Tunggal Putra Indonesia Dianggap Sudah Bermain di Standar Maksimal pada Kumamoto Masters 2023, Performa Jonatan Saat Gim Ke-3 dengan Axelsen Disorot

Tunggal Putra Indonesia Dianggap Sudah Bermain di Standar Maksimal pada Kumamoto Masters 2023, Performa Jonatan Saat Gim Ke-3 dengan Axelsen Disorot

harry hartono coach tunggal putr 20231120062738 SCORE.CO.ID

Score – Jonatan Christie menjadi satu-satunya tunggal putra Indonesia yang mencapai hasil terbaik pada turnamen BWF World Tour Super 500 tersebut dengan menembus perempat final.

Anthony Sinisuka Ginting, Shesar Hiren Rhustavito, dan Chico Aura Dwi Wardoyo terhenti pada babak pertama.

“Secara umum, para pemain tunggal putra bisa bermain di standar maksimal pada Kumamoto Masters Japan 2023,” kata asisten pelatih tunggal putra nasional Indonesia, Harry Hartono dalam siaran resmi PBSI.

“Mulai dari Jojo yang kalah lawan Viktor Axelsen (Denmark), Ginting bertemu Weng Hong Yang (China), Chico berhadapan dengan Axelsen, dan Vito melawan Kento Momota (Jepang).”

“Keempat pemain itu sudah tampil maksimal. Cuma kekalahannya terjadi saat terjadi perubahan pola bermain. Para pemain kita harus belajar tampil lebih konsisten lagi,” ujar Harry.

“Dari pertandingan Jojo lawan Axelsen, pada gim pertama pola mainnya sudah masuk. Terbukti Jojo bisa menang.”

“Pada gim kedua, Jojo juga polanya sudah benar. Cuma saat unggul 15-14 di gim kedua, Jojo agak sedikit menurun dari fokus dan cara berpikirnya. Dari cara buangan-buangan bolanya memudahkan Axelsen untuk menyerang lagi,” tutur Harry.

“Padahal pola yang diterapkan Jojo sejak awal adalah membatasi serangan-serangan Axelsen.”

“Pada gim ketiga, Jojo sudah berusaha lagi seperti gim pertama dan kedua. Tetapi, dia tidak bisa untuk lebih fokus lagi,” ujar Harry.

Menurut Harry, meski kalah Anthony mampu bermain rubber game saat menghadapi Weng yang kerap disebut sebagaii titisan Lin Dan itu.

“Dari penampilannya, juga maksimal, terutama dalam adu reli Ginting lebih tahan. Cuma saat gim ketiga, dari pembukaan, Ginting harus lebih jeli lagi,” ucap Harry.

Bagi Shesar yang kalah dari mantan tunggal putra nomor satu dunia, Kento Momota (Jepang), dia menjalani pertandingan cukup ketat.

“Di situ terlihat kualitas Vito bisa mengimbangi permainan lawan, bahkan hampir mengalahkan Momota. Sayang di poin-poin akhir itu, pembukaan Vito sedikit lengah,” kata Harry.

“Satu-dua poin itu dimulai dari servis atau menerima servis, pembukaannya sangat menentukan. Pada poin-poin tua, bagaimana memegang tempo bola pertama dan kedua itu sangat penting.”

Chico masih belum bisa melepas tekanan saat menghadapi Axelsen pada babak pertama.

“Performanya memang harus ditingkatkan. Dari cara bermainnya dan mungkin juga rasa percaya dirinya. Yang harus ditingkatkan adalah kualitas pertahanannya agar lebih rapat biar tidak gampang mati,” tutur Harry.

“Bertemu pemain di level atas seperti Axelsen, Chico harus memiliki pertahanan yang bagus. Kalau tidak memilik pertahanan bagus, kemungkinan besar dari cara bermainnya cenderung buru-buru.”

Harry mengatakan bahwa setelah kalah dan selama di Kumamoto, Jonatan, Anthony, dan Chico tetap berlatih.

“Kami melakukan evaluasi atas kekalahan itu. Kami masuk ke pola latihan berdasarkan dari evaluasi kekalahan tersebut. Juga ada tambahan latihan buat masing-masing individu,” ucap Harry.

“Kekurangan mereka sebenarnya tidak terlalu banyak. Tetapi ada beberapa hal yang harus mereka perhatikan dan itu begitu penting.”

Jonatan dan kawan-kawan selanjutnya akan tampil pada China Masters 2023, 21-26 November.

Berikut hasil undian wakil Indonesia pada China Masters 2023.

Tunggal Putra

– Anthony Sinisuka Ginting (2) vs Loh Kean Yew (Singapura)

– Jonatan Christie (6) vs Lu Guang Zu (China)

– Chico Aura Dwi Wardoyo vs Zhao Jun Peng (China)

Tunggal Putri

– Gregoria Mariska Tunjung (7) vs Busanan Ongbamrungphan (Thailand)

Ganda Putra

– Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (4) vs Keiichiro Matsui/Yoshinori Takeuchi (Jepang)

– Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan vs Alexander Dunn/Adam Hall (Skotlandia)

– Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan vs Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang/7)

– Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin vs Lucas Corvee/Ronan Labar (Prancis)

– Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana vs Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (China/8

Ganda Putri

– Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (8) vs Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiw

Ganda Campuran

– Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari vs Chen Tang Jie/Toh Ee Wei (Malaysia)

– Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati vs Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping (China/3)

– Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja vs Supak Jomkoh/Supissara Paewsampran (Thailand)

– Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti vs Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo (Jepang)

Exit mobile version