Score – Sudah tiga seri balap rampung pada MotoGP 2024 tetapi perubahan dari garasi Honda masih sangat sulit untuk dilihat.
Hasil-hasil balapan para pembalap tim berlogo sayap tunggal itu tidak jauh berbeda dari musim lalu yaitu minus dan sering berada di rombongan terakhir.
Poin terbanyak yang sudah didapat dari keempat pembalap di bawah payung tim Honda adalah 5 poin yang didapat oleh Johann Zarco (LCR Honda).
Sedangkan lainnya lebih miris. Joan Mir (Repsol Honda) mengantongi 3 poin, Takaaki Nakagami (LCR Honda) 2 poin dan Luca Marini (Repsol Honda) paling merana karena masih 0 poin.
Di klasemen pabrikan pun Honda paling bawah dengan 8 poin dari maksimal 111 poin yang bisa diraih. Cuma 7,2 persen.
Fakta yang lebih menyakitkan dari semua hasil itu adalah tidak terlihatnya kemajuan signifikan dari perkembangan RC213V.
Setelah tes pramusim yang cukup menjanjikan, pabrikan asal Asaka, Jepang itu justru seperti mengalami kemunduran lebih parah.
Saking parahnya, sampai membuat Alberto Puig selaku Manajer Tim dari Repsol Honda pun turut kebingungan.
Kecemasan Puig makin menjadi karena secara teori seharusnya adanya peningkatan dari si kuda besi yang kembali mengalami perombakan.
Namun sayangnya, perubahan yang mereka lakukan seperti sia-sia.
“(Padahal) setidaknya secara teori, kami telah melakukan perubahan-perubahan besar, sejumlah peningkatan.”
“Akan tetapi, hasilnya malah tidak terlihat di trek, dan hal itu sekarang membuat kami agak bingung,” tukas Puig.
“Kami sudah mencoba melakukan berbagai usaha yang berbeda untuk mengatasinya, tetapi kami masih belum melihat perubahan nyata apapun di lintasan,” tambah pria asal Spanyol itu.
Menyadari timnya seolah bergerak ke awan yang justru semakin gelap, Puig menegaskan bahwa tim mereka tidak akan tinggal diam dan terus berusaha untuk memulihkan diri.
Mencari tahu asal muasal masalah sejatinya menjadi kunci bagi Honda jika ingin mendapatkan solusi tepat. Hal ini pernah disinggung Takaaki Nakagami.
Pembalap paling veteran di skuad Honda saat ini menyebut timnya tidak tahu akar permasalahan sehingga membuat perubahan mereka selama ini seperti tidak ada artinya.
Puig sendiri hanya bisa menegaskan sekali lagi bahwa Honda sedang bekerja dan menyiratkan bahwa mereka butuh waktu lagi untuk mencapai perubahan.
“Semua yang bisa saya katakan adalah mereka (para insinyur) sedang bekerja keras di Jepang,” tegas Puig.
“Mereka bekerja keras pada banyak aspek yang berbeda. Ada sejumlah orang-orang baru dan mereka tidak tidur,” ujarnya.