Tes MotoGP Valencia – Senyum Lebar Pedro Acosta, Debut Menjanjikan Si Bocah Ajaib Panaskan Persaingan

Tes MotoGP Valencia – Senyum Lebar Pedro Acosta, Debut Menjanjikan Si Bocah Ajaib Panaskan Persaingan

Tes MotoGP Valencia – Senyum Lebar Pedro Acosta, Debut Menjanjikan Si Bocah Ajaib Panaskan Persaingan

Score – Selain Marc Marquez dan debutnya bersama Ducati di Gresini, perhatian saat Tes MotoGP Valencia pada Selasa (28/11/2023) juga tertuju pada sosok Pedro Acosta.

Bocah Ajaib bakal menjalani babak baru dalam kariernya dengan tampil di kelas utama bersama GASGAS Factory Racing Tech3 pada MotoGP 2024.

Sejak musim debutnya yang berakhir dengan gelar juara dunia Moto3 pada 2021, Acosta sudah dicap sebagai pembalap muda yang sangat bertalenta.

Acosta juga dikenal cepat paham dalam mempelajari hal-hal baru.

Inilah yang membuat Acosta telah merebut dua gelar juara dunia di Moto3 dan Moto2 dalam usia yang baru menginjak 19 tahun.

Progres Acosta bahkan lebih cepat dari Marc Marquez yang juga telah menjadi juara dunia dua kali (Moto2 dan 125cc) di usia 19 tahun tetapi butuh waktu lebih lama yaitu lima musim.

Pembalap yang mengidolakan sosok Kevin Schwantz dan Casey Stoner itu tampil mengesankan saat pertama kali tampil dalam debutnya dengan motor MotoGP.

Acosta terlihat natural saat mengendarai motor KTM RC16.

Padahal ada banyak hal baru yang ditemui Acosta mengingat motor MotoGP sangat berbeda dengan kategori di bawahnya.

Ia harus membiasakan diri dengan dasbor yang dipenuhi 11 tombol, perangkat pengatur ketinggian, perangkat start, kontrol peluncuran, hingga kontrol traksi.

Salah satu hal yang membedakan motor MotoGP dengan Moto2 adalah peranti elektronik yang jauh lebih kompleks.

Belum lagi perbedaan ban dan rem.

Di Moto2 dan Moto3 Acosta menggunakan ban buatan Dunlop, sedangkan di MotoGP dia akan menggunakan ban dari Michelin.

Selain itu, motor MotoGP dilengkapi dengan rem dengan cakram karbon sementara motor Moto2 masih memakai cakram baja.

Baca Juga  Lawan Selanjutnya Sebentar Lagi, Islam Makhachev Ungkap Pembicaraan dengan Bos UFC

Namun semua kerumitan itu dijalani Acosta dengan tersenyum lebar.

Ia sangat antusias beradaptasi dengan motor barunya. Benar-benar seperti anak kecil yang sedang berada di taman bermain.

“Saya tidak bisa bilang bahwa saya cepat di awal, saya punya banyak tombol yang harus ditekan dan terkadang malah salah tekan sehingga motornya turun di tikungan,” ujarnya tertawa.

“Tapi saya pikir saya punya kecepatan yang solid dan ini penting untuk memahami bagaimana elektronik, rem, dan ban bekerja, untuk mendapatkan gambaran besarnya.”

“Kami sedang membangun basisnya agar semua padu secara alami,” tambahnya.

Kesan Acosta dalam debutnya tidak dikejutkan dengan garangnya MotoGP. Ia jauh lebih terkejut dengan suasana di garasi yang lebih ramai.

“Motornya sendiri tidak terlalu mengejutkan saya, tetapi justru jumlah orang-orang yang berada di sekitar saya,” katanya.

“Di Moto2, saya memiliki lima orang di garasi, sekarang ada 20-30 orang yang mendengarkan apa yang saya katakan ketika saya turun dari motor lalu membantu saya.”

“Motornya melaju dengan cepat, sangat cepat sekali. Intinya saya harus menurunkan giginya, menekan tombol, dan melewati tikungannya,” jelasnya.

Meski menjalani debut di atas motor MotoGP dengan banyak kesenangan, bukan berarti tak ada kendala yang dialami Acosta.

Kecelakaan pertama dengan motor kelas para raja dialaminya di Tikungan 2 Sirkuit Ricardo Tormo pada 30 menit terakhir sebelum tes berakhir.

“Yang utama adalah persiapan sebelum memasuki trek, misalnya kita harus memanaskan remnya sebelum meninggalkan pit lane, dan itu tidak mudah,” kata Acosta.

“Begitu juga dengan ban. Kita harus tampil secara progresif, karena begitu bannya mulai dingin, motor menjadi tidak stabil.”

“Kita harus siap saat akan berbelok, mengerem, sedikit saja tubuh kita salah bergerak, stabilitas motornya akan hilang.”

Baca Juga  Top Skor Liga Voli Korea - Diamuk Legenda Korsel, Megawati Masih Duduki Peringkat 5 Besar

“Tim sangat terbuka dengan saya, jika saya ingin mengganti sesuatu tentang programnya, saya hanya perlu mengatakannya.”

“Pada akhirnya, mereka lah yang tahu bagaimana cara kerjanya, punya pengalaman dan membuat segalanya lebih mudah.”

“Sebenarnya satu-satunya hal mudah di MotoGP adalah ketika kita melaju di lintasan lurus,” tambahnya bercanda.

Acosta menyelesaikan Tes MotoGP Valencia di urutan ke-18 dengan catatan waktu lap terbaik 1 menit 30,476 dalam 70 putaran.

Acosta terpaut sekitar 1,2 detik dari pemilik waktu lap tercepat, Maverick Vinales (Aprilia), yang membukukan 1 menit 29,253 detik.

Pada MotoGP 2024, Acosta akan mengganti nomornya dari 37 ke 31, karena nomor 37 telah menjadi milik rekan setimnya, Augusto Fernandez.

Acosta tampaknya tetap kekeh dengan nomor favoritnya itu sehingga mendesain nomor balap barunya agar mirip dengan angka 37.