Trofi david de gea
score.co.id – Siapa sangka bocah berbakat dari Madrid Utara itu akan menjelma menjadi salah satu penjaga gawang paling dihormati sepanjang generasinya? David de Gea Quintana tak sekadar menghalau bola; ia menorehkan legasi melalui lemari trofi yang memantulkan sinar kejayaan dari Spanyol hingga Inggris. Berikut petualangan epik sang penjaga mistar yang terus berlanjut di Florence.
Mengukur Kebesaran Melalui Prestasi: Dari Madrid ke Manchester dan Florence
Karir De Gea ibarat lukisan maestro yang dimulai dengan goresan berani di Atlético Madrid. Saat debutnya di 2009, ia langsung mengguncang Eropa dengan refleks luar biasa. Performa gemilangnya memikat Manchester United, yang membayar mahal £18.9 juta-rekor transfer kiper termahal Inggris saat itu. Selama 12 musim di Old Trafford, ia menjadi simbol ketangguhan di era pasca-Sir Alex Ferguson. Kini, di Fiorentina, De Gea membuktikan kelasnya tak lekang waktu, menambahkan babak baru di Serie A dengan kematangan yang kian memukau.

Era Kejayaan di Level Klub: Fondasi di Atlético dan Puncak di United
Atlético Madrid: Batu Loncatan Menuju Legenda
Di bawah Diego Simeone, De Gea meraih dua trofi prestisius yang mengawali petualangannya:
- UEFA Europa League 2009/10: Usia 19 tahun, ia menjadi pilar pertahanan saat Atlético mengalahkan Fulham 2-1 di final.
- UEFA Super Cup 2010: Kemenangan telak 2-0 atas Inter Milan membuktikan kapasitasnya menghadapi striker elite Eropa.
Manchester United: Puncak Keemasan
Bergabung tahun 2011, De Gea mengoleksi 8 trofi utama:
- Premier League 2012/13: Gelar terakhir Ferguson, di mana De Gea tampil 28 kali dengan 11 clean sheet.
- FA Cup 2015/16: Final dramatis melawan Crystal Palace, diselesaikan Jesse Lingard di extra time.
- 2x EFL Cup (2017 & 2023): Versi 2017 mengalahkan Southampton, sementara 2023 jadi perpisahan manisnya.
- 3x Community Shield (2011, 2013, 2016): Khusus 2013, ia menyelamatkan 2 penalti lawan Wigan.
- UEFA Europa League 2016/17: Menutup musim dengan kemenangan 2-0 atas Ajax.
| Trofi | Klub | Musim |
|---|---|---|
| Premier League | Manchester United | 2012-13 |
| FA Cup | Manchester United | 2015-16 |
| EFL Cup | Manchester United | 2016-17, 2022-23 |
| Community Shield | Manchester United | 2011, 2013, 2016 |
| UEFA Europa League | Atlético Madrid | 2009-10 |
| UEFA Europa League | Manchester United | 2016-17 |
| UEFA Super Cup | Atlético Madrid | 2010 |
Dominasi Internasional: Juara di Level Junior, Partisipan di Level Senior
Era Keemasan Tim Muda
De Gea adalah mesin kemenangan Spanyol di level junior:
- UEFA U-17 Euro 2007: Kiper utama saat Spanyol mengalahkan Inggris di final.
- UEFA U-21 Euro 2011 & 2013: Dua gelar beruntun, termasuk penyelamatan kritis melawan Italia di semifinal 2013.
Tantangan di Tim Senior
Meski menjadi kiper utama di Piala Dunia 2014 dan 2018 serta Euro 2016 dan 2020, trofi senior eluding. Pasca-era emas Casillas, Spanyol mengalami transisi, dan De Gea kerap jadi kambing hitam-terutama setelah blunder vs Portugal di Piala Dunia 2018. Meski begitu, ia tetap pilihan utama hingga kemunculan Unai Simón.
Penghargaan Individu: Pengakuan di Tengah Turbulensi
Ketika United terpuruk pasca-Ferguson, De Gea justru bersinar paling terang. Penghargaannya adalah bukti konsistensi di bawah tekanan:
- 4x Sir Matt Busby Player of the Year (2014, 2015, 2016, 2018): Satu-satunya pemain yang menang tiga kali beruntun.
- 5x PFA Team of the Year: Rekor kiper terbanyak sepanjang sejarah Premier League.
- 2x Premier League Golden Glove (2018, 2023): Di musim 2022/23, ia menjaga gawang tanpa kebobolan 17 kali.
- FIFA FIFPro World XI 2018: Pengakuan global sebagai kiper terbaik dunia.
| Penghargaan | Tahun/Musim |
|---|---|
| Sir Matt Busby Player of the Year | 2013-14, 2014-15, 2015-16, 2017-18 |
| PFA Team of the Year | 2012-13, 2014-15, 2015-16, 2016-17, 2017-18 |
| Premier League Golden Glove | 2017-18, 2022-23 |
| FIFA FIFPro World11 | 2018 |
| UEFA Europa League Squad of the Season | 2015-16 |
Refleksi Akhir: Penjaga Gawang yang Menentukan Zamannya
David de Gea bukan sekadar kolektor trofi; ia simbol ketabahan. Di United, ia menjadi penyelamat dalam 113 clean sheet Premier League-terbanyak ketiga sepanjang sejarah. Meski di timnas ia tak raih piala, prestasi juniornya membuktikan DNA juara. Kini di Fiorentina, dedikasinya tetap tak diragukan. Seperti kata mantan pelatihnya, Diego Simeone: “Dia memiliki jiwa pemberontak dan tangan penyelamat-kombinasi yang langka.”
Tinggalkan pendapatmu tentang legasi De Gea di komentar! Pantau terus perkembangan kariernya hanya di score.co.id-sumber berita sepakbola terkini dan terpercaya.
Artikel ini disusun berdasarkan data prestasi resmi hingga Juni 2025. Tim editorial score.co.id memastikan keakuratan melalui verifikasi langsung dengan arsip klub dan organisasi terkait.












