Uber Cup 2006 Jadi Momen Bersejarah Bagi Belanda, Kenapa?

Uber Cup 2006 Jadi Momen Bersejarah Bagi Belanda, Kenapa?
Uber Cup 2006 Jadi Momen Bersejarah Bagi Belanda, Kenapa? , (c) SCORE.CO.ID/T

SCORE.CO.ID – Flashback ke masa lalu, dimana dunia bulutangkis dunia dihebohkan pada ajang Uber Cup 2006 kala Timnas Belanda membuat sejarah di turnamen ini.

Ya, saat itu Belanda melaju ke final Uber Cup 2006, dan menjadikan mereka negara non Asia ke-4 yang mampu melakukannya.

Sebelumnya, hanya ada Amerika Serikat, Denmark, dan Inggris; negara non Asia yang bisa menjadi finalis di perebutan lambang supremasi beregu putri dunia ini. Negeri Paman Sam bahkan mampu menjuarainya tiga kali di masa awal penyelenggaraan.

Skuad Negeri Kincir Angin di edisi Uber 2006 diisi oleh mayoritas pemain kelahiran Belanda. Dari tujung pebulutangkis putri yang dibawa, hanya dua yang melalui proses naturalisasi. Mereka adalah Yao Jie dan Mia Audina.

Keberhasilan Belanda bisa melaju jauh di Jepang kala itu, diawali dengan kekalahan tipis 2-3 atas Hong Kong di laga pertama penyisihan grup. 

Beruntungnya kala itu Mia dkk. mampu tampil gemilang dengan mencukur Inggris di laga kedua mereka. Hasil tersebut membuat Belanda lolos ke play off menghadapi Amerika Serikat untuk memperebutkan tempat di perempatfinal. Tidak terlalu sulit, kemenangan telak 3-0 atas juara Uber tiga kali itu memberi satu tiket delapan besar untuk mereka.

Usai lolos dari Amerika, Mia dan kolega harus kembali bertemu mantan juara Uber lainnya, Jepang. Menghadapi beregu putri tuan rumah, pertandingan berlangsung dengan tidak mudah. Apalagi, Mia Audina harus membuka laga dengan kekalahan dari Kaori Mori. 

Kala itu, penampilan tim Belanda masih tetap solid. Meski tidak diperkuat oleh Yao Jie karena cedera, tapi Belanda keluar sebagai pemenang dengan menyingkirkan Jepang lewat skor tipis 3-2.

Semifinal perdana Belanda di ajang sebesar Uber Cup. Pencapaian itu jelas sudah melebih ekspektasi para pendukung mereka. Di babak empat besar, lawan yang dihadapi ialah Taipei, yang secara mengejutkan mengalahkan Korea Selatan di perempatfinal. 

Baca Juga  Taufik Hidayat Bongkar Arahan Presiden untuk Peningkatan Prestasi Bulutangkis

Mia Audina kembali meraih poin pembuka untuk negaranya. Diikuti Judith Meulendijks yang turun sebagai tungga kedua, Belanda langsung unggul 2-0 atas Taipei. 

Di partai terakhir yang berjalan lebih sengit, Karina dr Witt memastiakn kemenangan bagi Belanda, sekaligus menciptakan sejarah bagi negara tersebut dengan melaju ke final Uber Cup pertama mereka.

Final Uber Cup 2006 pada akhirnya melahirkan rematch final Olimpiade 2004. Mia Audina akan menjalani “reuni” dengan rivalnya, Zhang Ning, yang mengalahkannya di final Olimpiade Athena. 

Laga antara Mia dan Zhang tersaji di partai pertama. Duel itu berlangsung menegangkan. Kedua pemain saling bergantian meraih poin, dan harus berbagi kemenangan di dua game pertama. 

Set penetuan berjalan tak kalah sengit. Namun, Zhang berhasil mengontrol permainan hingga berhasil menutup laga dengan kemenangan atas Mia.

Kegagalan Mia mengatasi Zhang Ning seolah pertanda kekalahan bagi Belanda di final. Secara kekuatan, dua partai selanjutnya pebulutangkis China jauh lebih diunggulkan. 

Benar saja. Xie Xingfang berhasil mengatasi Judith, sementara Jiang Yan Jiao tak kesulitan untuk menaklukan Rachel van Cutsen di laga terakhir. Belanda gagal menyempurnakan kejutan mereka untuk mengangkat trophy Uber Cup 2006.