Susunan Pemain Manchester United FC vs Fulham
Pertarungan Sengit di Piala FA dengan Strategi Mencuri Perhatian
score.co.id – Manchester United kembali menjadi sorotan dalam laga Piala FA putaran kelima melawan Fulham di Old Trafford, 2 Maret 2025. Di bawah kendali Ruben Amorim, tim berjuluk Setan Merah ini tampil dengan susunan pemain yang mengejutkan, mencerminkan adaptasi taktis pelatih Portugis tersebut di tengah badai cedera. Artikel ini akan mengupas tuntas strategi Amorim, analisis formasi, hingga dampak keputusan tersebut dalam pertarungan melawan Fulham yang sedang dalam performa puncak.
Strategi Amorim: Bertahan Kreatif, Menyerang Efisien
Ruben Amorim, yang baru setahun memimpin Manchester United, menunjukkan kedewasaan taktis dengan merombak formasi menjadi 3-4-2-1. Langkah ini diambil sebagai respons atas absennya 11 pemain kunci, termasuk Luke Shaw dan Mason Mount. Meski dianggap berisiko, formasi tiga bek justru menjadi senjata ampuh untuk menetralisasi kecepatan Fulham.
Formasi 3-4-2-1: Antisipasi Serangan Balik Fulham
Trio bek tengah—Matthijs de Ligt, Harry Maguire, dan Leny Yoro—dipilih karena kombinasi fisik, pengalaman, dan kemampuan membaca permainan. De Ligt bertugas sebagai sweeper yang membersihkan umpan-umpan terobosan, sementara Maguire memimpin organisasi pertahanan. Yoro, pemain muda berusia 19 tahun, mendapat kepercayaan untuk mengawal sisi kiri, menggantikan posisi Luke Shaw yang cedera.
Di lini tengah, duet Manuel Ugarte dan Casemiro menjadi kunci kontrol permainan. Ugarte, yang baru bergabung Januari lalu, ditugaskan sebagai ball-winner, sedangkan Casemiro berperan sebagai deep-lying playmaker. Keduanya membentuk dinding yang sulit ditembus, sekaligus menjadi titik awal serangan melalui umpan-umpan vertikal ke Bruno Fernandes.
Peran Penting Wing-Back: Mazraoui dan Dalot sebagai Mesin Serang
Noussair Mazraoui dan Diogo Dalot tidak hanya bertanggung jawab menutup lorong sayap Fulham, tetapi juga menjadi sumber kreativitas serangan. Amorim meminta keduanya untuk terus maju dan memberikan overload di area final third. Kombinasi stamina dan akurasi umpan mereka menjadi ancaman serius bagi pertahanan Fulham yang cenderung bermain rapat.
Krisis Cedera dan Keputusan Berani di Lini Depan
Dengan absennya Marcus Rashford dan Antony karena cedera, Amorim memainkan Bruno Fernandes sebagai false nine di belakang Rasmus Højlund dan Joshua Zirkzee. Trio ini menciptakan dinamika unik: Højlund sebagai target man, Zirkzee sebagai penghubung permainan, dan Fernandes yang bebas bergerak mencari celah.
Duet Højlund-Zirkzee: Sinergi yang Mulai Terbentuk
Højlund, yang baru sembuh dari cedera hamstring, menunjukkan peningkatan dalam hal hold-up play. Sementara Zirkzee, pemain anyar asal Belanda, memamerkan visi dan kemampuan teknis yang selaras dengan gaya permainan Amorim. Kolaborasi keduanya diharapkan bisa menembus pertahanan Fulham yang hanya kebobolan 3 kali dalam 5 laga terakhir.
Bruno Fernandes: Kapten sekaligus Otak Serangan
Fernandes ditempatkan di posisi yang lebih bebas, memungkinkannya mengatur ritme serangan sambil sesekali turun ke lini tengah. Peran ini memaksimalkan kemampuan long-range passing-nya sekaligus mengurangi beban fisik setelah baru pulih dari cedera pergelangan kaki.
Daftar Cadangan: Senjata Rahasia di Menit-Menit Krusial
Amorim menyimpan beberapa pemain berpengalaman di bangku cadangan, termasuk Christian Eriksen dan Alejandro Garnacho. Kobbie Mainoo, yang baru kembali dari cedera, mungkin menjadi game-changer jika MU membutuhkan energi segar di lini tengah.
Chido Obi-Martin: Bintang Muda yang Siap Meledak
Pemain berusia 17 tahun ini menjadi kejutan dalam daftar skuat. Dengan kecepatan dan kelincahannya, Obi-Martin bisa menjadi penyeimbang jika Fulham bertahan terlalu dalam di babak kedua. Amorim dikenal gemar memberi kesempatan pada pemain muda, dan momen ini mungkin menjadi debut penting bagi sang penyerang.
Analisis Taktik: Bagaimana MU Menghadapi Ancaman Fulham?
Marco Silva membawa Fulham ke Old Trafford dengan modal 4 kemenangan dalam 5 laga terakhir. Timnya mengandalkan transisi cepat lewat Alex Iwobi dan Adama Traoré, serta ketajaman Rodrigo Muniz di kotak penalti.
Menetralisasi Kecepatan Adama Traoré
Traoré, yang sering bermain di sayap kanan, akan berhadapan langsung dengan Leny Yoro. Untuk mengantisipasi hal ini, Amorim meminta Casemiro untuk sering membantu menutup ruang gerak Traoré, sementara De Ligt bersiap sebagai cover jika Yoro terkalahkan dalam duel 1v1.
Pressing Tinggi untuk Mengacaukan Build-Up Fulham
Fulham dikenal gemar membangun serangan dari belakang melalui João Palhinha. MU merespons dengan menginstruksikan Zirkzee dan Fernandes untuk melakukan pressing agresif ke zona Palhinha, memaksa Fulham bermain umpan panjang yang lebih mudah ditebak.
Proyeksi Pertandingan: Momentum atau Kejutan?
Meski tampil sebagai tuan rumah, MU tidak bisa mengandalkan statistik kandang yang kurang mentereng—hanya 2 kemenangan dalam 5 laga terakhir di Old Trafford. Namun, perubahan formasi dan kembalinya beberapa pemain kunci bisa menjadi momentum untuk membalikkan tren.
Kunci Kemenangan MU
- Memaksimalkan Set-Piece: Dengan kehadiran Maguire, De Ligt, dan Højlund, MU memiliki keunggulan di udara.
- Menjaga Intensitas di 15 Menit Awal: Fulham kerap mencetak gol cepat—MU harus menghindari kebobolan dini.
- Efisiensi Peluang: MU perlu meningkatkan conversion rate yang hanya 12% dalam 5 laga terakhir.
Skenario Terburuk untuk Fulham
Jika MU berhasil mencetak gol pertama, Fulham akan kesulitan keluar dari tekanan 65.000 penonton yang mendukung. Namun, Silva telah menyiapkan strategi alternatif dengan memperkuat lini tengah melalui Tom Cairney dan Harrison Reed.
Penutup: Ujian Nyata bagi Visi Amorim
Keputusan Ruben Amorim untuk mengubah formasi dan memberi kepercayaan pada pemain muda seperti Yoro dan Obi-Martin bukan hanya tentang laga ini, tetapi juga sinyal transformasi jangka panjang. Kemenangan atas Fulham akan memperkuat posisinya sebagai pelatih inovatif, sementara kekalahan bisa memicu kritik tajam. Satu hal pasti: pertandingan ini akan menjadi penanda arah baru Manchester United di era pasca-Ferguson.