Score – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Nusa Tenggara Barat Prof Masnun Tahir mengukuhkan tiga Guru Besar Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK), Senin.
Tiga guru besar tersebut, Prof Syarifudin sebagai Guru Besar ke-29 Bidang Ilmu Teaching English as a Foreign Language (TEFL) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
Selanjutnya, Prof Masnun sebagai Guru Besar ke-30 Bidang Ilmu Teknologi Pendidikan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
Kemudian, Prof Nurul Lailatul Khusniyah sebagai Guru Besar ke-31 Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
“Alhamdulillah hari ini kita kukuhkan tiga guru besar, maka jumlah guru besar di UIN Mataram telah mencapai 31 orang,” kata Rektor UIN Mataram Prof Masnun.
Para guru besar yang dikukuhkan ini adalah para ahli waris keilmuan, sehingga dihadiri oleh keluarga besar, para guru dan guru besar sebagai tamu terhormat dalam walimah jami’ah.
“Selanjutnya, dalam waktu dekat ini akan ada calon guru besar yang akan dikukuhkan, sehingga nantinya UIN Mataram akan memiliki 50 orang guru besar sesuai target, menjadi barakna haulahu,” ujarnya.
Untuk mendukung target tersebut UIN Mataram telah menetapkan berbagai kebijakan untuk mendorong percepatan guru besar.
Salah satu kebijakan tersebut’, yakni dibentuknya tim percepatan peningkatan jabatan fungsional bagi dosen-dosen UIN Mataram, termasuk percepatan guru besar, lektor kepala dan lektor.
UIN Mataram juga berkomitmen untuk memberikan fasilitas-fasilitas yang mendukung percepatan peningkatan jabatan fungsional.
Guru besar menjadi idaman akademis sebagai strata tertinggi di kampus. Untuk mencapai guru besar jalannya berliku-liku, menunggunya lama dengan antrean panjang, karenanya meraih guru besar patut disyukuri.
“Demikianlah kita terlahir tidak paket jadi, ada proses pencarian untuk lahir sebagai profesor. Sosok profesor sebagai gelar jabatan fungsional tertinggi dalam keilmuan, panutan dan menjadi referensi otoritatif,” terangnya.
Keberadaannya menjadi modal akreditasi unggul dan brandingUIN Mataram. Oleh karena itu, profesor harus menjadi motor penggerak dalam mengembangkan dan melahirkan SDM yang bermanfaat untuk agama dan bangsa melalui UIN Mataram.
“Selamat kepada tiga guru besar dan kepada keluarga besar yang mendampingi semoga menjadi sedekah ilmiah bagi UIN Mataram dan peradaban,” katanya.