Top Skor Liga Amerika Hari Ini
score.co.id – Apakah Lionel Messi benar-benar tergeser dari puncak daftar top skor MLS 2025? Tanya itu muncul hampir setiap pekan sejak musim panas tiba. Spekulasi beredar di media sosial, podcast, bahkan di tribun stadion: “Messi mulai menurun,” “Pemain baru akan menendangnya dari tahta,” atau “Usia akhirnya menyusutkan magisnya.” Namun, angka tak pernah bohong. Data resmi MLS per 20 Agustus 2025 menunjukkan jawaban satu suku kata: tidak. Messi masih di nomor satu dengan 19 gol, dan jarak itu-meski tipis-baru saja diperlebar setelah brace-nya kontra Atlanta United pekan lalu.
Bagaimana Papan Atas Terbentuk: Cuplikan Kilas Klasemen Golden Boot
Pertarungan pencetak gol terbanyak MLS musim ini ibu kota yang tak pernah tidur. Nama-nama baru mengetuk pintu, veteran kembali bersinar, dan satu hal yang pasti: barisan striker makin haus. Lima besar saat ini adalah:

- Lionel Messi (Inter Miami) – 19 gol, 10 assist
- Sam Surridge (Nashville SC) – 18 gol, 4 assist
- Evander (FC Cincinnati) – 16 gol, 9 assist
- Tai Baribo (Philadelphia Union) – 15 gol, 3 assist
- Eric Maxim Choupo-Moting (New York Red Bulls) – 15 gol, 3 assist
Tabel di atas menegaskan bahwa selisih antara Messi dan Surridge hanya satu gol. Namun, perhatikan kolom assist. MLS menerapkan aturan tie-breaker: jika jumlah gol sama, assist lebih banyak yang berhak naik podium. Artinya, selama Messi terus memberi umpan manis dan Surridge masih minim assist, posisi puncat dijamin aman untuk sang maestro asal Argentina.
Mengapa Messi Masih Sulit Dikejar? Analisis Mendalam Performa La Pulga
Konsistensi di Usia 38 Tahun
Pernah ada pemain di usia 38 yang masih memimpin liga dalam gol dan assist? Data historis MLS menjawab: belum. Messi mencetak brace dalam lima laga beruntun-rekor baru yang belum pernah disentuh siapa pun sejak liga berdiri 1996. Bukan hanya soal akurasi tembakan, tapi juga pilihan waktu dan ruang. Ia menunggu di titik mati lawan, kemudian melesat seperti petir di menit ke-75 atau ke-88 ketika bek mulai kepayahan.
Efek Gravitasi: Bagaimana Messi Menciptakan Ruang
Pelatih Gerardo Martino menamai fenomena ini “efek gravitasi.” Saat Messi menerima bola di lini tengah, dua atau tiga pemain lawan otomatis mengeroyok. Ruang kosong muncul di sayap, dan itulah jalan bagi Jordi Alba atau Robert Taylor melesak ke kotak penalti. Inter Miami kini memimpin MLS dalam jumlah gol tim (58), 42 persen di antaranya berawal dari sentuhan pertama Messi-baik assist langsung maupun umpan kedua sebelum gol.
Catatan Mikro yang Menggila
- Rata-rata jarak tembakan Messi menuju gawang: 11,3 meter-terpendek di antara top 10 scorer, menandakan ia lebih memilih menyelesaikan peluang high-value ketimbang melepaskan tembakan dari luar kotak.
- Dribel berhasil: 4,2 per 90 menit, tertinggi ketiga di liga untuk pemain berusia di atas 35 tahun.
- Duel udara dimenangkan: hanya 0,7 per laga. Ia menghindari duel fisik, bukan karena tak mampu, tapi karena tak perlu.
Pesaing Terdekat: Siapa Sebenarnya yang Bisa Menyalip?
Sam Surridge – Mesin Gol Nashville yang Kian Matang
Penyerang asal Inggris ini tiba di MLS Januari 2025 tanpa heboh. Lima bulan kemudian, namanya bersinar. Surridge mencetak 18 gol dengan pola klasik nomor sembilan tulen: menerima umpan silang, menyelesaikan dengan satu sentuhan. Kelemahannya: minim kreasi. Empat assist menunjukkan ia lebih suka menyelesaikan sendiri ketimbang mengatur. Jika Nashville mampu memainkan dua wing-back yang produktif, plus jadwal sisa musim yang ramah, Surridge punya peluang 30 persen menyamai rekor Messi.
Evander – Gelandang Serang yang Bisa Jadi Penyerang
FC Cincinnati menempatkan Evander sebagai “false 10” yang bebas menyerang. Hasilnya: 16 gol dari 97 tembakan, rasio konversi 16,5 persen-terbaik di antara pemain dengan 90 tembakan lebih. Ia juga sudah mengoleksi sembilan assist. Bayangkan jika Evander tiba-tiba meledak dua hattrick di dua laga tersisa melawan tim papan bawah. Bukan skenario mustahil.
Tai Baribo – Si Kuda Hitam dari Timur
Philadelphia Union tak diunggulkan musim ini, tapi Baribo menolak diam. Ia tercatat memiliki kecepatan sprint 34,6 km/jam-tercepat ketiga di liga. Kecepatan itu sering dimanfaatkan untuk mengejar bola belakang bek, lalu menyelesaikan dengan dingin. Sayang, Union masih berjuang di papan tengah, sehingga motivasi tim turut memengaruhi ritme pencetak golnya.
Dampak Jangka Panjang: Apakah Ini Musim Terbaik Messi di MLS?
Banyak yang lupa, 2025 adalah musim ketiga Messi di Inter Miami. Tahun pertama ia datang paruh musim, tahun kedua diselimut cedera. Musim ini? Ia sehat 92 persen dari total menit yang tersedia. Jika Messi menutup musim dengan 25 gol dan 15 assist, ia akan menjadi pemain pertama dalam sejarah MLS yang mencetak 25+ gol sekaligus 15+ assist dalam satu musim. Rekor itu bisa mengerek nilai komersial MLS ke level yang belum pernah ada.
Pandangan pelatih legendaris Bruce Arena cukup menarik: “Messi tidak hanya memenangkan pertandingan, ia membuat anak-anak muda ingin bermain di MLS. Itu warisan yang tak ternilai.”
Skema Terakhir: Duel di Garis Akhir Musim
MLS menyisakan delapan pekan. Inter Miami akan menghadapi tiga tim zona playoff yang pertahanannya rapuh, sementara Nashville SC (Surridge) akan bertarung melawan dua kandidat juara. Jadwal tampaknya sedikit memihak Messi. Tapi sepakbola adalah kotak kejutan. Cederanya Messi di laga kontra Orlando City pekan depan-tuhan, jangan sampai terjadi-bisa mengubah semua matematika.
Rangkuman: Masih Ada Gravitasi di Miami
Pertanyaan “Messi tergeser?” terjawab. Ia masih di puncak, dan kendali itu semakin erat di genggamnya. Bukan hanya karena 19 gol, tapi karena cara ia membuat tim bermain lebih baik, membuat penonton tersenyum, dan membuat sejarah tumbuh setiap pekan.
Ikuti terus update statistik, klasemen, dan analisis mendalam hanya di score.co.id. Karena setiap gol, setiap assist, dan setiap detik keajaiban Messi layak diabadikan-dan kami akan terus menuliskannya untuk Anda.












