Score – Menariknya, pada turnamen sepak bola putri batch 3 ini, para siswi kelompok usia U-10 (20 tim) dan U-12 (20 tim) bertanding bersama siswa melalui sistem pertandingan 7 vs 7 dengan komposisi lima pemain putri dan dua pemain putra dalam sebuah tim di atas lapangan.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengatakan, perubahan komposisi pemain pada MilkLife Soccer Challenge 2023 Batch 3 ini merupakan upaya akselerasi peningkatan kemampuan para siswi demi mengembangkan bakat mereka yang kelak akan menjadi pesepak bola putri profesional.
Dengan bermain satu tim bersama anak laki-laki, diharapkan para pemain putri mampu mengembangkan teknik bermain sepak bola, serta semakin berani, sigap hingga kompetitif di lapangan hijau.
“Kehadiran para pemain putra ini akan meningkatkan teknik, sportivitas, jiwa kompetitif, dan daya juang para siswi dalam mengolah si kulit bundar.”
“Di samping itu juga agar pesepak bola putri lebih terpacu motivasinya untuk mengerahkan seluruh kemampuan terbaik dan menunjukkan bahwa mereka tidak kalah hebat dengan pemain putra.”
Di Jepang dan Amerika, mereka sudah menerapkan hal ini untuk pembinaan sepak bola putri di sekolah-sekolah,” ujar Yoppy.
Selain pembaruan komposisi pemain, ada hal lain yang membedakan MilkLife Soccer Challenge 2023 Batch 3 dengan dua edisi terdahulu.
Kali ini, para peserta yang bertanding merupakan siswi hasil talent scouting pada penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge 2023 Batch 2 yang diadakan akhir Agustus lalu.
Alhasil, pada turnamen ini mereka tidak bertanding membawa nama sekolah karena dalam satu tim para peserta berasal dari berbagai sekolah yang berbeda.
Di samping itu, guna menumbuhkan kecintaan terhadap budaya dan kearifan lokal bangsa, nama-nama tim pada MilkLife Soccer Challenge 2023 Batch 3 memakai tokoh-tokoh dalam dunia pewayangan seperti Nakula, Sadewa, Arjuna, Srikandi, Abimanyu, hingga Shinta.
Adapun, durasi pertandingan tetap sama yakni 2×10 menit dengan waktu istirahat selama 5 menit.
Peserta turnamen kali ini berasal dari Kudus, Jepara, Pati, Rembang, dan Demak dengan total peserta berjumlah 478 anak usia dini dengan rincian 324 putri dan 154 putra.
Marketing Manager Global Dairi Alami, Nugroho Santoso berucap, konsistensi MilkLife dalam turnamen ini merupakan upaya untuk menyehatkan adik-adik Indonesia dengan asupan nutrisi yang bergizi, serta mendukung penuh kegiatan positif untuk kesehatan, terutama olahraga.
Sesuai dengan tagline MilkLife #BeraniMinumSusu, ratusan peserta yang mengikuti MilkLife Soccer Challenge 2023 Batch 3 juga diharapkan berani bermain sepak bola demi menggapai cita-cita sebagai pesepak bola profesional di masa mendatang.
“Kami berharap agar pembaruan pertandingan di MilkLife Soccer Challenge 2023 Batch 3 mampu memotivasi para peserta, terutama siswi untuk terus berkembang dan menunjukkan potensi terbaik mereka.”
“Berolahraga dengan ditopang asupan kaya nutrisi yang tepat seperti MilkLife dapat membantu tumbuh kembang anak menjadi lebih sehat. Selamat bertanding untuk adik-adik,” kata Nugroho.
Sementara itu, Timo Scheunemann menuturkan, sebelum bertanding selama tiga hari pada 15 – 17 Desember 2023, seluruh tim U-10 maupun U-12 telah menjalani latihan secara rutin selama kurang lebih dua bulan.
Meski komposisi pemain campuran putra dan putri dalam sebuah tim pembinaan sepak bola masih terbilang sangat jarang di Indonesia, tetapi menurut pelatih sepak bola yang telah memiliki lisensi kepelatihan UEFA A di Koeln, Jerman pada 2007 ini, kesempatan tersebut merupakan bagian dari strategi akselerasi yang tepat untuk perkembangan bakat pesepak bola putri.
“Ini bagian dari pemikiran untuk mengakselerasi perkembangan pemain putri. Memang hal ini masih sangat jarang.”
“Ada contoh seperti misalnya Claudia Scheunemann dia ikut sebagai satu-satunya putri di kompetisi liga putra. Itu sudah terbukti hasilnya, putri kalau bermain dengan putra lebih cepat perkembangannya.”
“Nah bedanya, putri itu biasanya yang disisipkan ke tim putra, kalau di sini kebalikannya, pemain putranya yang bergabung ke tim putri,” tutur Timo.
Tak hanya dari Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife saja, dukungan pengembangan sepak bola putri juga datang dari salah satu Bank Swasta di Indonesia, yaitu BCA.
Untuk mendukung kegiatan ini, BCA berkomitmen memberikan tabungan pendidikan untuk para pemenang MilkLife Soccer Challenge pada rangkaian turnamennya hingga akhir Desember 2024.
Dukungan ini merupakan apresiasi bagi atlet terbaik di bidang sepak bola putri sekaligus upaya perusahaan dalam memajukan olah raga sepak bola putri di Indonesia.
BCA juga menyediakan flazz spesial edisi MilkLife Soccer Challenge yang dapat dibeli di Supersoccer Arena, Kudus.
“Kami berharap olah raga sepak bola putri di Indonesia dapat terus berkembang dan semakin menunjukkan prestasi di tingkat nasional.”
“Selain itu, kami juga berharap MilkLife Soccer Challenge dapat menjadi ajang pengembangan atlet sepak bola putri Tanah Air, serta dapat terus memberikan dorongan nyata bagi pemain muda untuk meraih prestasi terbaik, baik di lapangan maupun di luar lapangan,” tutur Fandy, Vice President BCA.
Selain menggelar turnamen MilkLife Soccer Challenge secara berkala, MIlkLife bersama Djarum Foundation juga aktif menyelenggarakan coaching clinic dengan para guru olahraga di tingkat sekolah dasar.
Hingga akhir 2023, tak kurang dari 245 guru sekolah yang tersebar di Kudus, Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, dan Surabaya telah mengikuti pelatihan yang dipandu langsung oleh Coach Timo Scheunemann.
Tak berhenti di titik ini, MilkLife dan Djarum Foundation tahun depan juga berencana menggelar turnamen MilkLife Soccer Challenge di kota-kota tersebut.