SCORE.CO.ID – Sebuah kejutan menggemparkan jagat sepak bola Asia Tenggara. Johor Darul Takzim (JDT), raksasa sepak bola Malaysia, tengah menanjak tajam dalam ranking klub dunia. Bahkan klub sekelas Persib Bandung dan Persija Jakarta tidak bisa menyamakan rekor ini.
Prestasi gemilang mereka ini tak pelak membuat media lokal, MakanBola, merasa bangga dan tak ragu untuk menyuarakannya ke seluruh penjuru dunia. Bahkan mulai menyindir pemain timnas lagi yang bermain di klub luar negeri abal-abal.
Berdasarkan data terbaru dari Opta Analyst, JDT kini duduk di posisi 280 klub terbaik dunia. Angka ini merupakan lompatan signifikan jika dibandingkan dengan posisi mereka tahun lalu yang berada di peringkat 573.
Sungguh sebuah pencapaian luar biasa bagi klub yang baru saja beberapa tahun lalu masih dianggap sebagai “anak bawang” di kancah sepak bola Asia.
Apa yang membuat JDT begitu istimewa? Konsistensi adalah kunci utama kesuksesan mereka. Sejak tahun 2014, JDT telah mendominasi Liga Super Malaysia dengan meraih gelar juara sebanyak 10 kali berturut-turut. Prestasi ini menunjukkan betapa solidnya fondasi yang dibangun oleh klub berjuluk “Harimau Selatan” ini.
Lebih menarik lagi, jika kita melihat lebih dekat, JDT kini berada di atas sejumlah klub-klub besar Eropa seperti Watford, Swansea City, dan Sampdoria. Bahkan, Sandy Walsh, pemain Timnas Indonesia yang kini berkarier di Belgia bersama KV Mechelen, pun harus mengakui keunggulan JDT.
Di tingkat Asia, JDT juga semakin disegani. Mereka berhasil mengungguli klub-klub Jepang seperti Kashima Antlers dan Yokohama F Marinos. Posisi mereka di peringkat sembilan Asia adalah bukti nyata bahwa sepak bola Malaysia telah mencapai level yang baru.
Sementara itu, di Indonesia, Persib Bandung yang baru saja meraih gelar juara Liga 1 musim lalu masih harus puas berada di peringkat 167 Asia. Meski demikian, prestasi Persib ini tetap patut diapresiasi mengingat persaingan di Liga 1 yang semakin ketat.
Kisah sukses JDT ini tentu saja menjadi inspirasi bagi klub-klub sepak bola di Asia Tenggara lainnya. Mereka membuktikan bahwa dengan kerja keras, investasi yang tepat, dan manajemen yang baik, sebuah klub dari negara berkembang bisa bersaing di level tertinggi sepak bola dunia.
