Score – Pereira berhasil bangkit dan menorehkan prestasi besar dengan menjadi juara di kelas berat UFC belum lama ini.
Prestasi tersebut didapatkan jagoan asal Brasil itu saat tampil dalam hajatan UFC 295 yang berlangsung pada pertengahan November 2023.
Gelar tersebut didapat Pereira setelah dia mampu menumbangkan Jiri Prochazka melalui TKO saat pertarungan menginjak ronde kedua.
Menaklukkan kelas berat ringan tak ubahnya seperti pelipur lara bagi jagoan berusia 36 tahun tersebut.
Pasalnya, Pereira sempat menyandang status sebagai juara kelas menengah usai mengalahkan Israel Adesanya dalam UFC 281.
Akan tetapi, kegembiraan tersebut harus sirna setelah Poatan tumbang dalam laga rematch dalam event UFC 287.
Saat masih memegang sabuk juara kelas menengah, Pereira mendapatkan tantangan bertarung dari Khamzat Chimaev.
Borz berhasrat ingin mengalahkan Pereira yang saat itu masih harus fokus menjalani pemulihan cedera dari laga pertamanya dengan Adesanya.
Di mata Pereira, Chimaev sudah merusak sebuah ‘perang’ yang telah dia fokuskan kepada Adesanya.
“Jadi tepatnya, semuanya mulai setelah pertarungan melawan Adesanya ketika saya menjadi juara kelas menengah,” ucap Pereira.
“Ini adalah perang dengan Adesanya, saya cedera setelah laga itu dan Chimaev langsung menantang saya,” imbuhnya, dilansir dari BJPENN.
Pereira sejatinya mau meladeni dan petarung berkebangsaan Swedia tersebut dipersilahkan merebut gelarnya di kelas berat ringan.
Akan tetapi, alih-alih bersedia karena masih dalam korider duel perebutan gelar, Chimaev justru menolaknya.
Tak ayal, melalui sikap ini membuat Pereira menilai bahwa Chimaev merupakan petarung pansos yang mendompleng kepada jagoan yang sedang naik daun saja.
Karena hal inilah, Pereira tak sungkan menyebut laga melawan Chimaev ini tidak masuk akal baginya.
“Dia ingin bertarung melawan saya dan mengambil gelar apa pun itu, saya katakan baiklah mari kita lakukan di kelas berat ringan,” kata Pereira.
“Dia menolaknya, dia tidak ingin melawan saya di kelas berat ringan dan setelah itu, kini saya menjadi juara di kelas berat ringan.”
“Dia pun menantang saya di kelas berat ringan.”
“Ini hanya menunjukkan bahwa dia tipe petarung yang mengejar hype dan ketenaran sang juara, itu tidak masuk akal.”
“Sekarang saya harus melakukan apa? Menantangnya untuk kelas berat, itu tidak masuk akal,” imbuhnya.