Target PSSI lolos Piala Dunia 2030
score.co.id – Sejak dulu, Piala Dunia menjadi mimpi setiap bangsa pecinta sepakbola. Bagi Indonesia, target lolos ke ajang bergengsi itu kini diwujudkan dalam peta jalan sistematis. Tapi benarkah 2030 jadi tahun penentu? Simak analisis mendalam berdasarkan strategi terbaru PSSI dan dinamika sepakbola global.
Target Kualifikasi Piala Dunia: Antara Aspirasi dan Realitas
Awalnya, narasi kuat mengarah pada partisipasi Timnas Indonesia di Piala Dunia 2030. Mantan anggota DPRD NTB secara gamblang menyebut tahun itu sebagai target utama. Bahkan, beredar informasi bahwa PSSI tak pernah mengejar kualifikasi 2026. Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo pun sempat meluruskan: target jangka pendek adalah 2026, sementara 2030 menjadi tujuan jangka panjang.
Fary Djemy Francis, calon Ketum PSSI Februari 2023, menegaskan ambisi ini. Ia mengaitkan momen 2030 dengan usia seabad PSSI, menekankan kompetisi sehat sebagai fondasi. Namun, realitas ternyata lebih kompleks.

Visi 2045: Cetak Biru Berbasis Tahapan
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengubah pola pikir instan menjadi pendekatan bertahap melalui “Visi PSSI 2045” yang dipaparkan ke DPR. Target senior putra justru dialokasikan untuk 2038 – delapan tahun lebih lambat dari wacana awal. Visi ini terbagi dalam tiga fase krusial:
- Fase Pengembangan (2023-2028): Konsolidasi struktur kompetisi dan regenerasi pemain
- Fase Stabilitas (2028-2034): Peningkatan kualitas tim nasional kelompok usia
- Fase Era Keemasan (2034-2045): Puncak prestasi di kancah internasional
Pencapaian terkini menjadi bukti awal keseriusan roadmap ini: medali emas SEA Games 2023 (U-23), kualifikasi Timnas Senior ke Piala Asia, gelar juara Piala AFF U-19 2024, dan performa gemilang Timnas U-17 yang nyaris lolos ke Piala Dunia U-17 2025. Pemain seperti Rizky Ridho dan Marselino Ferdinan jadi penanda era baru.
Target Berjenjang: Dari Kelompok Usia Hingga Senior
Visi 2045 tidak hanya fokus pada tim senior. Berikut rincian target berdasarkan kelompok:
- Tim Putra:
- U-17: Piala Dunia 2031
- U-20: Piala Dunia 2033
- U-23: Olimpiade 2036
- Senior: Piala Dunia 2038
- Tim Putri:
- U-17: Piala Dunia 2030
- U-20: Piala Dunia 2032
- Senior: Piala Dunia 2035
Pergeseran target dari 2030 ke 2038 menunjukkan kematangan strategi. PSSI sadar, lolos Piala Dunia butuh pondasi kuat – bukan sekadar keajaiban. Fokus pada tim muda membuktikan komitmen pembangunan jangka panjang.
Piala Dunia 2030: Format Inovatif dan Peluang Terselubung
Edisi ke-24 Piala Dunia ini akan jadi sejarah baru. FIFA mengonfirmasi pada 11 Desember 2024: Maroko, Portugal, dan Spanyol menjadi tuan rumah utama. Uniknya, tiga pertandingan pembuka digelar di Amerika Selatan – Uruguay (Estadio Centenario), Argentina, dan Paraguay – untuk memperingati 100 tahun Piala Dunia pertama (1930).
Fakta Kunci Turnamen:
- Jadwal: 8 Juni – 21 Juli 2030
- Pertandingan Centenary: 8-9 Juni 2030 (Amerika Selatan)
- Pembukaan Utama: 13-14 Juni 2030 (Afrika/Eropa)
- Final: 21 Juli 2030
- Stadion Ikonik: Camp Nou (Barcelona), Santiago Bernabéu (Madrid), Stadion Hassan II (Casablanca)
- Jumlah Tim: 48 negara (format sama seperti 2026)
Perlu dicatat: meski sempat beredar wacana 64 tim, FIFA secara resmi mempertahankan format 48 tim. Keenam negara tuan rumah otomatis lolos, namun alokasi slot untuk konfederasi lain masih mengikuti pola 2026.
Kualifikasi AFC: Pintu Semakin Terbuka
Untuk edisi 2026, AFC mendapat 8.5 slot langsung – hampir dua kali lipat dari era 32 tim (4.5 slot). Pola serupa diprediksi berlaku untuk 2030. Ini berpotensi membuka peluang lebih lebar bagi Indonesia. Namun, realitas kualifikasi 2026 memberi pelajaran berharga:
Timnas Indonesia saat ini berada di peringkat 4 Grup C putaran ketiga kualifikasi. Posisi ini menggarisbawahi tantangan nyata: slot bertambah bukan jaminan lolos. Persaingan di Asia tetap ketat, dan konsistensi menjadi kunci.
Analisis Peluang: Mengapa 2038 Lebih Realistis?
Peningkatan slot AFC memang memangkas jarak Indonesia ke Piala Dunia. Namun, tiga faktor kritis harus diperhitungkan:
- Kedalaman Skuad: Performa tim nasional kerupa anjlok saat pemain kunci cedera. Visi 2045 menjawab ini lewat regenerasi terstruktur.
- Infrastruktur Kompetisi: Liga Indonesia masih kerap diwarnai masalah kepastian jadwal dan kualitas wasit – hal fundamental yang sedang dibenahi PSSI.
- Pola Asing Pemain: Ekspor pemain seperti Egy Maulana Vikri menjadi kunci. Semakin banyak pesepakbola Indonesia di liga top, semakin matang mental bertarung di level global.
Pencapaian tim muda akhir-akhir ini patut diapresiasi, tapi mereka butuh 10-15 tahun untuk mencapai puncak karier. Marselino Ferdinan misalnya, akan berusia 32 tahun pada 2038 – masa prime seorang pemain.
Penutup: Kerja Nyata Lebih Berharga dari Sekadar Target
Ambisi PSSI lolos Piala Dunia bukan ilusi. Visi 2045 yang terstruktur menunjukkan kesadaran bahwa sepakbola tak bisa dibangun instan. Pergeseran target dari 2030 ke 2038 justru mencerminkan kedewasaan organisasi.
Prestasi tim muda dan perbaikan kompetisi lokal adalah sinyal positif. Tapi jalan masih panjang. Dibutuhkan konsistensi kebijakan, dukungan multisektor, dan kesabaran seluruh pemangku kepentingan. Jika peta jalan ini dijalankan konsekuen, bukan mustahil Garuda akan terbang ke Piala Dunia 2038 – dengan sayap yang lebih kokoh.
Pantau terus perkembangan strategi Timnas Indonesia hanya di score.co.id – sumber berita sepakbola terkini dan terpercaya!












