Timnas Italia yang Benar-benar Berbeda

Timnas Italia yang Benar-benar Berbeda

Riccardo Calafiori tegas menyatakan bahwa Timnas Italia kini telah berubah secara drastis dari penampilan kurang memuaskan mereka di Euro 2024. Ia pun membagikan perbedaan signifikan perannya di tim Gli Azzurri dibandingkan dengan di Arsenal.

Dalam laga UEFA Nations League yang digelar di Stadion Bluenergy, Udine, Italia berhasil mengungguli Israel dengan skor meyakinkan 4-1. Giovanni Di Lorenzo mampu menciptakan dua gol, sementara Mateo Retegui sukses menyarangkan penalti, dan Davide Frattesi turut menyumbangkan salah satu golnya di bawah arahan Luciano Spalletti.

Kemenangan gemilang ini semakin mengukuhkan posisi Italia di puncak klasemen grup Nations League dengan koleksi 10 poin, diikuti oleh Prancis dengan 9 poin, dan Belgia dengan 4 poin. Dengan hasil positif ini, Italia hampir pasti memastikan diri lolos ke babak perempat final, sekaligus menandai berakhirnya kekecewaan yang dirasakan di Euro 2024.

Calafiori: Azzurri yang Berubah

“Dari suara yang tajam hingga permainan yang memukau, kami adalah sebuah entitas yang sungguh berbeda. Pemandangan kami di lapangan, sungguh memukau, dengan dominasi yang kami perlihatkan,” kata Calafiori, sebagaimana dilansir oleh Football Italia. “Semangat kami, harus terjaga seiring waktu. Euro seakan telah menjadi kenangan, namun kami memanfaatkannya sebagai dorongan agar lebih bersinar di masa yang akan datang.”

Calafiori, yang biasanya berperan sebagai bek kiri di Arsenal, terlibat dalam strategi tiga bek yang berbeda di timnas Italia. Dengan ruang gerak yang diberikan, ia terlihat mampu menyerang dengan percaya diri, terbukti dari kontribusinya dalam membangun serangan hingga ke wilayah lawan ketika melawan Israel.

“Dalam era sepak bola modern, bahkan bek harus turut serta dalam membangun serangan dari lini belakang. Kami harus membingkai permainan tanpa terbaca, maka saya berusaha melakukannya, sambil tetap menjalankan tugas utama sebagai seorang bek,” ujarnya.

Baca Juga  Sabar, Kunci Juventus Kalahkan Lazio

Dengan antusiasme, Calafiori menambahkan, “Saya menikmati setiap momen di atas lapangan, memberikan opsi tambahan bagi tim dalam menyerang, dan menyadari bahwa kemampuan saya dapat terus berkembang. Visi saya adalah bisa berkontribusi baik dalam bertahan maupun menyerang, dengan kualitas yang terus meningkat.”

ywAAAAAAQABAAACAUwAOw== SCORE.CO.ID

Kelemahan di Situasi Bola Mati

Meskipun tim nasional Italia menunjukkan penampilan mengesankan di UEFA Nations League terbaru, Calafiori dengan jujur mengakui bahwa mereka masih rawan dalam satu aspek krusial: situasi bola mati. Kelompok ini kerap menjadi korban kebobolan dalam beberapa pertandingan terakhir, disebabkan oleh kelemahan tersebut. “Perlu adanya peningkatan signifikan dalam menangani situasi bola mati, karena terang bahwa kami sering kali tertembus dari sana. Entah kami kurang teratur atau teralihkan, namun itulah satu-satunya celah dalam strategi kami saat ini. Perbaikan harus segera dilakukan.”

Adanya upaya kolosal harus dilakukan oleh pemain Italia untuk menangani kelemahan fatal ini. Situasi bola mati telah menjadi momok menakutkan yang menghantui permainan mereka, menyebabkan kebocoran poin berharga. “Kami harus bersatu dalam mengatasi kelemahan ini, sebab itu adalah pondasi kunci bagi kesuksesan kami. Konsentrasi penuh dan kerja keras diperlukan untuk memperbaiki celah yang kronis ini, dan itulah fokus utama kami saat ini. Bersama-sama, kami harus membentuk strategi yang kuat dan tak tergoyahkan dalam menghadapi tantangan ini, demi meraih kemenangan yang diidamkan.”

Adaptasi di Premier League

Setelah menyelesaikan tugasnya bersama tim nasional, Calafiori memutuskan untuk kembali merumput di Premier League bersama Arsenal. Dalam menjelaskan perbedaan budaya bermain antara Serie A Italia dan Premier League, Calafiori menegaskan bahwa kompetisi di Premier League cenderung lebih intens. Dia menekankan bahwa setiap laga selalu disajikan dengan kesulitan tersendiri, bahkan saat bersua tim-tim yang dianggap lebih kecil. Menurutnya, tanpa keunggulan minimal dua gol, risiko kebobolan atau mengalami comeback dari lawan selalu mengintai.

Baca Juga  Lemkapi: Kamaruddin jadi tersangka bukan kriminalisasi pengacara

Calafiori menyoroti bahwa kunci utama dalam kompetisi Premier League adalah intensitas. Dia merasakan bahwa mentalitas intens tersebut harus diadopsi dalam setiap pertandingan, baik di level klub maupun di tim nasional. Dengan membawa semangat dan kegigihan itu, Calafiori berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi timnas serta menciptakan atmosfer persaingan yang sehat dan produktif.

Dalam menutup pernyataannya, Calafiori menitikberatkan bahwa intensitas permainan adalah elemen krusial yang harus ditanamkan dalam setiap pemain. Dia berupaya untuk menghadirkan semangat tersebut tidak hanya di level klubnya, tetapi juga saat berkiprah bersama tim nasional. Dengan demikian, Calafiori berharap dapat membawa energi positif dan semangat juang yang dapat membantu tim meraih kesuksesan di berbagai ajang kompetisi.