Top Skor Liga Inggris 23/24: Pencetak Gol Terbaik Musim Ini

Statistik lengkap dan profil pemain yang mendominasi papan skor.

Top Skor Liga Inggris 23/24: Pencetak Gol Terbaik Musim Ini
Top Skor Liga Inggris 23/24: Pencetak Gol Terbaik Musim Ini

Top Skor Liga Inggris 23/24

 Drama Gol yang Menghidupkan Liga Inggris

score.co.id – Musim 2023/2024 Premier League telah usai dengan Manchester City kembali menggenggam trofi juara. Namun, di balik kesuksesan City, persaingan untuk meraih gelar pencetak gol terbanyak atau Golden Boot tak kalah sengit. Erling Haaland kembali memuncaki daftar dengan 27 gol, mempertahankan mahkota Sepatu Emas-nya. Namun, musim ini juga diwarnai kejutan dari nama-nama baru seperti Cole Palmer dan kebangkitan striker muda seperti Alexander Isak. Artikel ini akan mengupas tuntas performa para penyerang terbaik Liga Inggris, strategi di balik produktivitas mereka, serta dampaknya bagi tim masing-masing.

Erling Haaland: Monster Gol yang Tak Terbendung

Erling Haaland membuktikan bahwa musim pertamanya di City bukan sekadar kebetulan. Dengan 27 gol, striker Norwegia ini menjadi pemain pertama sejak Robin van Persie (2012/2013) yang memenangkan Golden Boot dua musim beruntun. Meski sempat absen karena cedera pada November 2023, Haaland tetap konsisten, terutama dalam laga-laga krusial seperti hattrick-nya melawan Burnley dan gol penentu melawan Arsenal.

Yang menarik, 40% gol Haaland berasal dari umpan silang Kevin De Bruyne. Kombinasi ini menjadi senjata paling mematikan bagi City. Namun, Haaland juga menunjukkan perkembangan dalam hal mobilitas, dengan 7 golnya tercipta dari luar kotak penalti—peningkatan signifikan dibanding musim lalu.

Statistik lengkap dan profil pemain yang mendominasi papan skor.
Statistik lengkap dan profil pemain yang mendominasi papan skor.

Kebangkitan Cole Palmer: Dari Cadangan City ke Bintang Chelsea

Cole Palmer, mantan pemain akademi Manchester City, menjadi sorotan setelah meraih peringkat kedua top skor dengan 22 gol. Padahal, di awal musim, Palmer hanya dianggap sebagai pilihan cadangan di Chelsea. Namun, kedewasaannya dalam memimpin serangan—termasuk 9 gol lewat titik penalti—membuatnya layak disebut sebagai rising star musim ini.

Baca Juga  Manchester United Siapkan Uang Tukar Tambah untuk Penyerang Sporting Lisbon Ini

Kepindahannya ke Chelsea seolah menjadi berkah. Di bawah Mauricio Pochettino, Palmer diberi kebebasan sebagai false nine, memanfaatkan celah antara lini tengah dan pertahanan lawan. Golnya melawan Manchester United (4-3) dan Tottenham (2-0) menjadi bukti kematangannya dalam situasi high-pressure.

Alexander Isak: Penyerang yang Menghidupkan Mimpi Newcastle

Alexander Isak mencatatkan 21 gol untuk Newcastle, menjawab keraguan banyak orang setelah dibeli dengan harga £63 juta pada 2022. Pemain Swedia ini menjadi kunci keberhasilan The Magpies meraih posisi 6 besar. Kecepatan dan akurasi finishing-nya (65% shot on target) membuatnya menjadi ancaman serius, terutama dalam laga tandang.

Salah satu momen terbaik Isak adalah saat ia mencetak brace melawan West Ham dan gol spektakuler dari luar kotak penalti ke gawang Arsenal. Performanya bahkan memicu perbandingan dengan legenda Newcastle Alan Shearer, terutama dalam hal kemampuan memanfaatkan umpan silang Kieran Trippier.

Phil Foden & Dominic Solanke: Dua Wajah Berbeda Penyerang Inggris

Phil Foden (19 gol) dan Dominic Solanke (19 gol) menempati posisi keempat bersama Ollie Watkins. Foden, yang biasanya ditempatkan sebagai sayap, berkembang pesat menjadi playmaker sekaligus finisher. Golnya melawan Manchester United dan Aston Villa menunjukkan kematangan teknis di usia 23 tahun.

