Score – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) melarang kapal-kapal nelayan berlayar selama terjadi cuaca buruk berupa angin kencang dan gelombang tinggi, guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan laut.
“Tidak boleh berlayar selama terjadi cuaca buruk seperti yang terjadi sekarang ini, karena sangat berisiko terhadap terjadinya kecelakaan di laut,” kata Wakil Gubernur (Wagub) NTT Josef Nae Soi saat ditemui usai mengikuti rapat paripurna pengumuman pemberhentian Gubernur dan Wagub NTT di gedung DPRD NTT, Senin.
Josef Nae Soi mengatakan hal itu terkait terjadinya cuaca buruk berupa angin kencang serta gelombang tinggi di seluruh wilayah perairan NTT.
Ia mengatakan kondisi cuaca di wilayah NTT saat ini sangat buruk karena terjadi angin kencang dengan gelombang yang tinggi sehingga sangat membahayakan aktivitas pelayaran.
Para nelayan diimbautidak memaksakan diri untuk turun melaut mencari ikan apabila terjadi angin kencang dengan gelombang tinggi.
“Kami berharap para nelayan untuk memprioritaskan aspek keselamatan saat melakukan kegiatan di laut. Apabila tidak memungkinkan melaut agar tidak memaksakan diri sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ucapnya.
Ia juga meminta para nelayan untuk selalu mengikuti perkembangan cuaca dari BMKG Kupang danapabila ada peringatan diri dari BMKG tentang terjadi gelombang tinggi serta angin kencang maka sebaiknya para nelayan tidak turun melaut.
“Termasuk kapal penyeberangan feri yang beroperasi di wilayah perairan NTT agar memberikan prioritas keselamatan bagi penumpang sebagai hal yang utama,” ujarnya.
Apabila terjadi cuaca buruk, kata dia, maka KSOP di daerah-daerah maupun pihak ASDPuntuk tidak mengizinkan kapal-kapal berlayar, termasuk kapal wisata.
“Kapal-kapal wisata di Labuan Bajo juga tidak boleh diizinkan berlayar kalau kondisi cuaca sedang buruk, apabila cuaca sudah membaik maka bisa melakukan pelayaran dengan aman,” ujar WagubJosef Nae Soi.