Score – Hasil gagal finis Bezzechi pada seri pamungkas pada MotoGP Valencia 2023 masih menyisakan polemik antara dirinya dengan Marc Marquez.
Bezzecchi jatuh akibat senggolan dengan Marquez, di mana pembalap jebolan VR46 Academy itu mengklaim bahwa sang rider Repsol Honda saat itu melakukan balapan yang cukup sembrono.
Bezzecchi juga tak ragu menyebut Marquez sebagai pembalap ‘kotor’ yang melakukan apa saja yang dia inginkan di lintasan.
Rider asal Italia itu juga menjadi sedikit berdeja vu karena ia pernah merasakan hal yang sama, disenggol Marquez, di seri Thailand.
Namun pada Valencia, Bezzecchi merasa kali ini lebih parah.
Terkait ucapannya itu, murid Valentino Rossi tersebut mulai menyadari bahwa apa yang disebarkan media mulai agak melenceng, di mana kalimatnya seolah penuh kebencian terhadap Marquez.
“Tetapi, saya membaca berita-berita bahwa saya mengatakan hal buruk kepadanya, padahal tidak begitu.”
“Tentu saja saya mengatakan apa yang saya pikirkan ke orangnya langsung, dan kalian tahu cara saya bagaimana.”
“Saya mengatakan kepadanya apa yang menurut saya benar, dan dia juga melakukan hal yang sama.”
“Namun, saya telah membaca hal-hal yang sangat-sangat buruk, yang saya pun tidak mengharapkan itu terjadi, bahkan pada musuh terburuk saya sekalipun. Saya bukan orang seperti itu,” ucapnya menjelaskan.
Bezzecchi juga menegaskan bahwa ia tidak hanya bersikap terbuka dan blak-blakan kepada Marquez.
Terhadap semua pembalap lainnya pun dia akan menerapkan cara yang sama.
Mau dia juara dunia atau bukan, Bezzecchi adalah sosok yang berani mengeluarkan semua uneg-unegnya tanpa dibungkus dengan sindiran.
“Saya adalah orang yang punya nyali untuk menghampirinya dan menyampaikan apa yang saya pikirkan,” kata Bezzecchi.
“Saya melakukan itu karena memang begitulah cara saya memperlakukan orang lain. Saya mengatakan apa yang saya pikirkan dan saya tidka peduli apa yang dikatakan lainnya.”
“Dari sudut pandang saya, membaca (artikel) kebencian seperti itu adalah hal yang benar-benar tidak menyenangkan, dan sejujurnya itu tidak perlu karena bukan begitu yang sebenarnya,” tegas Bezzecchi.
Bezzecchi juga akan mengambil sikap yang sama jika itu terjadi dengan rekan setimnya sekalipun.
Baginya, bersikap baik tapi ternyata bermuka dua itu justru yang lebih buruk.
“Saya akan begini. Saya pikir sikap berbuat baik tetapi hanya palsu itu adalah hal buruk,” kata Bezzecchi.
“Menurut saya, ini hal yang sudah benar jika kita menyikapi segala sesuatunya sebagaimana adanya. Kami semua adalah rival.”
“Jekas bahwa persaingan ini akan selalu ada dan itulah sebabnya Anda tidak bisa bergaul dengan semua orang.”
“Jika kemudian kamu berpura-pura menjadi teman, menurut saya itu malah akan memperburuk keadaan. Jadi saya lebih memilih untuk mengatakan apa yang memang saya pikirkan,” pungkas Bezzecchi.