Trofi apa yang tidak dimiliki Chelsea
score.co.id – Bicara soal Chelsea FC sama saja dengan membahas lemari besi yang penuh sesak di Stamford Bridge. Klub ini bukan lagi sekadar tim besar, melainkan sebuah institusi yang telah mentransformasi diri dari kekuatan menengah menjadi raksasa global. Namun, di balik gemerlap lebih dari 30 gelar utama yang telah mereka kumpulkan, pertanyaan menarik masih sering muncul di kalangan pengamat sepak bola: adakah trofi yang masih luput dari genggaman The Blues?
Jawabannya mungkin mengejutkan. Chelsea, pada tahun 2025, berhasil mencatatkan rekor fenomenal dengan menjadi klub pertama dalam sejarah yang memenangkan seluruh kompetisi utama UEFA. Mereka kini menguasai Champions League, Europa League, hingga Conference League. Namun, keanggunan koleksi ini tetap memiliki celah. Ada beberapa piala, baik yang sudah dimakan zaman maupun prestasi kombinasi musim, yang belum berhasil mereka bawa pulang. Analisis ini akan mengupas tuntas apa yang dimiliki dan—yang lebih menarik—apa yang masih absen dari kabinet trofi Chelsea.

Rekor Sejarah: Menyapu Bersih Eropa pada 2025
Tahun 2025 menjadi titik balik penting dalam sejarah perjalanan Chelsea. Bukan sekadar menambah jumlah piala, tetapi tentang “melengkapi puzzle”. Ketika tim asuhan London Barat tersebut menumbangkan Real Betis dengan skor 4-1 di final UEFA Conference League, mereka melakukan sesuatu yang belum pernah dicapai klub lain sebelumnya. Mereka menyapu bersih semua trofi utama UEFA yang tersedia untuk tim utama pria.
Pencapaian ini melengkapi koleksi mereka sebelumnya: dua gelar Liga Champions UEFA, dua gelar Europa League, dua Cup Winners’ Cup, dan dua UEFA Super Cup. Ini adalah bukti nyata dari adaptabilitas taktis dan kedalaman skuad yang mampu bersaing di level mana pun, mulai dari puncak elit Eropa hingga kompetisi tingkat ketiga.
“Kemenangan Conference League 2025 dan FIFA Club World Cup di tahun yang sama menegaskan status Chelsea sebagai kekuatan yang tidak hanya dominan di Inggris, tetapi juga ditakuti di seluruh penjuru dunia.”
Tidak berhenti di sana, pada tahun yang sama, Chelsea juga memastikan diri sebagai raja dunia dengan memenangkan FIFA Club World Cup. Kemenangan 3-0 atas PSG di final memperlihatkan kualitas skuad yang mampu mengalahkan lawan-lawan berat. Gelar ini menjadi yang kedua bagi Chelsea setelah sukses pertama kali pada 2021. Ini semakin memantapkan posisi mereka sebagai salah satu klub paling sukses di planet ini saat ini.
Kekayaan Kabinet Trofi The Blues
Sebelum masuk ke detail apa yang tidak dimiliki, kita harus mengakui betapa mewahnya koleksi yang sudah ada. Chelsea memulai era keemasan domestiknya pada pertengahan abad ke-20, namun ledakan sesungguhnya terjadi setelah masuknya investasi Roman Abramovich dan dilanjutkan oleh era Todd Boehly. Fokus utama mereka selalu bertumpu pada dominasi di tanah Inggris.
Total lebih dari 30 trofi utama terdiri dari perpaduan gelar liga dan piala domestik yang membanggakan. Enam gelar Premier League menjadi standar tinggi yang menegaskan kualitas mereka dalam jangka panjang, bukan hanya sekadar kebetulan satu musim. Sementara itu, delapan trofi Piala FA menunjukkan kegigihan mereka dalam format sistem gugur, di mana satu kesalahan bisa mengakhiri perjalanan.
