SCORE.CO.ID – Timnas Indonesia sukses memastikan diri lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, keberhasilan ini diraih setelah Skuad Garuda berhasil lolos dari Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Kemenangan atas Filipina dalam laga pamungkas menjadi kunci kesuksesan Indonesia. Pertandingan yang dihelat di Stadion Gelora Bung Karno pada Selasa, 11 Juni 2024, berakhir dengan skor 2-0 untuk keunggulan Indonesia.
Akan tetapi, keberhasilan ini membawa tantangan tersendiri bagi Timnas Indonesia dan PSSI, di satu sisi, lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 adalah prestasi yang membanggakan.
Di sisi lain, jadwal padat menanti Indonesia pada akhir tahun ini karena mereka juga akan berpartisipasi dalam Piala ASEAN 2024.
Piala ASEAN 2024
Setelah selesai dengan matchday keenam Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia memiliki jeda yang cukup panjang sebelum matchday ketujuh yang baru akan dihelat pada 20 Maret 2025.
Skuad Garuda tidak bisa bersantai karena mereka harus bersiap untuk Piala ASEAN 2024. Di ajang ini, Indonesia masuk dalam Grup B bersama Vietnam, Filipina, Myanmar, dan Laos.
Indonesia akan memulai langkah mereka di Piala ASEAN pada 24 November 2024 dengan menghadapi Myanmar.
Selanjutnya, dalam jeda tiga hari, mereka akan berturut-turut menghadapi Laos dan Vietnam, skuad Garuda akan menutup fase grup dengan melawan Filipina pada 7 Desember 2024.
Indonesia Bentuk Dua Tim?
Jadwal yang padat antara Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Piala ASEAN menjadi tantangan besar bagi Timnas Indonesia.
Meskipun jadwal kedua ajang ini tidak berbenturan, waktu persiapan untuk Piala ASEAN sangat terbatas dan hanya ada waktu lima hari bagi Skuad Garuda untuk menyiapkan diri.
Beberapa usulan muncul untuk mengatasi masalah ini. Salah satunya adalah menurunkan dua tim berbeda: satu tim untuk Kualifikasi Piala Dunia dan tim lainnya untuk Piala ASEAN.
Cara ini pernah dilakukan oleh PSSI pada tahun 1984, saat itu, mereka membentuk tiga tim berbeda: satu tim pemain Galatama untuk Kualifikasi Piala Dunia 1986, tim pemain Perserikatan untuk SEA Games 1985, dan tim anggota ABRI untuk Turnamen Piala Malindo.
Terganjal Status Bukan Agenda Resmi FIFA
Ada kendala besar dalam mengulangi cara tersebut. Piala ASEAN bukan merupakan ajang resmi FIFA, status ini berdampak pada kesediaan klub melepas pemain mereka untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Banyak pemain Timnas yang saat ini bermain di luar negeri, dan klub-klub mereka mungkin tidak akan melepas mereka untuk ajang yang tidak masuk dalam kalender resmi FIFA.
PSSI hanya bisa mengatur jadwal kompetisi lokal bekerja sama dengan PT Liga Indonesia Baru agar tidak bertabrakan dengan agenda Timnas Indonesia.