score.co.id – Timnas Indonesia bersiap-siap untuk menghadapi Bahrain dalam pertandingan penting di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Selasa (25/3/2025) malam WIB. Laga ini akan menentukan nasib kedua tim dalam perburuan tiket menuju Piala Dunia 2026.
Setelah menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia, Skuad Garuda memiliki tugas yang berat untuk bangkit. Di sisi lain, Bahrain juga merasa terpukul setelah kalah 0-2 dari Jepang. Dengan kedua tim sama-sama mengumpulkan enam poin, kemenangan menjadi hal yang vital bagi keduanya.
Indonesia memiliki keunggulan dengan dukungan penuh dari puluhan ribu suporter yang telah membeli tiket sejak lama. Suasana di SUGBK dipastikan akan membangkitkan semangat para pemain dan membuat lawan merasa tertekan.
Syamsir Alam, mantan pesepak bola Indonesia, menyoroti tekanan psikologis yang mungkin dirasakan oleh Bahrain. Menurutnya, Bahrain sudah terganggu secara psikologis, bahkan pada tahun sebelumnya mereka meminta pertandingan dilakukan di tempat netral. Dia juga menambahkan bahwa pertandingan melawan Bahrain akan berlangsung menjelang Hari Raya Lebaran, sehingga banyak suporter yang mungkin tidak pulang kampung demi memberikan dukungan di SUGBK.
Dengan atmosfer yang begitu mendukung di GBK, mungkin para pemain Indonesia bahkan akan menggunakan AirPods untuk menghadapi tekanan dari suporter. Kehadiran suporter di stadion akan memberikan dorongan luar biasa bagi timnas, dan diharapkan dapat menciptakan atmosfer yang menakutkan bagi Bahrain ketika stadion penuh sesak dengan suporter yang meriah.
Lubang di Pertahanan Bahrain, Peluang bagi Garuda
Bahrain tiba di Jakarta dengan skuad yang terpincang. Salah satu pilar pertahanan mereka, Hamad Al Shamsan, mengalami cedera dan tidak dapat bermain penuh melawan Jepang.
Meskipun Al Shamsan dimasukkan dalam starting lineup, dia terpaksa digantikan oleh Vincent Ani Emmanuel pada menit ke-82 karena cedera. Emmanuel sendiri masih berada dalam tahap pengalaman yang terbatas dalam pertandingan-pertandingan besar.
Tidak hanya itu, Bahrain juga harus berhadapan dengan absennya bek tengah andalan mereka, Amin Benadi, karena akumulasi kartu kuning. Ini menjadi kesempatan berharga bagi para penyerang Indonesia untuk mengeksploitasi kelemahan di lini belakang lawan.
Ketidakhadiran Al Shamsan di sisi kanan pertahanan Bahrain dapat dimanfaatkan oleh Calvin Verdonk atau Dean James yang seringkali memperlihatkan ancaman dari sektor kiri. Di sisi lain, kehilangan Benadi dapat menjadi peluang bagi Ole Romey, yang sedang berada dalam performa terbaiknya.
Dengan kondisi ini, Indonesia memiliki kesempatan untuk menciptakan peluang-peluang berbahaya dan menekan pertahanan Bahrain yang terkoyak. Diharapkan para pemain Indonesia mampu memanfaatkan situasi ini untuk meraih kemenangan yang penting dalam pertandingan tersebut.
Misi Revans atas Drama di Riffa
Laga ini bukan sekadar pertandingan biasa, melainkan sebuah misi balas dendam yang membara bagi Timnas Indonesia setelah hasil kontroversial di Riffa pada tanggal 10 Oktober 2024. Saat itu, pertandingan di Bahrain National Stadium berakhir dengan skor imbang 2-2. Timnas Indonesia hampir saja meraih kemenangan gemilang sebelum wasit Ahmed Al-Kaf membuat keputusan yang menuai berbagai kritik tajam.
Tindakan kontroversial wasit tersebut, yang diduga merugikan Timnas Indonesia akibat ulah drama para pemain Bahrain, serta tambahan waktu yang diberikan dalam pertandingan, menjadi sorotan utama. Meskipun injury time seharusnya hanya enam menit, pertandingan berlanjut hingga menit ke-90+9, langsung setelah Bahrain berhasil mencetak gol penyama kedudukan. Keputusan tersebut memicu kemarahan dan kekecewaan di pihak Timnas Indonesia serta para pendukungnya.
Kini, kesempatan emas untuk membalaskan dendam telah tiba. Di hadapan puluhan ribu suporter yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno, Timnas Indonesia memiliki peluang besar untuk mengamankan tiga poin penting dan melangkah lebih dekat menuju Piala Dunia 2026. Garuda dengan tekad yang bulat tidak akan membiarkan bayang-bayang pahit dari peristiwa di Riffa menghalangi langkahnya.
Dengan semangat juang yang berkobar, Timnas Indonesia siap memberikan perlawanan sengit dan menorehkan kemenangan yang memuaskan hati para pendukung setia. Mereka bertekad untuk mengubah kekecewaan menjadi kebanggaan, menegaskan bahwa keadilan akhirnya akan terwujud di atas lapangan hijau. Semua mata tertuju pada pertarungan mendebarkan ini, di mana Timnas Indonesia bersiap untuk menuliskan babak baru dalam sejarah bola Indonesia.
