Thomas Cup 2024 – Dibantai Indonesia Dua Kali Beruntun, China Sesumbar Kali Ini Akan Luput dari Bencana usai Terpuruk

Thomas Cup 2024 – Dibantai Indonesia Dua Kali Beruntun, China Sesumbar Kali Ini Akan Luput dari Bencana usai Terpuruk

Thomas Cup 2024 – Dibantai Indonesia Dua Kali Beruntun, China Sesumbar Kali Ini Akan Luput dari Bencana usai Terpuruk

Score – Keyakinan itu didasarkan dari tekad Zhang Jun membawa bulu tangkis China bangkit dari keterpurukan di ajang beregu putra paling bergengsi di dunia itu.

Dalam dua edisi Thomas Cup terakhir, tim China terbilang merana di tangan skuad Merah Putih.

Bagaimana tidak, pada dua edisi terakhir, langkah mereka selalu berakhir dengan kekalahan telak melawan Indonesia.

Pada edisi 2020, China gagal mempertahankan gelar juara setelah dipermalukan Indonesia di babak final.

Saat itu, China kalah dari Indonesia tanpa mampu merebut satu partai pun di babak final dengan kekalahan telak 0-3.

Adapun pada edisi 2022, The Dragons malah lebih miris.

Mereka terhenti di perempat final usai kalah dari Anthony Sinisuka Ginting dkk dengan skor yang sama lagi, 0-3.

Kekalahan edisi 2022 lebih ironis sebab saat itu China lolos fase grup dengan menggondol riwayat kekalahan usai jadi runner-up akibat kalah 2-3 dari Denmark.

Berkaca dari kekalahan-kekalahan itu, Zhang Jun memastikan bahwa skuad putra mereka kali ini lebih siap menghadapi Thomas Cup 2024.

Peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu menuturkan bahwa kekalahan di edisi-edisi sebelumnya tidak lepas karena absennya beberapa pilar penting mereka.

Tahun-tahun lalu Shi Yu Qi masih absen dan tidak bisa menjadi andalan pertama tunggal putra China.

Di ganda putra, China juga kehilangan Li Jun Hui yang pensiun dini usai Olimpiade Tokyo 2020.

Sedangkan sekarang, Zhang Jun mengklaim kekuatan tim putra mereka telah kembali dan jauh lebih kuat.

“Di Piala Thomas sebelumnya, kami tidak memiliki Shi Yuqi, dan pensiunnya Li Jun Hui mengakibatkan harus adanya kombinasi sementara dalam susunan ganda putra kami,” kata Zhang Jun kepada Badminton Magazine China.

Baca Juga  Kemenpora beri perhatian khusus pada regenerasi atlet paralayang

Meski begitu, mantan partne Gao Ling itu juga tetap mewaspadai tim kuat lain.

Termasuk dua juara bertahan terakhir, Indonesia dan India.

“Meskipun kekuatan kami secara keseluruhan telah mengalami peningkatan, tetapi Indonesia, India, Taiwan, Malaysia, Jepang, dan Korea Selatan juga mengalami peningkatan,” jelas Zhang.

“Fokus utama kami terletak pada seberapa mampu kami melewati setiap lawan.”

“Dimulai dengan pendekatan strategis pada setiap pertandingan mulai dari babak penyisihan grup dan seterusnya,” tambahnya.

Tim putra China sendiri berstatus sebagai tim unggulan satu pada Thomas Cup 2024.

Mereka tergabung di Grup A bersama Korea Selatan, Kanada dan Australia.

Pemain tunggal putra China akan diisi oleh empat nama yakni Shi Yu Qi, Li Shi Feng, Lu Guang Zu dan Weng Hong Yang yang semuanya ada di 20 besar dunia.

Sedangkan di ganda putra, China memboyong Liang Wei Keng/Wang Chang yang baru saja jadi Juara Asia, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi dan He Ji Ting/Ren Xiang Yu.

China bersaing dekat dengan Indonesia dalam pengumpulan jumlah perolehan trofi juara Thomas Cup terbanyak sepanjang sejarah.

Saat ini Indonesia masih memimpin dengan 14 kali juara Thomas Cup, sedangkan China mengekor di urutan kedua dengan mengoleksi 10 gelar juara.