palmer | Chelsea |
| 9 | Gianluigi Donnarumma | Paris Saint-Germain |
| 10 | Nuno Mendes | Paris Saint-Germain |
| 11 | Pedri | Barcelona |
| 12 | Khvicha Kvaratskhelia | Paris Saint-Germain |
| 13 | Harry Kane | Bayern Munich |
| 14 | Désiré Doué | Paris Saint-Germain |
| 15 | Viktor Gyökeres | Sporting CP |
| 16 | Vinícius Júnior | Real Madrid |
| 17 | Robert Lewandowski | Barcelona |
| 18 | Scott McTominay | Napoli |
| 19 | João Neves | Paris Saint-Germain |
| 20 | Lautaro Martínez | Inter Milan |
| 21 | Serhou Guirassy | Borussia Dortmund |
| 22 | Alexis Mac Allister | Liverpool |
| 23 | Jude Bellingham | Real Madrid |
| 24 | Fabián Ruiz | Paris Saint-Germain |
| 25 | Denzel Dumfries | Inter Milan |
| 26 | Erling Haaland | Manchester City |
| 27 | Declan Rice | Arsenal |
| 28 | Virgil van Dijk | Liverpool |
| 29 | Florian Wirtz | Bayer Leverkusen |
| 30 | Michael Olise | Bayern Munich |
Gianluigi Donnarumma dan Dominasi PSG
Yashin Trophy untuk Donnarumma
Dominasi PSG di malam puncak tidak berhenti pada kemenangan Dembélé. Sang penjaga gawang, Gianluigi Donnarumma, berhasil mempertahankan gelarnya sebagai kiper terbaik dunia dengan merebut Yashin Trophy untuk kedua kalinya. Musim ini, Donnarumma seperti benteng yang nyaris tak tertembus. Serangkaian penyelamatan fenomenal yang dilakukannya berulang kali menyelamatkan PSG dari kekalahan, membuktikan bahwa kiper sekaliber dunia punya nilai yang setara dengan pencetak gol.
Sapu Bersih PSG
Penghargaan Pelatih Terbaik untuk Luis Enrique dan Klub Terbaik Putra untuk PSG melengkapi “sapu bersih” yang langka dan bersejarah. Fenomena ini bukanlah suatu kebetulan, melainkan cerminan dari sebuah pergeseran paradigma dalam cara dunia menilai kehebatan individu di sepak bola modern. Di era pasca-Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, di mana sorotan lebih sering pada keajaiban individu, hasil Ballon d’Or 2025 justru mengirimkan pesan yang kuat.
Pergeseran Paradigma dalam Sepak Bola Modern
Para pemilih, yang terdiri dari jurnalis terkemuka dari seluruh dunia, tampaknya kini memberikan bobot yang jauh lebih besar pada kesuksesan kolektif sebuah tim. Seorang pemain dinilai dari seberapa besar kontribusinya dalam membawa timnya meraih gelar-gelar bergengsi. Kemenangan individu dilihat sebagai buah dari sistem tim yang unggul. Dembélé adalah bintang tercemerlang dalam konstelasi PSG yang solid. Era “jenius tunggal” mungkin sedang beringsut menuju era “perwakilan terbaik dari sistem terbaik”.
Babak Baru dalam Sepak Bola Dunia
Malam penghargaan Ballon d’Or 2025 akan dikenang sebagai momen simbolis. Ousmane Dembélé tidak hanya membawa pulang trofi individu tertinggi, tetapi juga membawa serta harapan baru bagi sepak bola Prancis dan mengukuhkan PSG di peta sepak bola elit Eropa. Dominasi sembilan pemain PSG dalam daftar 30 besar adalah bukti nyata bahwa kekuatan kolektif adalah kunci di era modern ini. Hasil ini juga menjadi pengingat bagi semua pemain bintang bahwa konsistensi dan kontribusi untuk kesuksesan tim adalah mata uang yang paling berharga dalam perburuan penghargaan individu. Lanskap sepak bola dunia telah berubah, dan kita semua adalah saksi dari kelahiran sebuah era yang baru.
Nantikan terus analisis mendalam dan berita sepak bola ter-update hanya di Score.co.id.