Di panggung internasional, Chelsea bukan lagi pendatang baru. Dengan dua Liga Champions yang masing-masing diraih pada 2012 dan 2021, mereka telah membuktikan bisa menjadi yang terbaik di benua yang paling kompetitif. Kunci dari kesuksesan ini adalah transisi manajemen yang berani, mulai dari era Jose Mourinho hingga manajemen modern saat ini, serta investasi pada pemain muda berbakat seperti Cole Palmer dan Moises Caicedo yang menjadi aktor kunci pada tahun 2025.
Untuk memberikan gambaran visual yang lebih terstruktur mengenai kekayaan yang sudah mereka raih, berikut rangkuman data gelar Chelsea yang dikelompokkan berdasarkan kategori utamanya:
| Kategori Utama | Total Gelar | Capaian Spesifik |
|---|---|---|
| Domestik (Liga & Piala) | 27 Trofi | 6 Premier League, 8 FA Cup, 5 League Cup, & dominasi era 2000an |
| Level 1 & 2 Eropa | 4 Trofi | 2 Champions League (2012, 2021) & 2 Europa League |
| Level 3 & Global | 7 Trofi | 1 Conference League (2025), 2 CWC, & lengkapnya koleksi UEFA |
Data tersebut mengkonfirmasi dominasi yang hampir merata di semua lini. Namun, angka-angka di atas justru membuat apa yang kurang semakin terlihat jelas dan menarik untuk dikaji ulang.
Misi Terpendam: Trofi yang Masih Belum Tersentuh
Meskipun telah memenangkan “setiap trofi yang mungkin untuk klub Inggris” dalam konteks kompetisi yang masih aktif, lemari Chelsea ternyata tidak sepenuhnya tertutup rapat. Ada beberapa benda yang masih mengganjal, terutama jika kita melihat ke belakang ke sejarah sepak bola atau melihat kombinasi prestasi ekstrem.
Pertama, dan mungkin yang paling sering dibahas oleh sejarawan sepak bola, adalah Intercontinental Cup. Ini adalah kompetisi antarklub dunia era lama yang mempertemukan juara Eropa dan Amerika Selatan sebelum digantikan oleh format FIFA Club World Cup yang kita kenal sekarang. Chelsea tidak pernah memiliki peluang untuk memenangkan trofi ini karena kompetisi tersebut dihentikan pada 2004, sementara gelar Liga Champions pertama mereka baru diraih pada 2012.
Ini adalah masalah “timing” yang murni sial. Saat Chelsea mulai menjadi kekuatan Eropa yang nyata, trofi tersebut sudah tidak lagi diperebutkan. Meskipun kemenangan FIFA Club World Cup dua kali (2021 dan 2025) secara teknis lebih bergengsi karena formatnya yang lebih luas, Intercontinental Cup tetap menjadi satu-satunya gelar antarklub resmi antara benua yang belum pernah singgah di Stamford Bridge.
Kekurangan dalam Kompetisi Era Lain
Selain Intercontinental Cup, ada juga Inter-Cities Fairs Cup. Kompetisi ini adalah pendahulu dari UEFA Cup atau Europa League yang berlangsung antara 1955 hingga 1971. Chelsea memang berpartisipasi di kompetisi Eropa awal, namun mereka tidak pernah berhasil mencangkul gelar Fairs Cup ini. Lagi-lagi, ini adalah korban dari evolusi sepak bola di mana format kompetisi berubah sebelum Chelsea mencapai masa kejayaan penuhnya.
Hal yang menarik juga terkait dengan kompetisi usia muda. Meskipun akademi Chelsea dikenal sangat produktif, UEFA Youth League masih menjadi satu trofi yang belum berhasil mereka taklukkan. Ini menunjukkan bahwa meskipun tim senior sangat kuat, proses aliran talenta dari tim muda ke puncak kompetisi Eropa junior masih membutuhkan sentuhan akhir.
Bayang-bayang “Treble” yang Hilang
Tipe trofi selanjutnya yang absen bukanlah sebuah piala fisik, melainkan sebuah prestasi kombinasi: Treble. Klub-klub elite Eropa sering diukur dari kemampuan mereka memenangkan tiga gelar utama dalam satu musim, biasanya liga domestik, piala domestik (misalnya Piala FA), dan Liga Champions.