Sementara itu, Dominic Solanke menjadi jantung serangan Bournemouth. Striker berusia 26 tahun ini mencetak 70% golnya di babak kedua, menunjukkan stamina dan kecerdikan dalam membaca kelelahan pertahanan lawan. Performanya bahkan memicu spekulasi transfer ke klub papan atas seperti Tottenham.

Mohamed Salah & Son Heung-min: Legenda yang Masih Berjaya

Mohamed Salah (18 gol) dan Son Heung-min (17 gol) membuktikan bahwa usia bukan penghalang. Meski sempat absen karena Piala Afrika dan cedera, Salah tetap menjadi andalan Liverpool dengan 12 gol di babak pertama musim ini. Sementara Son, yang kini menjadi kapten Tottenham, menunjukkan fleksibilitas dengan bermain sebagai penyerang tengah maupun sayap.

Baca Juga  Rumor Mason Greenwood Bakal Perkuat MU di Musim 2024/2025

Kedua pemain ini juga menjadi bukti bahwa produktivitas tak selalu bergantung pada fisik. Son, misalnya, mencetak 5 gol lewat tendangan pertama (first-time shot), sementara Salah masih menjadi penguasa duel 1-on-1 dengan bek sayap.

Kejutan dari Jean-Philippe Mateta dan Jarrod Bowen

Jean-Philippe Mateta (Crystal Palace) dan Jarrod Bowen (West Ham) meramaikan persaingan dengan 16 gol masing-masing. Mateta, yang sempat hampir dijual pada Januari 2024, berubah menjadi pahlawan setelah kedatangan manajer Oliver Glasner. Sistem serang cepat Glasner cocok dengan gaya bermain Mateta yang agresif.

Bowen, di sisi lain, menjadi penyerang serba bisa bagi West Ham. 14 golnya tercipta dari posisi sayap kanan, termasuk gol krusial melawan Manchester City dan Chelsea. Performanya ini membuatnya kembali masuk radar timnas Inggris.

Analisis: Mengapa Musim Ini Penuh Gol Spektakuler?

Musim 2023/2024 mencatat total 1.084 gol—rekor tertinggi dalam sejarah Premier League. Beberapa faktor yang berkontribusi:

  1. Taktik High-Pressing yang Dominan
    Klub seperti Arsenal dan Liverpool mengandalkan tekanan tinggi untuk menciptakan pelipatan serangan cepat, menghasilkan banyak gol dari counter-attack.
  2. Peran Penuh Bek Sayap
    Pemain seperti Trent Alexander-Arnold dan Kieran Trippier sering maju ke sepertiga akhir lapangan, meningkatkan jumlah umpan silang ke kotak penalti.
  3. Kualitas Pergantian Pemain
    Klub-k klub besar kini memiliki cadangan berkualitas (contoh: Julian Alvarez di City) yang bisa mencetak gol meski masuk sebagai substitute.

Proyeksi Musim Depan: Siapa yang Bisa Menggulingkan Haaland?

Erling Haaland masih menjadi favorit untuk memenangkan Golden Boot musim depan. Namun, ancaman serius bisa datang dari:

  • Alexander Isak: Jika Newcastle merekrut kreator seperti Bruno Guimarães versi lebih matang.
  • Evan Ferguson (Brighton): Striker muda yang sedang naik daun dengan 14 gol musim ini.
  • Darwin Núñez (Liverpool): Jika bisa meningkatkan akurasi finishing.
Baca Juga  Erik Ten Hag Diperpanjang Kontrak, Harapan Baru Manchester United

Penutup: Gol sebagai Cerminan Identitas Tim

Daftar top skor Liga Inggris 23/24 tak hanya tentang angka, tetapi juga cerita taktik, perjuangan, dan ambisi. Haaland mungkin masih yang terbaik, tetapi kemunculan Palmer, Isak, dan Solanke memberi warna segar bahwa Premier League tetap menjadi liga paling kompetitif di dunia. Musim depan, pertarungan untuk Sepatu Emas dipastikan semakin panas!