Score – Kali ini peristiwa tersebut terjadi pada ajang Liga 2 2023/2024.
Kala itu, Gresik United bersua Deltras Sidoarjo dalam lanjutan duel pekan ke-10 Grup 2 Liga 2 pada Minggu (19/11/2023) di Stadion Gelora Joko Samudro.
Gresik United tumbang 1-2 pada pertandingan tersebut.
Kekalahan tersebut berbuntut panjang.
Kerusuhan pun pecah dipicu oleh suporter Gresik United yang ingin melakukan demo di depan pintu VVIP.
Suporter Gresik United ingin melupakan kekecewaannya kepada manjamen atas performa buruk lawan Deltras Sidoarjo.
Namun, aksi demo tersebut coba dihadang oleh petugas keamanan dan kepolisian.
Situasi pun semakin memanas saat oknum suporter melakukan lemparan batu.
Petugas yang tersulut emosinya pun kemudian merespons balik dengan tindakan tegas.
Suporter yang panik kemudian berlarian.
Situasi semakin memanas seusai massa melampiaskan kemarahan dengan melempar bus Deltras FC hingga rusak pada bagian kaca belakang.
Untuk mengendalikan massa yang bersikap destruktif, pihak kepolisian terpaksa melepas tembakan gas air mata.
“Bus Deltras dilempari batu sekepalan tangan,” ujar seorang sumber di lokasi kepada Kompas.com.
“Banyak korban berjatuhan.”
“Ada tembakan gas air mata di luar stadion.”
“Untuk menghalau suporter yang menyerang petugas.”
“Terpaksa ada beberapa kali tembakan gas air mata,“ tuturnya menambahkan.
Kericuhan ini membuat suporter dan kedua tim sempat tertahan lama di dalam stadion.
Kericuhan berjalan kurang lebih selama satu jam.
Setelah ketegangan mulai reda, suporter yang ketakutan dalam stadion diperbolehkan kembali peluang.
Sementara itu, pemain kedua tim baru berani keluar setelah pukul 19.00 WIB tadi.
Terkonfirmasi, jatuh korban luka akibat kericuhan ini. Beberapa suporter terkena dampak dari gas air mata, namun belum diketahui berapa jumlahnya.
Sementara, ada tiga petugas kepolisian yang mengalami luka cukup parah pada bagian kepala karena lemparan batu. Salah satunya Kabag Ops Polres Gresik, Kompol Andre.
“Korban petugas ada tiga yang kepalanya bocor. Lainnya suporter perempuan laki-laki terkena asap molotov,” kata sumber Kompas.com.
Angin dan udara kering yang berembus sempat membuat asap gas air mata menyebar ke sekitar stadion, sehingga menyebabkan gangguan pernapasan dan mata perih.
PSSI pun langsung menanggapi insiden yang menimbulkan korban luka tersebut.
Arya Sinulingga selaku Ketua Komite Ad Hoc Suporter PSSI pun menegaskan sudah berkoordinasi dengan pihak suporter dan PSSI Asprov Jawa Timur.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Asprov Jatim dan teman-teman suporter Jatim untuk bersama-sama berkoordinasi dengan kawan-kawan Gresik United,” ujar Arya Sinulingga.
“Besok akan koordinasi dengan Polda Jatim supaya kondisi kondusif, kami kerja sama.”
“Di samping itu teman-teman suporter dari Jatim, akan koordinasi dengan teman-teman di Gresik akan dukung, membantu dari kalau ada korban dari polisi atau suporter, akan sama-sama.”
“Prinsipnya adalah, mereka protes terhadap manajemen ujung-ujungnya ada kericuhan seperti itu.”
“Tapi kami minta kordinasi dengan mereka supaya membuat situasinya membaik dengan koordinasi polisi dan suporter untuk support kondisi kita di sepak bola Jawa Timur semakin baik,” ujarnya.