Chelsea sudah mendekatinya. Pada 2012, mereka meraih Liga Champions dan Piala FA, namun finis di urutan keenam di liga. Pada 2021, mereka menjadi juara Eropa dan finis di empat besar Liga Premier, namun gagal di ajang Piala FA. Kombinasi tiga gelar dalam satu musim itu tetap menjadi “holy grail” yang belum pernah mereka capai. Ini adalah tantangan taktis dan konsistensi fisik yang nyaris mustahil, dan Chelsea belum berhasil membukukannya dalam sejarah mereka.
Rekor Musim Sempurna
Prestasi lain yang belum tersentuh adalah musim tak terkalahkan atau kemungkinan memenangkan “Quadruple” (empat gelar dalam satu musim). Arsenal pada 2003-04 masih memegang rekor tak terkalahkan di Liga Premier, sementara Chelsea belum pernah sekali pun menjalani musim tanpa kekalahan di liga. Dalam era kompetisi yang padat seperti sekarang, mencoba memenangkan empat trofi sekaligus juga tampaknya masih menjadi misi yang terlalu jauh, meskipun skuad Chelsea tahun 2025 memiliki kedalaman yang cukup untuk bermimpi mencapainya.
Dinamika dan Konteks Terkini 2025
Mengevaluasi apa yang kurang tidak adil jika melihat kondisi Chelsea saat ini. Setelah kegembiraan memenangkan UEFA Conference League dan FIFA Club World Cup pada 2025, klub memasuki fase transisi yang menarik. Sejak Juli 2025, Chelsea memang belum lagi menambah trofi baru ke dalam lemari mereka.
Namun, bukan berarti performa mereka menurun. Chelsea tetap kompetitif di liga domestik, bertahan di papan atas klasemen, dan memastikan tempat di Liga Champions untuk musim berikutnya. Kebuntuan trofi pasca-Juli 2025 lebih disebabkan oleh fokus jangka panjang manajemen. Strategi pembangunan skuad yang mengandalkan pemain muda berbakat seperti Cole Palmer, yang tampil menonjol di Conference League, serta Moises Caicedo di lini tengah, adalah investasi untuk masa depan.
Keputusan untuk tidak menggelontorkan dana demi kemenangan instan di musim panas 2025 berdampak pada laju trofi jangka pendek, namun diharapkan dapat memberikan kestabilan finansial dan taktik dalam jangka panjang. Kemenangan atas PSG di Club World Cup awal tahun menunjukkan bahwa arah permainan sudah benar, melampaui tim-timpap kuat lainnya, namun konsistensi di setiap akhir pekan di Liga Premier adalah tantangan yang berbeda.
Kesimpulan
Chelsea FC berdiri saat ini sebagai sebuah paradoks dalam dunia sepak bola. Mereka adalah klub yang sudah meraih segalanya—menyapu bersih kompetisi Eropa, menjadi juara dunia, dan mendominasi tanah Inggris. Namun, sejarah selalu memiliki celah untuk diskusi. Ketidakhadiran trofi seperti Intercontinental Cup dan Fairs Cup adalah urusan waktu dan kebetulan sejarah, bukan ketidakmampuan tim. Sementara itu, ketidaksanggupan meraih Treble atau musim tak terkalahkan adalah cerminan dari betapa sulitnya mempertahankan puncak performa dalam durasi panjang.
Koleksi gelar mereka sudah cukup untuk membuat iri klub mana pun, tetapi bagi analis dan fans The Blues yang paling kritis, daftar “apa yang belum dimiliki” ini justru menjadi bahan bakar motivasi. Apakah di masa depan, dengan skuad muda yang kini dibangun, Chelsea akhirnya bisa menyelesaikan puzzle tersisa dan meraih Treble yang didambakan? Ataukah mereka akan puas dengan status sebagai kolektor trofi UEFA paling lengkap di dunia?
Waktu yang akan menjawab. Untuk saat ini, satu hal yang pasti: perjalanan Chelsea mengumpulkan gelar adalah salah satu narasi paling menarik dalam sejarah sepak bola modern.
Tetap ikuti berita dan analisis sepak bola terbaru lainnya hanya di Score.co.id.













