Score – Prediksi tentang peluang Indonesia untuk memenangi persaingan di Grup C Thomas Cup 2024 diutarakan mantan pebulu tangkis sekaligus pelatih asal Australia, Jeff Tho.
Jeff Tho menguraikannya dalam episode Badminton Weekly ke-31 di kanal Youtube BWF TV, di mana persaingan mengerikan di Grup C menjadi salah satu topik.
Grup C pada Thomas Cup 2024 bisa dibilang sebagai grup neraka.
Sebabnya, grup C membuat dua tim teratas pada edisi terakhir Thomas Cup. Juara bertahan India dan runner-up Indonesia langsung diadu di grup ini.
Pertemuan sengit diprediksi akan mengerucut pada kedua negara tersebut.
Indonesia selaku pemegang gelar terbanyak dengan 14 kali juara akan kembali terlibat adu gengsi melawan India yang baru dua tahun lalu peceah telur.
Dalam duel terakhir di final Thomas Cup 2022, Anthony Sinisuka Ginting dkk merana karena kalah dengan skor telak 0-3.
“Saya sangat setuju sekali jika Grup C pada Thomas Cup 2024 disebut sebagai grup kematian,” kata Jeff Tho.
“Bila dibandingkan dengan grup-grup lain, Grup C ini mungkin adalah grup di mana Anda tidak akan ingin bergabung di dalamnya.”
“Ada Indonesia sebagai unggulan teratas di Grup C dan mereka bukanlah pemula di Piala Thomas. Indonesia adalah negara tersukses sepanjang sejarah turnamen ini dengan 14 kali juara.”
“Dan gelar terakhir mereka adalah pada edisi Thomas Cup 2020,” tukas mantan tunggal putra peraih emas Kejuaraan Oceania 2014 itu.
Jeff Tho tidak mengesampingkan skuad Thailand yang sebenarnya punya Kunlavut Vitidsarn selaku Juara Dunia 2023.
Inggris juga bisa melawan melalui pasangan ganda putra, Ben Lane/Sean Vendy, yang baru saja menjuarai Swiss Open 2024.
Akan tetapi, baik Inggris dan Thailand tidak punya bekal mumpuni untuk kompetisi beregu sebagaimana Indonesia dan India, yaitu deretan pemain yang kompetitif.
“Menurut saya, walau Thailand dan Inggris bisa melawan, mereka mungkin tidak kedalaman skuad yang cukup kuat untuk menantang Indonesia dan India,” kata Tho.
“Jadi di Grup C, grup kematian ini, pertandingan terbesar dipastikan adalah antara Indonesia dan India,” tandasnya.
Jeff Tho merasa tantangan yang dihadapi India akan lebih berat daripada Indonesia.
India lemah di ganda putra meski memiliki pasangan nomor satu, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty. Sementara kekuatan tunggal putra mereka sedang inkonsisten belakangan ini.
“Agar India punya peluang untuk mengalahkan lawan-lawan seperti Indonesia, China, Jepang dan Denmark, Rankireddy/Shetty harus menyumbang poin,” ulas Tho.
“Di tunggal putra H. S. Prannoy dan Lakshya Sen harus menang untuk mengunci kemenangan tiga partai langsung.”
“Kalau gagal, Kidambi Srikanth bisa memenangkan mereka di partai tunggal ketiga kalau bermain dengan bagus. Namun, itu tugas yang lebih berat dan sulit untuk ditebak.”
“Tentunya, saya tidak bisa mengetahui masa depan dan segala sesuatunya bisa terjadi. Tetapi saya tidak yakin India dapat berharap banyak pada ganda putra kedua mereka.”
Sementara itu, Indonesia punya skuad lebih menjanjikan, imbas dari performa beberapa pemain andalan yang mulai konsisten dan berada di tahap terbaik.
“Indonesia punya tunggal putra dan ganda putra yang sangat menjanjikan dalam menatap Thomas Cup,” kata Jeff.
“Menurut saya, puncak performa mereka muncul di saat yang tepat.”
“Kita tahu bahwa kekuatan ganda putra Indonesia itu sangat-sangatlah kuat. Dan mereka punya empat pasangan yang berada di peringkat 20 besar dunia saat ini.”
“Dan di tunggal putra, Indonesia punya sang juara dan runner-up All England tahun ini yaitu Jonatan Christie yang mengalahkan kompatriotnya, Anthony Sinisuka Ginting.”
“Dari sudut pandang melihat permainan mereka, mereka sedang berada di tahap performa yang sangat bagus.”
“Selain itu, masih ada (Chico) Dwi Wardoyo yang merupakan tunggal putra terbaik ketiga Indonesia, yang juga pernah mengalahkan pemain-pemain top dunia.”
“Tahun ini Chico sudah mengalahkan Kodai Naraoka dan Anders Antonsen, baru saja di French Open 2024 bulan lalu.”
“Jadi saya pikir dia adalah pemain yang kuat untuk Indonesia di partai tunggal ketiga,” tambahnya.
Thomas dan Uber Cup 2024 akan diselenggarakan pada 27 April hingga 5 Mei di Hi-Tech Zone Sports Centre Gymnasium, Chengdu, China.