Tes Pramusim Rampung, Titisan Marc Marquez Belum Siap Perang di MotoGP 2024

Tes Pramusim Rampung, Titisan Marc Marquez Belum Siap Perang di MotoGP 2024

pedro acosta gasgas tech3 te 20231220125656 SCORE.CO.ID

Score – Sebagai satu-satunya rookie atau pembalap pemula pada MotoGP 2024, perhatian akan tertuju pada sosok Pedro Acosta.

Rider yang disebut-sebut sebagai titisan Marc Marquez itu telah merampungkan tes pramusim terakhir di Sirkuit Lusail, Qatar.

Di hari terakhir, Acosta menyudahi kiprahnya dengan berada di urutan ke-15 dengan waktu lap terbaiknya 1 menit 52,046 detik.

Dia terpaut 1,094 detik dari rider andalan Ducati, Francesco Bagnaia yang keluar sebagai yang tercepat di hari itu.

Acosta pun menyudahi agenda tersebut dengan sensasi yang campur aduk di mana dia ingin meraih hasil lebih baik lagi.

“Jika saya bisa memilih, saya lebih senang untuk lebih berada di posisi atas, tapi tidak mungkin untuk memilih,” ucap Acosta.

Lebih lanjut, pembalap asal Spanyol itu juga meninggalkan kesan optimistis jika melihat ritme balap yang ditorehkan.

“Saya senang karena ritme kami meningkat pesat, kami mengalami kemajuan dalam garasi, kami meningkatkan lap time,” kata Acosta.

“Saya mengatakan bisa lebih baik atau buruk, tapi kami sudah berada di titik ini,” imbuhnya, dilansir dari Motosan.

Bagi Acosta yang merupakan pemula di kelas utama, total delapan hari tes pramusim belum cukup baginya untuk mempersiapkan diri

“Delapan hari uji coba, tapi itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan pengalaman yang dimiliki para pembalap,” kata Acosta.

“Maksud saya, saya berada di urutan kelima pada siang hari.”

“Kemudian saya mulai mencatat waktu putaran, mereka tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya,” imbuhnya.

Meski sudah belajar banyak, Acosta tak menampik dirinya 99 persen belum siap menjalani kompetisi muism ini.

“Memang benar bahwa saya telah belajar banyak hal, tetapi saya masih belum 99 persen siap,” kata Acosta.

“Ini adalah jalan panjang dalam hal manajemen, cara berbicara di paddock, untuk itu kami percaya bahwa kami harus bahagia tetapi tidak cukup bahagia.”

Exit mobile version